TAK DIDUGA [END]

14. Berbeda

Hay Hay selamat siangg:v

Kangen Humay gakk??

Atau kangen author nya juga boleh😂

Jangan lupa Vote dan komennya...

Warning!
typo bertebaran

Hati hati saat membaca bagian part ini karna mengandung unsur-unsur yang belum saatnya kalian rasakan

Berjanda guys 😂

!!!

🌼Happy reading🌼

•
•
•
•
•

Kini Humay tepat berada di tengah lapangan, ia terpaksa datang ketempat ini akibat paksaan dari seseorang yang sudah mengganggunya sejak tiga hari yang lalu .
Siapa lagi kalau bukan Satria, laki-laki itu terus memohon pada Humay agar mau ikut bersamanya.

Humay pun terpaksa menyetujuinya. Dan sampailah dia berada di tengah tengah lapangan ini, yang untungnya cuaca siang kali ini agak lumayan panas

Sedari tadi Humay hanya diam tanpa berkata apapun pada Satria.

"Sejak lu sekolah disini, jujur semenjak itu aku ada rasa sama kamu, aku gak pernah suka sama yang lain dan kamu adalah cinta pertama aku. Kakak tau ini aneh dan terlalu cepat tapi...."

"Humayirah, kamu mau gak jadi pacar aku" Ucap Satria sambil mengeluarkan setangkai bunga mawar merah.

'waw. Satria nembak dekel'

'baru kali ini Satria ngungkapin suka sama cewek'

'fiks tuh cewek jadi yang pertama kali Deket sama Satria'

Humay hanya diam, ia melihat sesuatu yang menjanggalkan, bukannya ia mengambil bunga yang Satria berikan, ia malah menatap sebuah benda yang melingkar di leher Satria.

Humay tersenyum ramah, hanya kali ini ia tersenyum pada laki-laki lain selain abangnya.

"Maaf kak, tapi Humay gak bisa" tolak Humay secara halus.

"Karna apa? Karna kamu gak cinta sama kakak?" Tanya Satria

Humay menggelengkan kepalanya "Cinta bisa tumbuh seiring berjalannya waktu, tetapi bukan itu yang Humay maksud"

"Humay punya prinsip untuk engga pacaran kak"

"Dan kita beda Iman kak Satria" lanjut Humay, sambil melihat kalung salib yang melingkar di leher Satria.

Satria hanya bisa tersenyum, ia sudah tahu pasti jawaban dari Humay.

"Tapi- "
"Ah Yaudah kalo kamu gak bisa Nerima cinta kakak, tapi kamu mau kan terima bunga"

Humay pun mengambil bunga mawar dari Satria "iya kak, Dan maaf ya Humay-"

"Udah udah gak usah minta maaf, kamu engga salah kok" ucap Satria sambil tersenyum tulus

"Yaudah kak Humay pergi dulu, Assalamualaikum" pamit Humay yang langsung pergi.

Satria menatap Humay yang mulai pergi jauh dari keberadaannya, detik itu juga senyum tulus yang tadi ia tunjukkan pada Humay kini berganti.