Chapter 14

231 34 0
                                    

Aku tahu, hidupmu memang bukan tentang aku saja. Tapi, mengertilah, aku cemburu apabila kamu terlalu asyik dengan yang lain.

•••

30 menit berlalu, Tiara belum juga sadar dari pingsannya. Upacara hari guru telah usai sejak 5 menit yang lalu dan Anrez masih setia berada di samping Tiara. Sedangkan teman-teman Tiara dan Anrez menunggu di depan bilik UKS.

"Ra, cepetan bangun," lirih Anrez seraya mengelus tangan Tiara lembut.

Tak lama dari itu, mata Tiara perlahan terbuka. Tentu saja hal itu tidak luput dari pandangan Anrez.

"Ra ..."

Tiara tersenyum tipis. Tanpa Anrez duga, gadis itu melepaskan genggaman tangannya membuat ia terkejut.

"Temen-temen mana?" tanya Tiara.

"D-di luar, nanti aku panggilin. Aku mau ngomong dulu sama Rara."

"Aku gak mau. Panggilin mereka sekarang," balas Tiara.

"Ra ..."

"Tolong panggilin mereka," sela Tiara.

Anrez menghela napasnya. "Iya, aku panggilin mereka."

Cowok itu beranjak dari hadapan Tiara dan segera memanggil teman-temannya. Ia hanya tidak mau membuat Tiara semakin marah kepadanya. Lebih baik Anrez menurut saja.

"Dipanggil Tiara," seru Anrez.

Nabila, April, dan Hasya memasuki bilik yang ditempati Tiara. Sedangkan Nabil, Rifky, dan Naufal memilih untuk tetap tinggal menemani Anrez.

"Kenapa, Rez?" tanya Nabil.

Anrez menghela napasnya. "Pagi ini gue janjian sama Tiara buat sarapan bareng. Tapi gue lupa sama janjinya gara-gara Kyla pindah ke depan rumah gue."

"Kyla?"

"Iya, gue malah asyik ngobrol sama dia pagi tadi dan ngelupain janji gue sama Tiara, padahal gue yang ngajak Tiara sarapan bareng," jelas Anrez.

"Kyla Nadine Orianthi si cinta pertama lo?" tanya Rifky.

Anrez berdecak. "Iya."

"Gue yakin sebentar lagi si Anrez oleng," sahut Naufal.

"Iya anjir. Udah ketebak," balas Rifky.

"Tadi pagi Tiara nungguin gue dateng, tapi gue ngilang gara-gara asyik ngobrol sama Kyla. Dia pergi ke sekolah tanpa sarapan, jadinya gini deh. Gue ngerasa bersalah," kata Anrez.

"Ya lo minta maaf dong," seru Nabil.

"Dia ngomong sama gue juga gak mau. Tadi gue mau ngomong sama dia, tapi dia gak mau dan malah suruh gue panggil temen-temennya."

"Mending sekarang lo ke kantin dan beliin makanan buat Tiara, Rez," usul Naufal.

Anrez langsung berdiri dari duduknya. "Iya juga, Tiara belum sarapan."

Tanpa menunggu lebih lama, Anrez segera berlari keluar UKS menuju kantin untuk membelikan Tiara makanan.

Ketiga temannya hanya geleng-geleng melihat kelakuan Anrez. Nabil, Rifky, dan Naufal melangkahkan kakinya memasuki bilik untuk melihat kondisi Tiara.

"Ra," panggil Naufal.

"Eh, kalian kok di sini? Gak masuk kelas?" tanya Tiara.

"Sesekali bolos buat nemenin Tiara deh," balas Rifky.

"Nemenin gue atau biar bisa liat Hasya terus?"

"Sekalian, Ra," jawab Rifky seraya tertawa.

"Dasar mo—"

Anzara ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang