21 "Pegangan"

2.2K 114 3
                                    

Hari ini adalah acara perayaan program baru Gavin yang sukses besar dan menangnya kerjasama dengan perusahaan luar negeri. Gavin sebenarnya tidak peduli dengan acara ini, karena biasanya juga ia hanya datang memberikan Speech sedikit lalu keluar. Tapi karyawannya sangat ingin mengundang Devira di acara ini. Gavin sudah mencoba menolak tapi sedikit paksaan membuat ia akhirnya menyerah. Jadilah Devira diminta datang secara tiba-tiba.

Gavin sangat ingin menghindari acara-acara kantor seperti ini apalagi sampai harus melibatkan Devira. Sebisa mungkin ingin terhindar. Tapi karena karyawannya ini sudah tahu dan mereka punya tingkat keingintahuan diatas rata-rata jadilah Devira disini sekarang.
Ditambah lagi perempuan itu selalu mengkerutkan kedua alisnya yang selalu ingin Gavin pegang supaya tidak mengkerut.

"Okaay, tamu spesial yang udah kita tunggu-tunggu akhirnya datang, Ibu Devira Larissa. Tepuk tangannya guys" ucap Tio sebagai MC hari ini. Gavin melihat Devira hanya tersenyum.

"Maaf saya terlambat" ucap Devira canggung sambil masih mencoba tersenyum lebar.

"Bu saya denger ibu kecelakaan, makanya Pak Gavin sampe turun tangan langsung" celetuk Daffa yang posisinya ada di ujung meja.

"Iya bu, baru saya liat Pak Gavin sepanik itu tadi" celetuk Sandy yang ada disebelah Daffa.

"Namanya juga pengantin baru, pasti lagi romantis-romantisnya saling takut kehilangan" sambung Erika yang posisinya berada didepan Sandy. Semua orang di ruangan itu tertawa. Gavin memperhatikan tingkah karyawannya itu dan hanya menatap datar, memang karyawannya ini sangat kurang ajar, berani-beraninya menggodanya seperti ini. Tapi, apa tadi ia terlihat panik?

"Pak, Apa Bapak gak berencana Honeymoon?" Tanya Daffa spontan saat semua orang sudah selesai menyantap makanannya. Semua karyawan menatapnya seolah menunggu jawaban.

"Lo kepo banget Daf" Malah Sandy yang menjawab.

"Itu Pak Bos udah mau jawab lo potong, gak jadi ngomong kan" gerutu Erika pada Sandy

"Tau lo" ucap Daffa sambil melempar sepotong kentang goreng ke arah Sandy

"Bu Devira, apa gak mau honeymoon an nih?" Tanya Daffa, sekarang incarannya berubah menjadi Devira.

"Iya bu, baru nikah langsung ditinggal kerja terus bu" celetuk Erika

Daffa, Erika dan Sandy memang satu circle dikantor yang cerewet, sebenarnya ada Riska tapi dia lagi cuti jadi tidak bisa hadir. Kehadiran mereka selalu paling ramai padahal berbeda divisi. Segala pergosipan di kantor bisa menyebar karena dari mulut mereka.

Gavin melirik kearah Devira, ingin melihat respon perempuan itu. Devira tersenyum sambil berkata "kita udah ada rencana kesana, tapi lihat kondisi, bulan madu kan ga mesti keluar kota sebenernya"

Jawaban Devira membuat semua orang diruangan itu berteriak mendukung. Gavin ingin tertawa melihatnya. Perempuan itu selalu ada aja jawaban.

"Dirumah juga rasa honeymoon ya bu" teriak seseorang.

Devira hanya tersenyum canggung dalam merespon. Acara perayaan ini berakhir disore hari. Gavin memberikan sisa waktu untuk para karyawannya pulang lebih awal.

***

Gavin dan Devira jadi pulang lebih awal. Sekarang baru pukul 17.00, masih terlalu sore untuk makan malam. Tapi Devira sudah bergergas ke dapur untuk memasak. Gavin merasa heran kenapa Devira sangat suka memasak dan bersih-bersih. Setiap kali ia berangkat ataupun pulang kerja, keadaan Apartemennya selalu bersih. Meskipun Gavin suka dan senang saja karena ia juga sangat menyukai kerapihan tapi Devira bisa berkali-kali melakukan bersih-bersih dalam satu hari.

The Fault in Life [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang