21

751 122 19
                                    

Happy reading
____________________________

Langit senja menggelap, tertutup oleh awan mendung pertanda alam, jadi tak lama lagi hujan akan turun mengguyur bumi. Dahyun baru saja menginjakkan kaki di bandara. Ia telah sampai setelah melalui penerbangan selama beberapa jam.

Pemuda ini kini telah berada di tempat tujuannya, berdiri tegak di depan sebuah rumah sederhana berwarna putih dengan deretan pot-pot bunga, itu adalah rumah tinggal sana

Dahyun pun memutuskan langsung ke rumah sana untuk menemui si culun. Tentu bukan sulit bagi seorang presdir seperti dahyun menemukan rumah sana.

Tangan dahyun mengetuk pintu rumah. Setelah beberapa saat, benda persegi itu pun terbuka.

Ibu sana berdiri diambang pintu menatap lekat, pemuda tinggi dengan setelah jas terlihat sangat tampan yang ada di hadapannya.

"Astaga ganteng banget!" seru jennie terpukau.

Wajah tampannya, kulit putih mulusnya, penampilannya sungguh sempurna.

"Emm." Dahyun berdehem.

Jennie pun tersadar, mengembangkan senyuman.

"Ada apa ya?" tanya jennie.

"Saya ingin bertemu dengan sana," ucap dahyun dengan senyum ramah.

"Sana." jennie menatap penuh selidik untuk apa pemuda tampan, mencari putrinya, yang ibunya tahu satu-satunya lelaki yang bersama putrinya adalah tzuyu.

"Saya dahyun bu, kakaknya mina" ujar dahyun memperkenalkan diri.

Mendengar siapa pemuda yang datang ke rumahnya, seketika jennie mengembangkan senyumannya.

"Kamu kakak mina!" seru jennie antusias. kakak dari sahabat bak kepompong putrinya datang ke rumahnya.

"Iya, bu." Mengulas senyum lembut.

"Ayo masuk. Kenapa baru berkunjung ke sini. Mina sering main ke sini." jennie menggiring tubuh tinggi dahyun masuk ke dalam rumah.

"Duduk dulu."

Dahyun pun mendaratkan tubuhnya di sofa, pandangannya memutar menatap isi di dalam rumah, sungguh sangat sederhana.

"sana masih merias, tidak lama lagi dia pulang," jelas jennie dengan senyum sumringah.

"Masih merias."

Dahyun mendesah kasar tak habis pikir, mengapa sana masih merias saat kondisinya sedang sakit.

"Iya kamu tunggu saja sebentar."

Jihyo keluar dari kamar saat mendengar suara heboh ibunya dari ruang tamu.

Jihyo menatap pemuda tampan yang duduk bersama ibunya. Sepertinya ia tak asing dengan wajah itu.

"jihyo, sini ada kakak mina," panggil jennie

"Ini jihyo, adik sana," ucap jennie memperkenalkan.

"Dahyun Vincent!" decak kagum jihyo, dengan cepat ikut bergabung, siapa yang tidak tahu dahyun Vincent, presdir perusahaan D&S, kaya, tenar, tampan dan di kagumi oleh kaum hawa karena kesempurnaannya.

"Ternyata kakak lebih ganteng dari yang jihyo lihat di tv," puji heboh jihyo.

"Benarkah." Dahyun membalasnya dengan senyuman.

Jihyo mengangguk.

Ini pertama kalinya dahyun bertemu dengan ibu dan adik sana ternyata mereka sangat ceria menyambutnya dengan ramah. Pantas saja adiknya nyaman berteman dengan si culun.

[END] The Presdir Favorite geeky Woman  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang