Happy reading
____________________________Sana masih menanti kedatangan mina yang berbincang penting dengan Chaeyoung. Ia pun melangkah perlahan menyusuri kantor. Manik matanya berbinar kagum menatap betapa hebat dan megahnya kantor D&S milik keluarga mina.
Sana terhenti saat seorang perempuan yang merupakan pegawai kantor menghampiri.
"Nona," sapa perempuan yang di tugaskan dahyun untuk membawa sana ke ruangannya.
"Iya," sahut sana dengan senyum kaku.
"Silakan ikut saya, pak presdir menunggu nona di ruangannya," kata perempuan yang bernama Miyeon.
Sana menatap lekat perempuan cantik di hadapannya. Ruang presdir? Bukannya itu pemilik perusahaan? Untuk apa dia ke sana? dia kan kemari tidak punya kepentingan.
Sana bertanya-tanya di dalam hati. Otak belum mencerna sepenuhnya.
"Silahkan nona ikut," perempuan itu menggiring sana untuk ikut bersamanya.
Sana pun ikut melangkah di belakang Miyeon dengan hati masih berselimut tanya.
Mereka telah berada di depan ruangan bertuliskan presdir D&S.
"Silakan masuk nona," tangan Miyeon terulur mempersilahkan.
Setelah lama berpikir sana akhirnya tersadar presdir D&S adalah dahyun, pemuda galak yang menjadi suaminya yang beberapa hari belakang tak bertemu.
Sana masih berada di depan pintu.
"Untuk apa kak dahyun, bertemu denganku, bagaimana dia tahu aku ada di kantornya?" batin gadis berkacamata ini.
Sana menarik napas panjang, menyiapkan diri lalu membuka pintu ruangan. Setelahnya melangkah pelan masuk ke dalam.
"Culun!" suara bariton menyapa telinga sana yang baru saja melewati pintu.
Manik mata sana menangkap bayangan tubuh pemuda yang duduk di kursi kerja, telah menatapnya lebih dulu.
"Kak dahyun," sapa sana dengan senyum lembut melangkah mendekat.
Hati dahyun berdesir hebat, jantungnya berdetak kencang saat melihat sana telah berada di hadapannya. Setelah berhari-hari merasa hatinya kosong tak melihat wajah berbalut kacamata itu.
Setelah melihat sana, gemuruh dadanya kembali bergejolak bak, ada jutaan kupu-kupu yang menggelitik dalam dirinya.
Oh, dan ternyata benar selama ini dia merindukan si culun yang beberapa hari terakhir hilang dari hidupnya.
Dahyun pun melangkah mendekat dengan tangan bersedekap di dada menatap sana.
"Kak dahyun, lama tidak bertemu," ucap sana dengan cengiran.
"Duduk," titah dahyun menunjuk sofa dengan ekor matanya masih memasang wajah datar seperti biasa.
Sana pun duduk di ikuti dahyun yang juga ikut duduk di samping sana
"Wah ruangan kak dahyun besar sekali." sana memutar pandangannya, berdecak kagum menatap isi ruangan dahyun yang besar. "Kakak hebat punya kantor sebesar ini," oceh gadis berkacamata ini.
Dahyun hanya diam tanpa kata, arah pandangannya hanya menatap pada sana.
Sana merasa aneh mengapa pemuda galak ini menatapnya. Apa dia punya kesalahan? Apa karena tanda tangan? Pikir sana.
Suara ketukan pintu membuat perhatian teralihkah. Miyeon masuk ke dalam ruangan membawa minuman pesanan sang presdir.
"Ini pesanan bapak." Miyeon pun meletakkan di meja kemudian melangkah keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] The Presdir Favorite geeky Woman
Romance⚠ PASTIKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, AGAR AKU SEMANGAT BUAT CERITA!! ⚠ [SAIDA] Seorang wanita culun penata rias pengantin yang tiba-tiba harus menikah dengan laki-laki yang selalu memandang nya dengan sinis demi persahabatan nya "Kau tahu bagaim...