TAK DIDUGA [END]

10. Eskul

Hay Hay I'M comeback

Pagii menjelang Siang 😁

Jangan lupa Vote!

Warning! typo bertebaran

!!!

🌼Happy reading🌼

•
•
•
•

Satu bulan sudah Humay menjadi siswi dari SMAN 1 Jakarta. Humay mulai mencari-cari eskul yang menurutnya cocok dengan dirinya.

" Hilwa lu ikut eskul apaan? " Tanya Humay

" Gua ikut Rohis, udah lama sih " ucap Hilwa

'em seperti gua mau ikut Rohis deh' batin Humay

" Pendaftarannya masih dibuka? "

" Masih kok, kalo lu mau masuk nanti gua bilang ke ketua keputriannya deh"

" Okee. Eh klo lu Liz mau ikut eskul apaan? " Tanya Humay pada Liza

" Gak tau gua belum minat eskul apapun " jelas Liza

" Kaum Mageran kaya Liza mah ya gitu " ledek Humay

Liza hanya menyengir saja.

* * * *

Sepulang sekolah Hilwa langsung mengajak Humay untuk mendaftarkan diri, sebagai anggota Rohis.

" Baik terimakasih ya.... Humay. Sudah mau menjadi anggota rohis, semoga betah ya " ucap Husna selaku ketua keputrian.

" Iya kak sama-sama. Humay juga terimakasih udah mau Nerima Humay " ucap Humay lemah lembut sambil tersenyum manis.

" Besok in Syaa Allah kita kumpul bareng yah, biar pada saling kenal" ucap Husna pada Hilwa dan Humay

" Iya kak in syaa Allah " ucap mereka berdua

" Yasudah kak kami pamit, mau langsung pulang " izin Hilwa

" Iya silahkan. Hati-hati ya. "

" Iya kak, Assalamualaikum " pamit Humay dan Hilwa

" Waalaikumsalam "

Mereka pun pergi dari ruangan Rohis.

* * * *

Humay berjalan sendirian, tadi Hilwa mendadak dipanggil lagi oleh kak Husna, jadi Hilwa menyuruh Humay untuk pulang dahulu saja.

Pada saat Humay melewati koridor sekolah. Ia tak sengaja hampir bertabrakan dengan seorang murid laki-laki.

" Maaf kak saya gak sengaja " ucap Humay meminta maaf. karena Disini dialah yang bersalah.

Tetapi siswa tersebut tak menjawab ucapan Humay, ia malah diam sembil memantap Humay dengan tatapan tajam.

"Kelas?"

"10 MIPA 2 kak" cicit Humay pelan karena, ia paling malas jika sudah berurusan dengan kakak kelas.

Siswa laki-laki itu langsung pergi meninggalkan Humay, yang sedari tadi masih menundukkan kepalanya.