Chapter 43 - Last Night

269 63 9
                                    

"Hal-hal kecil dan sederhana menurut gue itu yang paling berharga di dalam pertemanan."

•••

"Ra, aku mau tanya."

"Tanya apa?" balas Tiara yang sudah menaruh atensinya pada Anrez.

"Kalau bisa putar balik waktu, apa yang bakal kamu lakuin?" tanya Anrez.

Aku bakal lebih sadar diri dan kontrol perasaan aku ke kamu. Bersikap sewajarnya dan mencegah perasaan yang lebih sama kamu, Anrez.

"Ra?" panggil Anrez membuat Tiara tersadar dari lamunannya.

"O-oh, i-iya."

"Kok ngelamun?"

Tiara menggeleng. "Kalau bisa putar balik waktu, ya? Hm, Rara enggak mau lakuin apa-apa."

"Kenapa?" tanya Anrez bingung.

"Kalau bisa putar balik waktu dan Rara ngelakuin sesuatu di sana, Rara enggak akan ketemu sama hari ini. Maksudnya, mungkin aja hari ini Rara ngelakuin hal yang berbeda."

•••

"Sya, mending suruh cowok-cowok bantuin kita siap-siap. Mereka main game mulu anjir," seru April.

"Oke."

Hasya beranjak dari dapur menuju ruang tengah menghampiri para laki-laki yang sedang asyik bermain game.

"Guys, ayo bantuin kita siapin buat bakaran," seru Hasya.

"Iya, abis game ini kita bantuin," balas Anrez tanpa mengalihkan fokusnya pada ponselnya.

"Ih, sekarang, Anrez asu. Mau makan gak lo pada?"

"Sabar, sayang. Abis ini kita susul ke dapur," kata Rifky.

"Anrez, ayo bantuin siapin bakaran," seru Tiara yang langsung dituruti oleh Anrez.

Cowok itu mematikan ponselnya lalu berdiri dari duduknya. Melangkahkan kakinya mendekati Tiara kemudian merangkul tubuh itu.

"Ayo, Ra," seru Anrez.

"ANREZ ANJING, LO AFK BEGO," teriak Naufal kesal.

Rifky melempar ponselnya ke sembarang arah. "Dah lah."

Hasya tertawa puas melihat Nabil, Naufal, dan Rifky menatap punggung Anrez yang perlahan menjauh dengan tatapan kesal.

"Kalau kata Hasya, Anrez asu."

•••

"Untung kompornya ada begini di tengah meja makan. Jadi kita bisa sambil makan biar kek ala-ala restoran gitu," kata Rifky.

"Norak lu," sahut April.

"Bacot, Pril. Hidup-hidup gue perasaan."

"Udah, enggak baik ribut depan makanan," lerai Tiara membuat April dan Rifky memilih untuk menyudahi perdebatan yang belum panjang itu.

"Eh, nyalain dulu kompornya," seru April yang langsung dilakukan oleh Nabil.

April tersenyum. "Makasih, sayang."

Anzara ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang