45

780 108 25
                                    

Happy reading
____________________________

"Selamat untuk pernikahan kalian semoga kalian selalu bahagia," ucap dahyun dengan tulus pada pasangan pengantin yang baru saja resmi menjadi suami-istri itu.

Dahyun memeluk sekilas tubuh sahabat yang telah menjadi adik iparnya.

"Jaga adikku dengan baik," pesan dahyun.

"Kau tenang saja! Aku akan membahagiakannya!" ujar Chaeyoung dengan raut wajah terpancar kebahagiaan senyum tiada surut dari wajahnya.

"Semoga kau tak melakukan kesalahan sama sepertiku," Dahyun memasang raut sedih.

"Hyun!" sela Chaeyoung memasang wajah prihatin pada sahabatnya.

Sudah dua tahun luka itu belum juga sembuh dari hati dahyun

Chaeyoung dan mina telah resmi berada dalam ikatan suami istri.

Berbeda dengan Chaeyoung yang begitu bahagia dengan pernikahannya namun tidak dengan mina, gadis itu terus terdiam. Hatinya tersayat, harapannya telah kandas sahabatnya tak datang di hari pernikahannya. Rasanya ia ingin menangis menumpahkan kekecewaannya.

Ah, upaya yang ia lakukan semuanya sia-sia. Bahkan sekarang dia telah menjadi istri dari lelaki yang tidak pernah ia harapkan.

Sudah seharian mina dan Chaeyoung berdiri menjamu tamu undangan. Mina masih berharap di dalam hati jika sahabatnya itu akan datang walau terlambat. Namun hingga acara berakhir orang yang di nantikan tidak kunjung menampakkan diri membuatnya menjadi putus asa.

"Kalian benar-benar tidak datang!" jerit mina di dalam hati memasang wajah tak bersemangat.

Mina telah berada di sebuah kamar untuk jeda sebelum ia kembali berganti dandanan serta mengenakan pakaian pengantin untuk acara resepsi, menjamu tamu malam nanti. Setelah berada di dalam kamar, bukan beristirahat gadis cantik ini malah meraih ponselnya di nakas dengan cepat mengusap sebuah nomor kontak.

"Bagaimana apa kalian menemukan mereka?" tanya mina dari sambungan telepon pada seseorang yang ia tugaskan mengawasi tamu undangan di pesta pernikahan tadi, mencari keberadaan tzuyu dan sana

"Maaf nona mina, kami tidak melihat sahabat Anda sana dan tzuyu hadir di pesta tadi, mereka memang tidak hadir." Lapor suara di seberang sana membuat perempuan ini menghela napas berat kemudian memutuskan sambungan panggilan sepihak.

Gadis cantik ini merosotkan tubuhnya yang lemah ke lantai setelah mendengar laporan tentang orang yang ia perintahkan bahwa sahabatnya tidak hadir di pesta pernikahannya.

"Kalian tega sekali! Membiarkan aku sendiri! Tidak ada dari kalian yang menyaksikanku menikah!" rintih mina dengan derai air mata meluapkan kesedihannya. Rasa kecewa, putus asa merasuk dalam dirinya.

Cahaya jingga menghiasi langit senja. Mina telah kembali bersiap untuk rangkaian acara resepsi. Gaun pengantin berwarna gold melekat indah di tubuh tingginya. Sudah tidak ada semangat tersirat di wajah cantik itu. Harapannya telah pupus penyebab ia menikah sahabat tidak hadir mendampinginya.

"Nona mina acara akan segera di mulai!" ucap salah satu perempuan yang akan membantu gadis itu berjalan menuju pelaminan.

Ah dia sudah harus menjalani rangkai acara pernikahan lagi.

Menarik napas berat mina pun bangkit dari duduknya, melangkah keluar untuk menjamu tamu undangan yang akan hadir.

Gadis cantik ini telah meninggalkan kamar. Langkah kaki mina terasa sangat berat untuk menuju pelaminan, rasa putus asa yang tersimpan di hati membuat sudah tidak ada semangat lagi dari dalam dirinya.

[END] The Presdir Favorite geeky Woman  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang