4

761 128 13
                                    

Happy reading
____________________________

Tubuh sana bergetar saat mendapatkan pertanyaan dari dahyun untuk apa dia berada di dalam kamar pemuda ini.

Entah sana harus menjelaskan dari mana karena dahyun bisa gila jika tahu, dia baru saja menikahi perempuan yang ia panggil si culun.

"Culun mau apa kau di kamarku?!" bentak dahyun merasa ranah privasinya terganggu.

"Kak. Aku ..." sana meremas tangannya, mulutnya seakan terkunci.

"Lancang sekali kau! Masuk ke dalam kamarku. Keluar!" geram dahyun melayangkan tatapan tajam.

"Keluar!" bentak dahyun sebelah tangannya menunjuk ke arah pintu.

Dahyun semakin kesal saat sana tidak mengidahkan perintahnya, tidak beranjak satu langkah pun.

Dahyun melangkah membuka kamar, berteriak diambang pintu.

"mina! Mina!" panggil dahyun dengan suara menggelegar. Hingga suaranya terdengar oleh mina yang kamarnya berada di sebelah.

Mina keluar dari kamar memasang wajah malas untuk menghadapi pasangan pengantin baru itu.

"Kakak ada apa?" tanya mina sembari menguap dia sudah sangat mengantuk. Tubuhnya terasa sangat lelah.

"Si culun telah lancang masuk ke dalam kamarku!" ketus dahyun memicingkan mata pada sana. Dia memang tak suka apa-pun jika itu menyangkut sana si culun.

Mina merotasi matanya dengan tangan bersedekap di dada. "Memangnya kenapa?" tanya mina santai.

"Aku tidak suka!" Kini dahyun kesal pada adiknya.

"Kakak kan sudah menikah! Berarti istri kakak berhak atas kamar ini," balas mina mengingatkan dahyun

Dahyun membenarkan hanya istrinya yang boleh masuk ke dalam kamar ini.

"Emm." Dahyun berdeham membuang pandangannya sebenarnya ia masih sulit menerima dirinya telah menikah dengan perempuan yang tidak ia cintai. "Hanya perempuan itu boleh yang masuk kamarku." Ia memberi toleransi. Pada perempuan yang telah berstatus sebagai istrinya.

"Dan dia kan istri kakak!" tuturnya terus terang menunjuk ke arah sana yang tertunduk.

"Apa!" Dahyun tercengang mendengar ucapan mina tentang si culun.

"Iya, kak dahyun sudah menikah dengan sana."

"tidak mungkin aku menikahi si culun! Aku menikah dengan perempuan bernama sanaya amanda." Dahyun berdecih tak percaya.

"sanaya amanda kan nama lengkap sana," ungkap mina kembali menunjuk ke arah sana

What ...

"mina. Kau bercanda kan?"

"Aku tidak bercanda kak. perempuan yang menolong kakak adalah sana."

"Apa! Aku menikah dengan si culun! Mina kau menipuku!"

Ah ... Dunia dahyun seakan runtuh saat mengetahui fakta sanaya amanda adalah nama si culun. Sumpah demi apa-pun dahyun sangat menyesal karena tidak pernah mengingat gadis si berkacamata itu.

"Kakak harusnya berterima kasih padanya karena telah menolong kita," tambah mina

Terima kasih ... pemuda itu berdecih benar tadinya ia melakukan itu namun sekarang dia hanya merasa tertipu.

Pemuda ini melayangkan tatapan tajam pada adiknya. "mina, sungguh. Aku lebih baik malu dari pada harus menikah dengannya," murka dahyun amarahnya sudah mencapai puncak.

[END] The Presdir Favorite geeky Woman  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang