9. Humay

138 23 6
                                    


" Humayirah "

" Humay "

Sontak membuat Agam langsung menoleh ke arah sampingnya, ia menatap leader Eljabali dengan tatapan tajam.

" Lu tau dari mana? " Tanya Agam penuh selidik

" Bomud udah tau dari kapan? " Tanya Surya

Bomud singkatan dari bos muda, panggilan untuk leader Eljabali.

" Tadi siang. "

" Dari mulut lu sendiri " lanjutnya sambil menatap Agam

Agam mengernyitkan dahinya

" Klo lu lupa, tadi siang setelah gua nolongin Adek lu, terus lu manggil dia dengan sebutan 'Humay'. " Jelasnya

Mengingat itupun Agam berterima kasih pada dia.

" Btw, thanks ya udah nolongin Adek gua " ucap Agam tulus

" Gapapa bang Sans aja, lagian gua lagi kebetulan lewat "

" Emangnya Adek lu kenapa gam? " Tanya Rayhan

" Tadi dia bilang diganggu segerombolan anak motor "

" Emangnya geng motor mana Ar " tanya Agam

" Uler " jawabnya

" Oh geng cobra, perlu di bersihin gak nih? " tanya Fadel

" Gak usah, tapi kalo dia berulah lagi ke Adek gua. Kalian bersihin aja " jawab Agam

Agam hanya tersenyum tipis, ia melihat perbedaan leader Eljabali itu ketika berada disekolah dan dimarkas sikap dia dingin seperti batu es, berbeda jika ia dan leader Eljabali itu hanya diam berdua.

Ar selalu berbicara panjang lebar padanya. Dan terkadang sikapnya itu suka berubah-ubah, kadang banyak bicara, terkadang cuek dan dingin

'gua tahu lu bakalan jaga Adek gua secara diam-diam'

* * * *

Malam hari pun tiba, disebuah kamar terdapat seorang anak laki-laki yang susah rapih dengan pakaiannya. Ia menggunakan pakaian serba hitam, mulai dari celana panjang, baju kaos lengan pendek, jam tangan, dan ia juga memakai topi berwarna hitam.

Lalu ia berjalan menuju, pintu sebelum itu ia mengambil sebuah masker hitam. Lalu dia mengambil sebuah Hoodie hitam yang menggantung ditembok.

Sekarang dia sudah seperti mata-mata, yang akan menjalankan tugasnya.

Ia mengambil ponselnya dari saku Hoodienya. Terdapat sebuah pesan yang belum ia buka

Big bos !
Ikutin dia. jangan !
sampai kehilangan jejak

Me
Ok.

Setelah membalas pesan dari 'Big bos' dia pun memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku Hoodienya

Ia pun pergi keluar dari kamarnya.

* * * *

Humay sedang menyusuri jalan raya yang lumayan ramai, malam ini adalah malam Minggu jadi banyak remaja-remaja yang sekedar nongkrong.

Humay tak hanya sendirian, ia bersama ke dua temannya siapa lagi kalo Liza dan Hilwa.

" Tenggorokan gua seret nih pengen disiram " ungkap Liza

TAK DIDUGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang