Devira segera naik kedalam taksi, tangannya langsung mengetik panjang lebar menceritakan tentang kejadian hari ini pada grup Pecinta Cogan. Hatinya yang dulu sempat resah kita berubah menjadi kesal. Tiba-tiba Elvira membuat panggilan dalam grup.
"Ngapain dia begitu?" Tanya Elvira.
"Mana aku tau, dia manggil aku didepan Bu Nanda, temen ditempat kursus" kata Devira.
"Kenapa kamu gak tanyain Genta kenapa bisa Ryan ada disitu" kata Vania.
"Gak, ngapain, nanti Genta cerita ke Ryan, terus makin bertingkah gimana" kata Devira.
"Dia pasti nanti gitu lagi" kata Elvira.
"Gimana dong" kata Devira.
"Yaudah jangan ngehindar, nanti dia makin begitu" kata Elvira.
"Aku males liat mukanya" lirih Devira.
"Nih, kalo kamu terus menghindar dia deketin kamu terus, kalo kamu coba ngomong, tegasin, bikin jarak, udah, selesai" kata Elvina.
"Okay aku coba kalo gitu, aduh, untung minggu depan liburan jadi ijin kursus" kata Devira
"Gilaa, mau liburan kemana nih?" Tanya Vania
"Honeymoon" jawab Devira.
"Hah? Ko ada acara honeymoon segala?" Reaksi Elvira.
"Liburan, bukan honeymoon, kamarnya dua" kata Devira.
"Oooh syukur kalo gitu, ada perubahan gak nih jadi istri Gavin?" Tanya Elvina.
"Perubahan gimana, masih sama, tetep aku ngerasa kayak art" keluh Devira. "Rasanya pengen kerja deh, kayak kalian gitu, kerja normal, bukan kerja begini" lanjutnya.
"Gajinya gede" timpal Elvina
"Kenapa diterima" kata Vania.
"Yasudah, memang ini sebuah kesalahan" keluh Devira lagi.
Taksi tersebut masuk kedalam area apartemennya.
"Yaudah guys, nanti kita telpon lagi, udah sampe rumah" kata Devira. Ia membayar taksi tersebut lalu turun tepat di lobby apartemen.
***
Pukul 4 sore Devira tiba di apartemennya masih kosong, dingin menghampiri tubuh Devira. Lalu ia menyalakan lampu. Rumah ini ditinggalkan kemarin malam, belanjaannya sebagian masih diatas meja makan. Kemudian Devira bergerak untuk menata belanjaanya. Memasukkan minuman kemasan kedalam kulkas dan makanan ringan ke dalam pantry. Menyimpan perlengkapan percuciannya digudang belakang Dapur.
Devira memisahkan barang-barang keperluan mandi miliknya dan milik Gavin. Kemudian membawa itu ke lantai atas. Pertama Devira menata barang miliknya terlebih dahulu. Lalu ia ke Kamar Gavin, membuang apapun yang kosong kedalam tempat sampah. Lalu menggantinya dengan yang baru. Devira memeriksa foam jenggut dan pencuci muka milik Gavin yang sepertinya akan habis beberapa hari. Berarti ia harus membeli lagi. Setelah selesai ia membawa sampah dari kamar mandi Gavin.
Kamar Gavin terlihat bersih, tidak berantakan, berbau lilin aroma terapi, aah, satu hal yang Devira tidak pernah lakukan adalah menyiapkan pakaian Gavin. Laki-laki itu melarangnya melakukan hal tersebut dan Devira dengan sangat senang hati karena pekerjaannya berkurang.
Setelahnya ia keluar kamar Gavin, masih banyak hal yang harus ia kerjakan, ia belum membersihkan rumah. Segera Devira kelantai bawah. Membersihkan seluruh rumah ini dari debu-debu.
Drttt..... Genta Calling
Selagi kegiatan membersihkan debu di penjuru apartemen Gavin, Ponsel Devira bergetar, Genta memanggil.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fault in Life [THE END]
RomanceHidup Devira yang hampir tenang dua bulan ini berubah menjadi rumit kembali. Belum sempat ia benar-benar melupakan masa lalu yang mencekik pikiran dan hatinya, dengan tiba-tibanya hadir Gavin Ravindra seorang Presiden Direktur Grandmedia Group yang...