31. bunga melati

92 18 3
                                    


"Aku ingin terus mencintaimu"

"Meski hatimu milik orang lain"


Happy reading


Satu Minggu sudah Humay menjalani home schooling. Liza dan Hilwa belum mengetahui, bahwa Humay Kini Homeschooling, mereka berdua hanya mengetahui kalau Humay sedang Izin karena insiden kemarin.

Humay baru saja menyelesaikan home schoolingnya, pada awalnya ia merasa sangat Bosan, tetapi ia melakukan berbagai kegiatan agar dirinya tidak boring.

Apalagi selama satu Minggu ini ia tidak diizinkan keluar rumah, Ahmad semakin posesif terhadap Humay, apa lagi Agam dan Arhan mereka berdua selalu menemani Humay kemana pun dan dimana pun.

Seperti saat ini Humay sedang berada ditaman bunga miliknya, Agam dan Arhan mengawasi dari kejauhan, sebenarnya Humay merasa ini sangat berlebihan. Tetapi ia tahu ini dilakukan demi dirinya sendiri. Karna keluarganya sangat menyayanginya.

Humay memetik sebuah bunga melati, lalu Humay mencium aroma bunga melati tersebut. Ia tersenyum bahagia. Dan selama ini juga Humay mencoba untuk melupakan Arsyala.

"Bunga ini kalo dimakan enak kali ya?"

Humay mencoba memasukkan bunga melati tersebut kedalam mulutnya, tetapi teriakan dari dua orang laki-laki yang menjaganya. Membuat Humay mengurungkan niatnya.

"Mau ngapain?" Selidik Agam saat melihat Humay akan memakan bunga tersebut.

"Dek jangan makan bunga melati" peringat Arhan

"Kaya mba Kunti aja kamu makan bunga"

"Ih Abang, abisnya Humay itu gemes sama baunya, jadinya pengen dimakan" celetuk Humay kesal.

"Dari pada kamu makan bunga mendingan kamu makan roti aja lebih sehat" saran Agam

Humay menggeleng

"Humay pengen beli minyak wangi" ucapnya tiba-tiba

Membuat Agam dan Arhan terkejut pasalnya Humay jarang sekali memakai parfum.

"Tumben mau pakek parfum?"

"Bukan buat dipake dibaju Humay."

"Terus buat apaan?"

"Buat dikamar Humay biar wangi, dan wanginya itu pengen yang bau melati"

"Oh maksud kamu pewangi ruangan"

"Nah iya, ayo bang sekarang ya, kita ke mall aja ya. Sekalian Humay pengen jalan-jalan. Bosen dirumah terus"

Mendengar kalimat terakhir dari Humay Agam dan Arhan merasa kasihan pada Humay. Pasti princess mereka merasa dikurung.

"Maaf ya dek, pasti kamu ngerasa dikekang banget ya" Agam mengusap kepala Humay yang tertutup oleh kerudung.

"Engga apa-apa, Humay suka dikekang, dan Humay tahu itu untuk kebaikan Humay sendiri. "

Agam dan Arhan tersenyum mendengar jawaban dari Humay.

"Sekarang Princess kita udah dewasa Gam. Dia pengertian sama apa yang kita lakukan" komentar Arhan.

"Siapa dulu dong Abang nya. Agam gitu loh"

"Ye gua juga abangnya."

"Lebih tepatnya Abang-sepupu" lajut Arhan meralat ucapnya sendiri.

"Ke mall nya jadi enggak?" Tanya Humay

"Jadi dong ayo, mau siap-siap dulu atau langsung?" tanya Agam

TAK DIDUGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang