Happy reading
____________________________Matahari telah naik di puncak, sinar teriknya menyengat kulit.
Sana telah mengenakan pakaian rapi, bersiap untuk bertemu dengan sahabatnya, di tempat yang telah mereka janjikan. Di warung bakso langganan tiga sahabat itu sebelum ia kembali ke Jerman.
Setelah berpamitan pada ibunya, sana melangkah keluar rumah.
Sana tersentak kaget ketika membuka pintu saat manik matanya menangkap bayangan pemuda tinggi berdiri di depan pintu dengan wajah sendu, lingkar hitam di bawah kelopak matanya menandakan jika pemuda ini kurang tidur.
Kurang tidur! Tentu saja dia tidak bisa terlelap semalaman memikirkan sana yang menolak untuk kembali padanya.
Sana menarik napas berat.
"Kak dahyun! Untuk apa kakak kemari?" sentak sana memasang wajah tak suka. Sungguh sana sudah tidak ingin lagi bertemu dengan pemuda itu.
Dengan wajah sendu, dahyun meraih tangan sana
"sana, maafkan aku! Beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya! aku ingin kita kembali seperti dulu!" mohon dahyun.
Sejenak sana tertegun mendengar permohonan dahyun, hatinya miris melihat pemuda galak ini memohon padanya. Ini bukan dahyun yang ia kenal.
"hubungan kita telah berakhir!" tekan sana
Dengan cepat pemuda ini menggelengkan kepalanya.
"Tidak! Kita belum berakhir! Kau masih menjadi istriku!" tekan dahyun
Sana membeku di tempat setelah mendengar kata istri dari dahyun.
"Dia tidak mengurus perpisahan kami." batin sana padahal itu yang sangat di inginkan dahyun sejak dulu.
"Aku tidak pernah mengurus perpisahan kita. Kau masih istriku dan tolong berikan aku kesempatan untuk menjadi suami yang baik untukmu," pinta dahyun.
"Sudah jangan memaksakan lagi. Tidak ada kesempatan untuk hubungan kita!" ucap sana sembari menepis tangan dahyun yang menggenggamnya. walau hatinya terasa sakit melihat dahyun yang memohon padanya bagi sana dia dan dahyun tidak akan bisa bersama
"Aku harus pergi!" ucap sana melangkah cepat dia harus menuju tempat di mana mina dan tzuyu telah menunggunya.
"san... Sana!" panggil dahyun namun sana sama sekali tak berbalik.
Rasa sedih kembali menyeruak dalam hati dahyun. Lagi dia mendapatkan penolakan dari wanita yang ia cintai.
"Aku tidak akan pernah menyerah san, walau kau menolakku ribuan kali. Aku akan terus mengejarmu!" ucap dahyun dengan semangat, dia akan berjuang demi cintanya.
.
Sana telah berada di sebuah tempat makan. Mengembangkan senyuman setelah netra cokelatnya mengarah pada mina. Ia pun segera mendekat.
"sana kenapa lama banget sih!" sembur mina si galak saat sana telah duduk di kursi.
Sana tersenyum.
"Iya namanya juga anak gadis," kata sana dengan gaya centilnya.
Mina mencebikan bibirnya melihat tingkah sahabatnya yang berpenampilan bule ini.
"tzuyu mana?" tanya sana dengan pandangan memutar.
"Belum datang!" jawab mina malas.
"Ayo kita pesan saja dulu, aku udah kangen sama bakso mas Joko," rengek sana bak anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] The Presdir Favorite geeky Woman
Romance⚠ PASTIKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, AGAR AKU SEMANGAT BUAT CERITA!! ⚠ [SAIDA] Seorang wanita culun penata rias pengantin yang tiba-tiba harus menikah dengan laki-laki yang selalu memandang nya dengan sinis demi persahabatan nya "Kau tahu bagaim...