13. Harmonis

114 24 5
                                    

Jeng jeng jeng

Double up guys✨

Biar cepet

Pagi ini Humay sedang sarapan bersama keluarganya. Senyum Humay sedari tadi tak pernah luntur dari bibirnya.

Melihat itupun Agam menjadi penasaran "Kayanya ada yang lagi bahagia nih?" Celetuk Agam sambil melihat Humay yang sedang memakan roti

Humay menatap Agam yang berada didepannya. Mendengar ucapan Agam membuat senyum Humay menjadi semakin merekah.

"Cerita dong dek, kamu lagi bahagia ya" bujuk Agam

"Gak mau, Abang kepo"

Mendengar itupun Ahmad, Annisa dan Aulia ikut penasaran.

"Humay gak mau cerita sama Abi nih?" Tanya Ahmad

Humay menggelengkan kepalanya

"Sama umi sini-sini cerita" bujuk Annisa sambil mendekati putri bungsunya.

Humay tetap menggelengkan kepalanya

"Kalo sama bunda mau gak?" Tanya Aulia

Lagi-lagi Humay menggelengkan kepalanya

"Gak mau, cukup Humay dan Allah yang tau" jawabnya lalu meminum susu coklat buatan bundanya.

"Skuyy Abang ku yang ganteng, antarakan adik mu ini ke sekolah" ajak Humay sambil menghampiri Agam

"Gak Abang gak mau nganterin sebelum kamu ngasih tau Abang" tolak Agam sambil melipat tangannya didepan dada

Humay pun langsung melihat pada orang tuanya. Tetapi mereka tak menghiraukan tatapan Humay.

"Yaudeh Humay berangkat sendiri ajah" ketus Humay sambil berjalan kearah pintu rumahnya.

Agam pun langsung berlari "Ehh Dek" cegahnya

"Boong Abang cuman bercanda, mana tega Abang ngebiarin adik Abang yang tersayang ini pergi sendirian"

Humay pun langsung memeluk Agam "Humay sayang banget sama bang Agam" ungkapnya

Agam pun membalas pelukan dari Humay "Abang juga sayang banget sama adik Abang yang nyebelin ini"

Melihat Humay dan Agam berpelukan Annisa dan Aulia pun langsung menghampiri putra dan putri mereka lalu ikut berpelukan satu sama lain.

"Wah pelukan kok gak ngajak-ngajak"

"Sini Abi kita pelukan bareng" ajak Humay

Ahmad pun ikut bergambung, ia memeluk kedua istrinya yang sedang memeluk putra-putri mereka.

'ya Allah jagalah keluarga agar tetap harmonis' batin Ahmad

"Udah-udah pelukannya nanti kita lanjut lagi Humay sekarang mau sekolah dulu" ucap Humay.

Mereka pun melepaskan pelukannya

Humay menghampiri orang tuanya tangan Humay terulur untuk mencium punggung tangan orang tuanya

"Wahai abi, umi bundaku tercinta, izinkanlah putri bungsu-mu ini untuk pergi ke sekolah" ucapnya sambil tersenyum manis.

Setelah selesai bersalaman dengan orangtuanya Humay mengadahkan tangan pada Agam.

Agam menaikan sebelah alisnya, "Apa?"

"Bagi duid"

"Ke Abi-lah masa ke Abang" bantah Agam

TAK DIDUGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang