40. novel

80 24 0
                                    

Hayyy guys ada yang  kangen gak sehhh

Maap yaa kemrin GK up bisaaa tugasss sedang buanyak. Belum satu Minggu masuk sekolah aja udah errrrrr 

Okehhh selamat membaca wahay readers yang hobinya halu.....

Berjanda Liim juga suka halu kok kita samaan😂

Dah skip jangan lupa vote dan komen.... 

"Mba lain kali jangan asal nyomot suami orang ya. Gak sopan" -Hilwa

.
.
.

.
.
.

PART : 40. NOVEL

Kini Hilwa sudah sampai di Gramedia, dirinya sedang asyik memilih buku novel yang ia sukai. Sedangkan Arsyala ia hanya membuntuti Hilwa dari depan. Sebelah Tangannya ia masukkan kedalam saku celana, membuat kesan wuahhh bagi beberapa kaum hawa. Dan satu tangannya lagi ia gunakan. Untuk bermain ponsel.

Ditambah Arsyala memakai masker hitam. Membuat kaum hawa penasaran dengan wajah Arsyala, Hilwa mendengus kesal karena bisikan cewek-cewek yang berada dekat dengannya dan Arsyala. Ia memikirkan bagaimana membuat cewek-cewek ini berhenti mendekat kearahnya hanya untuk kepo dengan wajah Arsyala.

Saat Arsyala membetulkan rambutnya kebelakang membuat beberapa gadis-gadis tersebut berpekik heboh

"Anjir ganteng banget"

"Mukanya kaya anime"

"Plis dah udah punya pacar belum sih"

"Mak mau yang kaya gini satu"

Tiba tiba ada seorang gadis remaja yang mendatanginya secara terang-terangan. Ah ralat bukan mendatangi Hilwa tapi lebih tepatnya pada Arsyala.

"Kak boleh bagi no WhatsApp nya gak?"

Arsyala menghentikan tangannya bermain headphone saat gadis ini berada didepannya, bahkan gadis itu berani mendekati Arsyala dengan jarak yang sangat dekat. Otomatis ia berjalan mundur menghindar.

"Kak" panggil gadis itu lagi saat pertanyaan tidak dijawab oleh Arsyala.

Arsyala tidak mengeluarkan suaranya, ia hanya menaikkan sebelah alisnya. Gadis itu berpekik senang melihat Arsyala menaikkan sebelah alisnya.

"Aaaaa ganteng banget sih pengen nyubit" ketika gadis itu hendak memegang wajah Arsyala. Hilwa dengan cepat menepis tangan gadis tersebut.

Plak

"Paan sih!" Kesal gadis itu pada Hilwa

"Mba lain kali jangan asal nyomot suami orang ya. Gak sopan" ucap Hilwa dengan tersenyum sambil menekan kata suami dan kata gak sopan.

Hilwa melingkar kan tangannya pada tangan Arsyala. "Mendingan cari yang lain ya. Jangan jadi pelakor" usir Hilwa tersenyum paksa.

Gadis tersebut langsung pergi dari mereka.
Hilwa menatap Arsyala sinis "puas di ganjenin cewek lain" lalu melepaskan tangannya dari Arsyala Setelah gadis tadi sudah jauh melangkah pergi.

Sedangkan Arsyala hanya tersenyum tipis dibalik maskernya, ia tahu Hilwa sosok sepupu yang posesif dengannya jika bersangkutan dengan perempuan lain tetapi Hilwa tidak melarangnya untuk menyukai Humay. Hilwa malah mendukungnya dengan Humay.

mereka adalah sodara sepersusuan, saat Hilwa bayi ia menyusu pada mamahnya Arsyala.

Hilwa melanjutkan memilih novel, sebuah ide terlintas dibenak Arsyala. "Iwa" panggil Arsyala menggunakan panggilan kecilnya untuk Hilwa.

TAK DIDUGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang