37. perjodohan?

106 21 8
                                    

(perjodohan)
.
.
.
.

PART 37. PERJODOHAN

Tak terasa kini Ulangan tengah semester sudah selesai, berarti tinggal dua belas bulan lagi Humay untuk bersekolah seperti biasa. Dan ia juga sudah lama tidak bertemu dengan Arsyala. Terakhir kali dia bertemu yaitu saat menjenguk Arsyala dirumah sakit.

Ia juga mendengar kabar dari Liza, bahwa Arsyala sedang disibukkan dengan kegiatan sekolah, apalagi Arsyala adalah seorang ketua OSIS. Humay selalu menanyakan tentang Arsyala pada Liza.

Humay sedang duduk di balkon kamarnya ia mengingat apa yang dikatakan Liza padanya, tentang wakil ketua OSIS baru yang sedang dirumorkan dekat dengan Arsyala.

"Masa iya sih, kak Arsya lagi pacaran sama Dian"

Ya wakil ketua OSIS baru itu bernama Dian, Dian menggantikan Elsa sebagai wakil ketua OSIS. Karna Elsa sekarang sudah pindah sekolah.

" Ah wajar ajar sih kan mereka ketos sama waketos, ya pastinya mereka Deket." Ucap Humay sambil melihat layar ponselnya.

Suara notifikasi dari Handphonenya, membuat Humay langsung membuka chatting'an Nya dengan Liza.

Liza mengirimkan beberapa Foto dimana Arsyala yang sedang berjalan bersama dengan Dian dan Dian tersenyum manis pada Arsyala.

Lizanya kutu

Send a picture

Noh kak Arsyala biasanya
gak pernah senyum sama cwek lain

Berarti rumor yang beredar itu bener

Me :

Mungkin kak Dian nya ngelawak,
Jadinya kak Arsya senyum deh

Humay langsung mematikan handphonenya dengan kesal, "Ih masa iya sih".

"Apa perlu gua tanyain sama Hilwa dia kan sepupunya kak Arsya jadi dia pasti tau"monolognya

"Ah tapi kalo gua nanyain, nanti Hilwa nyangka gua suka sama kak Arsya. Eh tapi emang gua beneran suka"

"Mau nanya tapi malu"

"Tapi kalo gak nanya penasaran melulu"

Ia melihat Poto yang baru saja Liza kirim tadi. Humay berdecak kesal, melihat senyum tipis yang terpancar dari bibir Arsyala.

"Lagian tumben banget kak Arsya senyum ke Cewek lain biasanya. Juga enggak"

"Eh kok gua cemburu sih. Kan gua bukan siapa-siapa kak Arsya" lirihnya lesuh.

Humay menyandarkan tubuhnya kesadaran sofa, lalu ia membuka aplikasi yang bernama WhatsApp lagi. Ia melihat-lihat status WhatsApp beberapa temannya.

Ia kepikiran untuk mengirim pesan pada Arsyala, lalu ia mengetik beberapa kata. Tetapi ia hapus kembali.

"Eh ngechatt gimana ya?. Masa gini Assalamu'alaikum kak, save Humayirah gitu? Ish engga banget deh ah" lalu mengurungkan niatnya.

Ia bangun dari duduknya ketika ia akan pergi, Humay mendapatkan sebuah Notifikasi.

HiIwa aye

TAK DIDUGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang