Happy reading
____________________________Lautan bintang menghiasi langit malam.
Dahyun mengendarai kendaraannya dengan kecepatan tinggi memecah jalan.
"Semoga kau tidak tanda tangan san! Aku tidak ingin kita berpisah, jangan tinggalkan aku," harap dahyun dengan perasaan takut.
Hatinya di terjang resah, berharap sana tidak meninggalkan tanda tangan di kertas itu karena jika itu terjadi sana akan pergi dari hidupnya.
Kendaraan dahyun baru saja masuk ke kediaman Vincent. Turun dari mobil pemuda ini melangkahkan kaki cepat masuk ke dalam rumah.
"Kak dahyun bagaimana? Sana mana?" tanya mina menghadang langkah kakaknya.
Gadis cantik ini sejak tadi menunggu dengan was-was kabar dari dahyun tentang sahabatnya. Ia juga cemas memikirkan keberadaan sana.
Dahyun memasang wajah sendu sembari menggeleng pelan.
"Aku tidak menemukannya mina. Aku telah mencarinya ke mana-mana," jawab dahyun
"Ke mana dia?" ucap mina dengan mata mulai berkaca-kaca semakin cemas akan keadaan sahabatnya.
Dahyun hanya mendesah napas berat, kemudian berlalu menerobos tubuh mina melangkah cepat menuju kamarnya untuk memastikan sesuatu.
Setelah membuka pintu kamar, dahyun berdiri di ambang pintu yang terbuka menatap suasana kamarnya yang sepi mencari jejak apa sana telah masuk ke kamarnya semoga saja tidak itu harapnya.
Dahyun melangkah dengan degupan jantung yang berdetak menggila ke nakas, terus mengikis jarak dengan manik mata lekat ke arah laci nakas di samping tempat tidur. Di mana letak surat perpisahan itu tersimpan.
Tak beberapa lama dahyun telah berdiri di depan nakas. Menarik napas untuk menenangkan debaran jantungnya. Setelahnya dengan tangan bergetar dia mulai menarik laci itu hingga terbukalah.
Dahyun sedikit bernapas lega saat netra hitamnya menatap isi laci yang sama seperti sebelumnya tak ada yang berubah itu berarti sana tidak datang ke kamar ini, namun saat ia menegaskan pandangannya ia melihat kertas petuah move on yang kalimatnya telah berbeda dari sebelumnya.
Ini kertas petuah yang baru, oh tidak. Dia telah kemari, hati dahyun semakin bergemuruh.
Tangan pemuda ini semakin bergetar, lalu meraih kertas petuah move on yang ada di laci, mengeluarkannya dan mulai membaca.
Kita memulai semua ini dengan awal yang salah.
Karena itu akan selalu salah.
Memaksakan sesuatu, tidak akan baik karena itu. Melepaskan lebih melegakan dari pada memaksakan.
Aku akan selalu mendoakan kebahagiaanmu.
Kak dahyun aku memutuskan melepaskan ikatan pernikahan kita.
Deg ...
Dahyun tertegun, tubuhnya bergetar hebat. Bak di sambar listrik jutaan volt aliran darahnya seakan terhenti.
Melepaskan ikatan pernikahan kita ...
Tanpa sadar Bulir kristal jatuh menetes di pipinya. hatinya tersayat.
"Kumohon jangan lakukan itu," gumam dahyun
Dengan pandangan yang kabur karena air mata, Tangan dahyun kemudian merogoh isi laci nakas beralih mencari surat perpisahan mereka.
Tak beberapa saat dahyun mengeluarkan map tempat surat mereka itu. Mulai mencari. Netra matanya langsung tertuju pada ujung kertas.
Tubuh dahyun lemas, merosot jatuh bersimpuh di lantai, saat menatap akhirnya setelah sekian lama tak terisi, kini ujung kertas itu telah tergores pena
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] The Presdir Favorite geeky Woman
Romance⚠ PASTIKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, AGAR AKU SEMANGAT BUAT CERITA!! ⚠ [SAIDA] Seorang wanita culun penata rias pengantin yang tiba-tiba harus menikah dengan laki-laki yang selalu memandang nya dengan sinis demi persahabatan nya "Kau tahu bagaim...