Darren memasukkan belanjaan Devira kedalam apartemen lalu menyimpannya diatas meja makan.
"Makasih Kak Darren udah bantuin" Kata Devira. Devira mengambilkan segelas jus jerus dari kulkasnya lalu memberikan pada Darren.
"Thanks, See you diacara makan malam" Kata Darren.
"Kak Darren ikut?" tanya Devira
"Gue dan Raka ikut, pasti lo belum tahu, dua bulan lalu gue gabung jadi pengacara perusahaan Gavin, Pengacara perusahaan dia mutusin pensiun dini karena sakit jadi gue yang gantiin" Jelas Darren.
"Asik, kalau ada acara apapun nambah satu orang yang aku kenal" respon Devira. Darren tertawa.
"Bilang aja lo males kan kalau ikut Gavin diacara perusahaan" ledek Darren.
Devira merubah mimik mukanya seperti orang yang sedang berpikir dengan bibir ditarik keatas dan kedua alis mengerut. "Sejujurnya iya sih" katanya sambil tertawa.
"Lebih tepatnya aku kurang nyaman, tapi makin kesini aku mencoba untuk terbiasa" lanjutnya.
"Okaay, gue harus balik ke tempat Raka sebelum orang itu kesini nyusulin, see you Vira" Pamit Darren. Devira hanya menganggukkan kepalanya saja.
From: Mas Gavin
Gue nanti langsung ketempat, lo berangkat bareng Raka sama Darren.
Typing Gavin masih sama, singkat, tapi sekarang perintahnya sudah lebih jelas. Devira segera mengirim pesan pada Raka untuk ikut berangkat dengan mereka. Setelah itu, Devira bergegas menuju kamar mandi untuk bersiap-siap. Belanjaannya tadi belum ia sentuh sama sekali karena ia cuma punya waktu satu jam untuk siap siap.
***
"Emang si Gavin bangsat, masa istrinya disuruh berangkat sendiri" komentar Darren.
"Bacot mulu lo" komentar Raka.
"Temen lo tuh, untung ada gue" kata Darren.
"Ada gue juga kali, gak keliatan lo gue segede gini" timpal Raka.
Devira terbahak mendengar perdebatan Raka dan Darren saat mereka berada di lift untuk turun.
"Kalian itu kenapa lucu banget" kata Devira.
"Emang beda kalo kita sama cewek, kita dibilang lucu bro, si Gavin mana pernah ngomong begitu" kata Darren. Raka segera memukul kepala Darren dengan Keras sampai terdengar suara plak.
"Anjing!!" Keluh Darren. "Sakit Tolol" lanjutnya.
"Idup lo kelamaan jomblo" timpal Raka.
"Kaya lo engga aja nyet" sahut Darren.
Ting!
Suara lift terdengar, menandakan bahwa mereka sudah sampai dilantai 1, Devira dan Darren keluar sementara Raka menuju basement.
"Aku kepo kalo kalian bertiga kumpul kaya gimana, Mas Gavin tahan liat kelakuan kalian atau justru ikut nimbrung" kata Devira saat mereka berjalan menuju keluar lobi.
"Dia gak pernah ngomong, ngomong kalo lagi pengen aja, kalo udah ngerasa muak dia bakal pergi sendiri. Kalo kita liat dia pergi artinya kita harus berhenti debat, terus kita ikut pergi ngikut dia" cerita Darren. "Tapi lo harus tau satu rahasia" lanjutnya dengan nada berbisik, seolah ia akan mengungkapkan rahasia paling tidak diketahui orang lain. Mereka berdua diam didepan lobi menunggu Raka datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fault in Life [THE END]
RomantizmHidup Devira yang hampir tenang dua bulan ini berubah menjadi rumit kembali. Belum sempat ia benar-benar melupakan masa lalu yang mencekik pikiran dan hatinya, dengan tiba-tibanya hadir Gavin Ravindra seorang Presiden Direktur Grandmedia Group yang...