Happy reading
____________________________Di gedung perkantoran D&S yang menjulang tinggi, sang pemimpin sedang berada di ruangan. Duduk di kursi kebesarannya.
Bukan menyorot berkas laporan yang bertumpuk, manik mata dahyun malah terpusat menatap sebuah kunci yang menggantung tangannya.
Itu adalah kunci rumah mewah yang akan ia persembahkan untuk sana dan keluarganya tempati.
Setelah menginap di rumah sana, ia merasa rumah itu terlalu kecil untuk mereka. Dia ingin keluarga istrinya mendapatkan tempat tinggal yang layak.
Chaeyoung masuk ke dalam ruangan dahyun, dengan berkas laporan di tangan. Menatap aneh pada dahyun yang tersenyum pada sebuah kunci yang di pegang.
Ada apa lagi dengan dia? Pikir Chaeyoung, suasana hati sahabatnya ini memang aneh, dengan mudah berubah-ubah.
"Kunci apa itu hyun?" tanya Chaeyoung penasaran.
Dahyun mengarahkan pandangannya pada Chaeyoung
"Kunci rumah!" jawabnya singkat lalu memasukkan ke saku celananya.
"Kau tidak perlu tahu!" sarkasnya.
Dahyun kemudian bangun dari duduknya melangkah menuju pintu.
"Oh, iya. Kau urus semuanya, aku ada urusan!" sergah dahyun kemudian berlalu meninggalkan Chaeyoung
Dahyun akan menemui sana untuk memberikan kunci rumah itu. Dia sudah tak sabar ingin melihat bagaimana reaksi sana mengetahui tentang rumah baru untuk keluarganya.
Sana berada di sebuah pesta pernikahan. Hari ini dia mengambil pekerjaan merias calon pengantin wanita.
Di dalam kamar pengantin, gadis berkacamata itu sedang merias. Manik mata sana tertuju pada bibir sang calon pengantin saat mengulas lipstik berwarna merah sebagai sentuhan terakhir dari rangkaian make up wajah.
"Selesai, tinggal rambutnya sayang," ucap sana meletakan kembali lipstik ke dalam kotak make up.
"Tinggal pakai mahkotanya," tambah sana yang di balas dengan senyuman oleh perempuan yang ia hias.
Suara riuh terdengar dari luar kamar, sana tak menghentikan kegiatannya merapikan rambut sang pengantin.
"Ganteng sekali." Samar sana mendengar suara decak kagum dari luar.
Pintu kamar terbuka sana mengarahkan pandangannya sekilas. Ia tercengang tak percaya dengan apa yang dia liat. Sesosok pemuda tinggi nan tampan melangkah mendekat ke arahnya.
"Kak dahyun!" pekik sana menjadi gelagapan untuk apa yang mulia ini datang kemari?
"Kak dahyun kenapa kemari?" sana menghampiri dahyun
Dahyun memutar bola mata malas.
"Aku bilang kau harus istirahat!" ujar dahyun dengan tangan bersedekap di dada, tatapannya menghakimi sana. Ia sudah ke rumah sana ternyata malah merias di sini.
Gadis berkacamata ini menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Dia telah mengabaikan pesan dahyun. Tapi, dia tidak pernah menyangka jika lelaki ini akan datang menemuinya di tempat meriasnya.
"Aku sudah merasa baikkan kak," ucap sana dengan cengiran.
"Ada yang ingin aku tunjukan padamu, kau harus ikut," ujar dahyun akan membawa sana untuk melihat rumah yang akan ia berikan.
"Tapi, aku masih merias kak." Gadis berkacamata ini menunjuk calon pengantin yang sedang menunggunya.
"Aku akan menunggumu, sampai selesai," ujar dahyun
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] The Presdir Favorite geeky Woman
Romance⚠ PASTIKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, AGAR AKU SEMANGAT BUAT CERITA!! ⚠ [SAIDA] Seorang wanita culun penata rias pengantin yang tiba-tiba harus menikah dengan laki-laki yang selalu memandang nya dengan sinis demi persahabatan nya "Kau tahu bagaim...