Jangan lupa tekan 🌟
⚠️Warning ⚠️
Hati-hati salah baca part nya, ini Part 49 yawwPART 49. Atas izin Allah
Arsyala kini sedang berada didalam ruangan, ia ditugaskan untuk membimbing dua orang murid untuk mengikuti lomba olimpiade.
Ketukan pintu tak membuat Arsyala mengalihkan pandangannya dari buku yang sekarang ia pegang.
"Assalamualaikum..."
'Humayirah'
Arsyala mendongak menatap seorang murid perempuan dan laki-laki yang sedang berdiri di depan pintu. Matanya menajam melihat siapa murid laki-laki yang berdiri di samping Humay.
'Angkasa'
"Wa'alaikumusalam, masuk" suruh Arsyala.
Humay nampak agak sedikit terkejut melihat Arsyala yang akan membimbingnya dalam lomba olimpiade kali ini.
'jadi kak Arsya nih yang bimbing gua? Azek jadi tambah semangat nih' batin Humay berpekik senang
Tetapi beda lagi dengan Angkasa 'kenapa harus dia?'
Humay duduk dibangku yang berhadapan dengan Arsyala dan disusul Angkasa yang duduk disebelah Humay.
Melihat itu membuat Arsyala mendengus kesal.
"Oke karena, Kalian sudah tahu nama saya jadi saya tidak usah memperkenalkan diri saya" ucap Arsyala dingin. Siapa yang tidak kenal dengan seorang Mad Arsyala Ibrahim.
Seorang ketua OSIS alim, dan seorang leader Eljabali yang lumayan terkenal dikalangan masyarakat dengan perilaku anggota-nya yang suka membantu masyarakat.
Humay menganggukkan kepalanya pelan. Lalu ia melirik murid laki-laki yang duduk disebelahnya, "eh iya nama lu siapa?"
Angkasa menoleh kekanan, alisnya terangkat sebelah. "Lu belum tau nama gua?"
Deg
'suaranya kenapa mirip? Ah mungkin hanya kebetulan aja'
Humay menggeleng, "Nama gua Angkasa Pratama"
"Gua Hum-
"Humayirah Nur As-Shidiqia" potong Angkasa dengan senyum khasnya. Rasanya ia senang bisa menyebutkan nama lengkap Humay.
Sedangkan sang pemilik nama ia terkejut, "kenapa bisa tau?"
"Lu gak tau emang? Kita kan sekelas, jadi gua tau nama lu. Seantero sekolah aja pada tau. Masa gua engga"
Humay hanya meringis tersenyum tipis, mungkin dirinya kurang berinteraksi dengan teman-teman sekelasnya.
"Bisa dimulai?" Tanya Arsyala
"Eh. iya kak silahkan" ucap Humay sopan.
"Jadi kalian dipilih oleh Bu Niya untuk mengikuti lomba olimpiade tentang pelajaran agama Islam. Dan saya ditugaskan untuk menjadi pembimbing latihan kalian berdua." Jelas Arsyala.
Ia mulai mengambil dua buku yang cukup tebal, lalu menaruhnya di hadapan Humay dan Angkasa.
"Kalian pelajari materi dari beberapa buku tersebut, jika ada yang tidak paham, silahkan tanyakan pada saya. Untuk materinya ini diambil dari kelas X sampai XII. Jadi saya akan menerangkan sedikit tentang materi kelas XII." Jelas Arsyala panjang lebar.
"Silahkan pelajari terlebih dahulu"
Dengan sigap Humay dan Angkasa membuka buku yang Arsyala serahkan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAK DIDUGA [END]
Teen Fiction"Opsi cinta dalam diam adalah pilihan terbaik bagi gua" _Humayirah_ Yuk langsung baca dari pada penasaran. ⚠️Warning Sebelum baca jangan lupa follow dulu ya^_^⚠️ " Sesuatu yang ditakdirkan untukmu, tidak akan menjadi milik orang lain, dan Sesuatu y...