Seperti biasa ya.....
Vote dan komennya
Happy reading 🐣
"A-abang?"
"Iya dia Abang gua"
"Lebih tepatnya Abang tiri"
"Nathan sejak kecil diadopsi sama mamah papah gua, mereka membesarkan kita dengan adil tidak ada hal yang membeda-bedakan."
"Umur gua dan dia cuman beda 2 tahun. Nathan mulai berubah ketika dia udah mulai beranjak dewasa, dia sering keluyuran malam hari."
"Semenjak itu gua dan dia mulai seperti orang asing, apa lagi pas dia tahu gua masuk Eljabali, dia tambah benci gua, dan suatu hari dia kabur dari rumah. Tanpa sepengetahuan mamah dan papah, dan beberapa Minggu kemudian papah liat Nathan ikut balapan liar."
"Dan dari situ papah udah gak perduli lagi sama dia begitu juga mamah, tapi mereka selalu ngasih uang bulanan buat Nathan dan tetap ngebiayain kuliah Nathan"
"Nathan selalu ngelawan perintah papah."
Agam mendengarkan cerita Arsyala tentang Nathan.
"Dan mansion yang kemarin itu bukan milik dia, Nathan ngerebut mansion itu dari gua. Gua sendiri yang merancang mansion itu" Jelas Arsyala.
"Pantes lu tau tentang seluk-beluk mansion itu, Ternyata lu arsitek-nya. Bukannya cita-cita lu itu jadi Arsitek?"
"Itu dulu sekarang beda lagi" sanggah Arsyala.
"Terus apaan"
"Cita-cita gua sekarang adalah menjaga Humayirah" tentu saja Arsyala mengatakan itu dalam hatinya
"Ada lah, gak usah kepo"
"Lah si anjrit, malah main rahasia-rahasian"
"Btw lu suruh Marcel bawa Nathan kemana?" Tanya Agam
"Gua bawa dia ketempat yang gak jauh dari mansion itu, dia agak akan bisa kabur kemanapun"
"Awalnya gua mau laporin ini kepihak berwajib, tapi Kata om Umar jangan dulu" ucap Agam
"Karna kita harus mencari barang bukti yang cukup kuat"
Arsyala mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.
Mata Humay yang sedari tadi terpejam kini mulai terbuka. Yang ia pertama kali lihat adalah Asryala yang sedang berdiri disamping Agam, Humay tersenyum tipis saat mengingat Arsyala sudah menyelamatkan nyawanya.
'mungkin jika waktu itu kak Arsya gak nolongin gua, gua gak akan ada didunia ini lagi dan dosa gua bertambah karena bunuh diri' batin Humay
Agam dan Arsyala belum menyadari kalau Humay sudah tersadar.
"Asik banget sih, ngobrol apaan kok Humay gak diajak" ucap Humay dengan suara lemah
Agam dan Arsyala pun langsung melihat kearah Humay, sedangkan Humay hanya memanyunkan bibirnya seolah-olah dia sedang sebal.
Melihat Humay yang kini mulai seperti awal semula Agam tersenyum senang. , Hingga reflek ia memeluk tubuh Humay.
"Awsss, Abang ih. sakit!" Rajuk Humay
"Ohh maap-maap Abang Refleks saking senengnya."
"Abang khawatir banget dek kamu tadi terus-menerus teriak-teriak histeris Abang takut kam-"
KAMU SEDANG MEMBACA
TAK DIDUGA [END]
Teen Fiction"Opsi cinta dalam diam adalah pilihan terbaik bagi gua" _Humayirah_ Yuk langsung baca dari pada penasaran. ⚠️Warning Sebelum baca jangan lupa follow dulu ya^_^⚠️ " Sesuatu yang ditakdirkan untukmu, tidak akan menjadi milik orang lain, dan Sesuatu y...