27

823 121 30
                                    

Happy reading
____________________________

Hari ini adalah waktu yang baik yang di pilih jennie untuk menempati rumah barunya.

Ya, mereka akhirnya memutuskan untuk pindah meninggalkan rumah lama yang penuh kenangan pahit.

Mobil dengan bak terbuka yang membawa barang-barang baru saja memasuki halaman rumah, bersamaan dengan jennie dan jihyo yang datang mengendarai motor. Kini mereka telah berada di depan rumah baru menatap kagum rumah yang akan di huni.

"Bu! Akhirnya kita punya rumah baru." jihyo merangkul pinggang ibunya menatap rumah yang akan mereka tempati.

Sedangkan sana yang baru turun dari mobil hanya tersenyum lucu melihat adik dan ibunya yang heboh. Ia memilih bersiap memindahkan barang-barang ke dalam.

"Kita akan memulai hidup baru di sini," ucap jennie di balas anggukan oleh jihyo.

"tidak sia-sia ibu koleksi panci ji." jennie berbangga diri. "Ibu jadi semangat beli panci baru lagi," tambahnya dengan nada terdengar menggebu

Jihyo mendengkus memutar bola mata malas.

"Ibu Iiat barang kita cuma panci! Itu pun masih banyak yang belum di angkut!" keluh jihyo menunjuk ke arah mobil yang membawa barang mereka di sana ada sana yang mengurus.

"Sudah jihyo jangan ngoceh saja, bantu ibu turuni pancinya bawa masuk ke dalam. Ibu udah tidak sabar masak di dapur baru ibu," ucap jennie lalu melangkah mendekat ke arah sana

"Kayanya harta berharga kita Cuma panci deh," cibir jihyo.

Jihyo dan jennie pun mulai memindahkan barang ke dalam rumah. Sana berdiri di samping mobil memilih barang apa dulu yang akan dia bawah masuk.

"Kami terlambat ya!" suara melengking terdengar dari belakang sana. Ia pun berbalik, mengembangkan senyuman menatap dua sahabatnya telah datang.

"Akhirnya kalian datang," sapa sana.

Tzuyu mengarahkan pandangannya pada rumah baru sana

"Jadi ini rumah baru yang hadiah kupon panci itu?" ujar tzuyu

"Iya tzu."

"Bagus san,kelihatannya nyaman," tambah mina

"Sebenarnya aneh sih, hanya beli panci dapat rumah tapi, ibu ingin tinggal di rumah ini." Nada suara sana terdengar lemah.

"Ibumu beruntung banget san, dapat undian, selama ini aku Cuma di sms sama pinjaman online," celetuk mina.

"Apa ini dari kak dahyun?," batin mina.

"Aku malah sering di tipu," tambah tzuyu.

"Di tipu!" kompak sana dan mina menatap pemuda ini.

"Di tipu sama sms mama minta pulsa," ujar tzuyu

Mina memutar mata malas. "Terus ngapain dikirimin. kau kan udah tidak punya mama," gemas mina akan sikap tzuyu

"Habis dia bikin aku kaya berasa punya keluarga, punya mama. Kasihan tahu mana dia bilang mama di rumah sakit lagi," jelas pemuda tampan yang hidup sebatang kara ini, dengan cengiran dan sukses membuat dua perempuan ini kesal padanya.

"Tzuyu!" pekik sana dan mina kompak mencubit pinggang pemuda ini hingga membuatnya mengadu.

"Kalian hentikan!" teriak tzuyu.

Mereka pun menghentikan aksinya.

"Sudah bantu aku membawa ini masuk," ucap sana kembali pada barang-barangnya.

[END] The Presdir Favorite geeky Woman  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang