Happy reading
____________________________Di kantor D&S yang menjulang tinggi. Di ruang presdir dahyun duduk di kursi kebesarannya, mengarahkan manik mata menatap tajam pada Chaeyoung yang berdiri di hadapannya memberi laporan.
"Bagaimana chaeng?" tanya dahyun dengan wajah dingin penuh rasa penasaran.
Chaeyoung menghela napas berat, menggeleng pelan sama seperti yang sering dia lakukan jika menjawab kabar sana
"Tidak ada hyun," jelas Chaeyoung pelan.
Mendengar kembali kegagalan, dahyun merosotkan tubuh lemahnya bersandar di sandaran kursi. Ia kembali kecewa.
Sudah berhari-hari dahyun mencari keberadaan sana namun tak ada satu pun informasi yang ia dapatkan.
"Mereka hanya mendapatkan jika ada sebuah rumah sakit yang sempat menangani adik sana, tapi hanya sehari setelahnya keluarga pasien mengeluarkannya. Setelahnya tidak ada informasi lain, semua rumah sakit sudah mereka telusuri, bahkan pemakaman pun tidak ada yang bernama jihyo annisa," jelas Chaeyoung akan informasi yang ia dapatkan.
Dahyun mendesah kasar, mengusap wajahnya sungguh dia sangat putus asa kehilangan sana.
"Di mana kamu? Aku sangat merindukanmu! Jangan hukum aku seperti ini! Aku tidak bisa," batin dahyun cipratan rindu menggelayuti hatinya, dia merasa sangat kehilangan harinya terasa kosong.
Dia ingin kembali melihat tawanya, suaranya, memeluknya. Ya, tuhan dia sangat merindukan istrinya.
"Ahhhh ..." teriak pemuda ini menyapu semua benda yang ada di meja dengan tangan.
Prak ...
"Orang yang kau perintahkan hanya orang-orang yang tidak berguna! Dia tidak mungkin pergi jauh! Dan tidak di temukan!" hardik dahyun meluapkan emosinya.
Lantai ruangan terlihat berantakkan semua barang-barang berserakan.
Chaeyoung berdecak sebal pemuda ini kembali murka. sudah beberapa hari dahyun selalu saja marah-marah karena tidak mendapatkan kabar tentang istrinya.
"hyun, sangat sulit mendapatkan petunjuk, semuanya buntu, tidak ada titik terang. Mereka sudah mengecek semua penerbangan mencari jejak sana tapi semua nihil, baik jalur laut semua tidak ada!" terang Chaeyoung membela diri.
"Mereka tidak becus bekerja!" hardiknya dengan sinis serta tatapan tajam menghunus.
"Dahyun mereka semua orang-orang terbaik! bahkan mereka telah menemukan penabrak adik sana!" terang Chaeyoung
Dahyun tertegun di tempat. Penabrak adik sana yang merupakan salah satu biang masalah telah di temukan.
"Sekarang dia ada bersama mereka," jelas Chaeyoung menatap wajah serius dahyun. "Dan kau tahu siapa dia?" tanya Chaeyoung mencoba agar dahyun menebaknya.
"Siapa?" seru dahyun tak sabar.
"Dia adalah jeongyeon Sebastian."
"jeongyeon Sebastian!" tekan dahyun.
Seketika ingatan dahyun berputar mengingat pembicaraan dengan nayeon. Jeongyeon Sebastian adalah ayah dari anak yang di kandung nayeon.
Astaga ternyata lelaki selingkuhan mantan kekasihnya yang melakukan semua itu padanya. Benar-benar sepasang kekasih yang memuakan.
"jeongyeon membencimu karena nayeon! Karena itu dia ingin membalas dendam, Dia sengaja menyudutkan sana di wawancara itu untuk mempermalukanmu, ia juga merancang lampu gantung itu jatuh menimpamu pada saat wawancara, namun naas malah sana yang terkena!" jelas Chaeyoung yang telah tahu semua pengakuan lelaki jahat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] The Presdir Favorite geeky Woman
Romance⚠ PASTIKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, AGAR AKU SEMANGAT BUAT CERITA!! ⚠ [SAIDA] Seorang wanita culun penata rias pengantin yang tiba-tiba harus menikah dengan laki-laki yang selalu memandang nya dengan sinis demi persahabatan nya "Kau tahu bagaim...