PART : 42. PUNCAK
Kini Anggota Eljabali bersama yang lainnya sedang berada disebuah tempat makan, kedatangan Eljabali membuat mereka menjadi pusat perhatian, apalagi mereka datang dengan rombongan yang motor.
Tidak hanya itu ditambah hanya Humay dan Hilwa perempuan yang berada ditengah-tengah perkumpulan mereka, Hilwa duduk disebuah bangku sambil menunggu Humay yang sedang pergi ke kamar mandi, tangan kanannya memegang sebotol minuman bersoda yang sesekali ia minum, dia memperhatikan disekelilingnya banyak remaja perempuan yang sedang mencari perhatian pada Eljabali. Tetapi anggota Eljabali hanya diam dan acuh. Seolah-olah mereka tidak melihat para remaja perempuan tersebut.
Hilwa tersenyum tipis, ia tahu anggota Eljabali memang jarang sekali bertegur sapa atau menggoda pada perempuan yang mereka tidak kenali, Hilwa mengalihkan pandangannya pada ke-lima inti Eljabali yang tidak jauh darinya. Dia merasa bahagia bisa mengenal mereka semua.
"Dor" dengan suara deep voice-nya Arsyala memegang bahu Hilwa. Sedangkan sang empu hanya mendengus kesal karena kedatangan Arsyala.
"Bengong?" Tanya Arsyala
Hilwa menggeleng
"Hati-hati jangan bengong, gua denger tempat ini rada angker" setelah mengatakan itu Arsyala langsung pergi dan menghampiri Agam dan Arhan yang berada didekat mobil.
Hilwa berdecih remeh "Gak lucu. Jokes lu bapak-bapak" lalu ia meminum minuman bersoda itu lagi.
"HOY!"
"Uhuk- uhuk" Hilwa tersedak minumannya sendiri karena dengan tiba-tiba Humay datang sambil menepuk kedua pundaknya dari arah belakang.
Ia mengelap air dibibirnya yang basah "si An*jir. Untung gua gak mati, gak lucu hum kalo tiba-tiba gua mati karna kesel air" umpatnya kesal. Sedangkan Humay hanya tersenyum kuda.
"Maap-maap sengaja" Humay melihat beberapa anggota Eljabali yang akan mulai melanjutkan perjalanannya kembali. Mereka sudah menyalakan mesin motor ninja mereka.
Humay dan Hilwa berjalan menghampiri mobil Agam yang dibelakangnya sudah ada rombongan motor anggota Eljabali yang didepan rombongan tersebut ada Arhan dan Marcel. Dan dibelakangnya mereka berdua sudah ada inti Eljabali.
"Asik ya, berasa kaya lagi sunmori"
"Apa lagi tadi pas diperjalanan berasa kaya lagi dikawal" lanjut Humay sambil melirik Agam dan Arsyala yang masih berada diluar mobil. Mereka sedang mengobrolkan sesuatu yang Humay tidak ketahui.
Hilwa mengangguk setuju, "mau gak?" Ia menyodorkan minumannya pada Humay ketika sudah tepat disamping mobil.
Baru saja Humay akan mengambil minuman tersebut, Arsyala datang dan langsung merebut minuman Hilwa, dan memberikannya lagi pada sang pemilik.
"Jangan. ini aja" Arsyala menyerahkan susu kotak berasa coklat pada Humay, Hilwa tersenyum meledek mereka berdua lalu dengan diam-diam ia memotret Humay yang sedang mengambil susu kotak tersebut dari tangan Arsyala sambil tersenyum manis.
"Makasih kak"
"Sama-sama" lalu Arsyala berjalan kearah pintu pengemudi. Dan mereka pun masuk kedalam mobil dengan tempat duduk Humay yang berada dibelakang Agam yang berada disamping Arsyala. Dan Hilwa berada dikursi penumpang dibelakang Arsyala.
Arsyala mulai menyalakan mesin mobil, sebelum ia melajukan mobilnya, Hilwa mengatakan "Pelan-pelan Ar, lu bawa 3 nyawa sekaligus, inget kita bukan lagi balapan", Arsyala hanya tersenyum tipis menanggapi perkataan Hilwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAK DIDUGA [END]
Teen Fiction"Opsi cinta dalam diam adalah pilihan terbaik bagi gua" _Humayirah_ Yuk langsung baca dari pada penasaran. ⚠️Warning Sebelum baca jangan lupa follow dulu ya^_^⚠️ " Sesuatu yang ditakdirkan untukmu, tidak akan menjadi milik orang lain, dan Sesuatu y...