5. ungkapan

186 27 0
                                    

Welcome to my story

semoga suka ya:)

Jangan lupa Vote dan komennya...

Warning! typo bertebaran

!!!

🌼Happy reading🌼





Kini sudah dua Minggu Setelah kejadian Zul pulang bareng dengan Laila. Semenjak itu Humay uring-uringan

"Sekalinya jatuh cinta malah kaya orang bego" celetuk Liza yang datang membawa sebotol air mineral

"Nih minum, gak usah Kekantin, yang ada entar mewek lagi."

"Dikantin ada Zul sama Laila ya?"

Liza tak menjawab, ia hanya memperhatikan wajah Humay

Tiba mata Humay mulai berkaca-kaca

Liza pun panik melihat Humay yang akan menangis "eh eh bayi Dugong jangan nangis dong" cegah Liza

"Liat noh ada orang yang ada ntar elu di ledek'in satu kelas. Mau?"

Humay langsung mengelap air matanya

"Sesakit ini yang Liz suka sama orang?"

'apa gua harus ngomong sama Zul kalo gua suka sama dia. gua kira gua kuat nyimpen rasa ini'

'oke nnti gua ngomong aja ke dia pas pulang sekolah, tapi gua cuman ngungkapin aja bukan ngajak pacaran'

" Udah hum jangan sedih terus masih ada cowok di sekolah ini, banyak yang suka sama elu, tapi elu nya aja yang gak pernah ngerespon "

"Hmm" dehem Humay lalu membuka tutup botol air mineral. Ketika ia sedang minum ada seseorang yang ia kenali lewat depan kelasnya

Humay melototkan matanya ia terkejut 'loh itukan cowok yang ada di gerbang waktu itu, ah gua harus kejar dia'

Dengan cepat Humay meletakkan air mineral itu, dan ia langsung berlari keluar dari kelas

"Eh Humay elu kenapa?!" Teriak Liza

Humay mencari laki-laki yang menurutnya laki-laki yang ia lihat waktu itu, tetapi ia tak kunjung menemukan laki-laki itu

'eh bentar diakan kakak kelas waktu gua kelas 7, dan sekarang gua kelas 9. Berarti dia udah lulus dong. Ah Humay beg* banget sih lu' batin Humay

Humay pun kembali ke kelas lagi

"Lu kenapa sih tadi tiba-tiba lari ngibrit gitu?, Kaya abis liat setan aja" ucap Liza

"Ah tad- tadi gua ke toilet dulu" ucap Humay yang sudah duduk di bangku nya

"Pulang sekolah lu dijemput siapa bang Agam kan kuliah, Abi elu juga kekantor"

"Gua dijemput bunda"

"Lu sama bunda Lia akrab ya, ya walaupun beliau bukan ibu kandung lu, pernah gak sih bunda Lia marahin elu?"

Humay menggelengkan kepalanya "Bunda udah nganggep gua seperti anaknya sendiri, dan pun gua juga begitu gua nganggep bunda jga ibu gua"

"Tapi sayangnya bunda gak bisa punya anak, ya jadinya gitu dia sayang banget sama gua"

Ahmad As-shidiqi, atau Abi dari Agam dan Humay, dia memiliki dua istri

Pertama yaitu Nahla Ayu Annisa (umi Nisa) dan kedua itu Aulia Wahyuni (bunda Lia). Mereka berdua sangat akur, Nisa dan Lia seperti adik-kakak. Lia juga menganggap Humay dan Agam itu seperti anak kandungnya sendiri.

TAK DIDUGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang