19 "Langkah Pertama"

2.2K 100 0
                                    

Gavin berjalan menuju kantornya, setelah semalaman bekerja sampai membuatnya lelah, pekerjaan di kantor masih menumpuk. Tapi Gavin mempunyai mood yang bagus sekarang setelah mendapatkan kabar acara terbarunya mendapat rating yang tertinggi di slot weekend. Tim Program sudah bekerja dengan keras menuruti semua keinginan Gavin dan bisa mencapai titik ini akibat dari kerja keras mereka. Sekarang jadi banyak orang yang menonton channel televisinya.

Acara ragam memang masih sedikit ditayangkan di negara ini, sehingga channel televisi milik Gavin menjadi channel pertama yang sukses dalam menyuguhkan acara ragam. sekarang banyak orang yang mengiblat ke korea, china dan jepang. Supaya tidak tertinggal Gavin membuat dengan versinya sendiri yang tentunya tidak menghilangkan budaya negeri sendiri. Mungkin ini yang membuat acaranya berhasil dan tidak banyak dihujat oleh netizen, justru mendapat dukungan besar.

Tanpa Gavin sadari Raka masuk kedalam kantor Gavin.

"Bahagia banget lo, enak nikah?" celetuk Raka

Gavin langsung tersadar. Raka duduk di sofa yang ada di depan meja Gavin. Gavin berdiri dan ikut duduk di sofa sebrang Raka.

"Ini list guest star buat acara baru kita yang udah fix kerjasama sama kita, lumayan rebutan karena orang-orang pengen tampil buat promosiin karya mereka. tapi kita udah fix pilih sekitar 20 orang" Kata Raka menyimpan map diatas meja.

"Gue pribadi setuju dan udah tanda tangan, tinggal lo tanda tangan supaya kita bisa lanjut buat syuting" lanjut Raka

sebenernya, perusahaan televisi Gavin ini tidak mengurusin hal seperti ini. rumah produksi yang biasanya melakukan kerjasama dengan Gavin. tapi ini kali pertama perusahaan Gavin terjun dalam produksi acara sendiri dengan anak perusahaan entertaimen dibawah perusahaan Gavin yang dimanai GR Entertaimen. Jadi Gavin sangat ingin ikut campur untuk memantau semuanya.

Gavin meraih map dan melihat daftar guest star yang dikatakan Raka. Lalu berpikir sejenak. Kemudian dia mengambil pulpen dan menandatangani nya.

"Pantau terus, Kerjasama sama Chia Entertaimen gimana?" tanya Raka

"Belum ada kabar dari mereka, kita sih masih pengen kerjasama, mereka sempet mau pilih ke yang lain, tim kita lagi berusaha bujuk mereka buat tetep lanjut" Jawab Raka

"Lo belum jawab gue, nikah enak ga?" lanjut Raka

Gavin terdiam seperti biasa enggan menjawab. Tidak ada hal yang musti Gavin jelaskan tentang pernikahannya, semuanya tetap sama, ada tidaknya Devira hidupnya masih tetap sama.

Oh
Sebentar
Ada yang beda

Ada yang menyiapkannya sarapan tadi pagi. Gavin jadi teringat tentang permintaannya pada Devira untuk membuatkan sarapan lagi besok pagi. Gavin menggelengkan kepala. Itu tidak begitu merubah kehidupannya, sebelumnya juga ada mama Miranda yang menyiapkan Gavin sarapan.

"Lo udah siapin apa yang gue minta semalem?" tanya Gavin.

Raka menganggukkan kepala. "Udah, paling jam 10 an mereka ke apartemen lo, suruh aja istri lo bukain pintu" Kata Raka.

Oh, tentu saja Gavin tidak akan repot-repot menghubungi Devira hanya untuk membuka pintu, toh perempuan itu nanti juga tahu dan pasti akan membukakan pintu.

***

Devira terkejut dengan suara bell yang tidak berhenti, rupanya ia ketiduran saat menonton tv. Devira segera berjalan kearah pintu dan membukakan pintu.

"Permisi atas nama Ibu Devira Larissa?" Tanya seorang laki-laki sekitar umur pertengahan 40 an.

Devira menganggukkan kepala. "Iya benar, kenapa ya Pak?" tanya Devira

The Fault in Life [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang