《《 Chapter two 》》
★♡★
Anak Aylona,
"Lona, lo masih nyimpan dia di hati lo?" Tanya Jeyya, Ia dan Lona kini duduk di kantin sekolah, dengan Nasi goreng dan Es teh di depan keduanya.
"Jeyya please, can you stop talking about him? Gue benci dia, Gimana bisa dia masih di hati gue sampai saat ini?" Ucap Lona membalas ucapan Jeyya, Lona menyimpan sedikit kebohongan, ia tidak mau Jeyya ikut menganggung semua masalahnya, cukup ia saja, Lona tidak mau sampai Jeyya ikut tersakiti di dalam ceritanya.
"Aylona, Dengar gue ya .. Gue ini sahabat lo, sahabat lo dari masa bontot, gue disini juga jadi teman cerita lo, kalau lo ada masalah, lo bisa lari ke gue, kalau di depan sana ada yang ganggu lo, lo bisa balik kebelakang gue pasti selalu ada buat lo, menemani langkah lo di setiap waktu, so please jangan mikir gue gak perlu tau , gue gak perlu tau. Gue harus tau apapun yang nyangkutin lo Lona, Lo itu gue anggap saudara gue, sahabat gue, lo segala galanya buat gue, So .. lo boleh cerita apa aja ke gue, Gue gak akan keberatan kok, Gue pasti bakalan bantu lo gimanapun caranya,"
"Jey .. Terharu guee huhuu, Gue cuman takut lo ikut terbebani—"
"Hey, Terbebani apanya sih Lona? Gue bahkan senang bisa bantuin lo, bukan malah terbebani, pikiran lo tuh jangan nethink nethink terus, Positif dikit kenapa!" Jeyya melepaskan pelukan keduanya, Dan tersenyum.
"Iya, Nanti kalau pulang gue cerita." Ucap Aylona terkekeh, Jeyya pun sama begitu, Di dalam hatinya ia merasa tenang dan senang jika melihat Aylona yang seperti dahulu, Tidak ada Lagi Aylona yang tertutup, Tidak ada lagi Aylona yang pemalu dan kaku.
★♡★
"AAAA HALO KOSTANNYA LONAA, MISS U SO MUCH!! UDAH LAMA GA MAMPIR" Jeyya membaringkan tubuhnya di kasur Aylona. Aylona yang melihat tingkah Jeyya terkekeh melihat tingkah jeyya.
"Baru juga dua hari gak ketemu," Balas Lona dengan melepas kemeja sekolahnya, dan tersisa hanya Tanktop hitam yang ia pakai, setelahnya Lona membuka lemari pakaiannya dan mengambil baju kaos berwarna ungu muda berlengan pendek dari sana, kemudian ia memakainya dan duduk di salah satu sofa yang ada di kamar kostnya.
Lona mengambil remote ac di atas meja lalu menyalakan benda itu, lalu Lona mengambil cemilan Lays di laci laci meja tersebut.
"JEYYAA, SINI!!" Nahkan, Sikap Asli Lona akan keluar jika sudah kenal lama dengan orang itu, Seperti Jeyya yang sudah kenal sedari kecil Dengan Aylona.
"Hmm, Jadi gimana?" Jeyya mendudukkan Badannya di sebelah Aylona dengan mainan anjing di atas paha Jeyya, Ia mengusap mainan itu dengan tangannya dan menatap Aylona.
"Yang pertama harus lo tau, Gue masih selalu stalking akun old instagram gue sama Dia, Zaman zaman dulu itu lho Jey, Kadang gue sampai nangis liatin kenangan kenangan sama dia, Highlightnya apalagi," Aylona menarik nafas panjang dan membuangnya.
"Tapi di sisi lain kadang gue mikir, Kenapa gue harus ngebenci dia? Sedangkan disini dia ninggalin gue karena kemauan gue sendiri. Tapi lo tau kan Jey? Gue ngomong gitu semata mata cuman karena .. cuman karena--" Aylona tidak sanggup untuk melanjutkan ucapannya, Rasanya sesak mengingat kejadian di hari itu.
"Udah-udah shtt ... kalau lo gak sanggup buat lanjut cerita gak apa apa, Gue tahu kok, Lo ngomong itu semua karena kebawa emosi, Gue maklumi Na, Gue ngerti sebagai sesama perempuan." Jeyya mengangkat jari jemarinya untuk mengusap Air mata yang jatuh dari mata cantik Aylona.
"Sekarang, Jalanin seadanya aja ya? Gue temenin setiap langkah lo."
★♡★
"JEY MIU KEMANA?!!" Teriak Aylona yang baru saja selesai berganti baju, Ia mencari Moci di ruangan yang tadi ia pakai untuk berganti pakaian.
"JEYY!!" Aylona keluar dari tempat sebelumnya, Berjalan mengelilingi kost tapi tidak menemukan tanda tanda Jeyya dan moci.
"JEYYA DIMANA LO!! INI KOK MIU GAK ADA SIH?!" Saat Aylona keluar dari kostnya, Ia tidak melihat Ketiga kucingnya di kandang besar yang dirinya simpan di depan kamar kost jikalau siang menjelang sore.
"Dimana anjir anak gue??" Aylona kelimpungan sendiri mencari kucingnya itu. Ya gimana enggak kucing satu satunya dari mamanya masa hilang sih, Atau lagi sama Jeyya ya?
Aylona dengan buru buru merogoh ponsel di saku celananya dan menelepon nomor Jeyya, Tersambung sedikit lama hingga pada akhirnya di angkat.
"Miaw."
"Halo halo? Ada apa, na?" Tanya Seseorang--yang sudah merampok kucing Aylona secara diam diam--di seberang sana dengan suara santai dan seolah olah Aylona tidak mencari anaknya?!
"Anak gue sama lo?!" Aylona bertanya ngegas, Di sana Jeyya sempat kebingungan dan setelahnya tertawa.
"Iya na iya, Anak kesayangan lo di gue,"
"Gak ketukar kan sama kucing lain?! Gak ilang sama sekali?? Awas ilang! Lo ganti!" Ucap Aylona begitu menggebu gebu, sungguh tidak akan ikhlas dirinya jika Miu kenapa - kenapa.
"Iye - iye elah! Anak lo tiga tiganya sama gue, Takut amat lo."
"Udah dulu deh ya! Kucing lo lari!!"
"WOI JEY— Anak monyet." Umpat Aylona saat Jeyya mematikan sambungan telepon secara sepihak.
★♡★
"MIU MIU, JANGAN LARI LARII!!" Panggil Jeyya saat Kucing Aylona yang berkulit hitam berlari menuju arah got yang SUPER hitam.
Kucing Aylona yang satu ini emang paling bandel deh kalau kata Jeyya mah, Ia terus berjalan mengikuti langkah Miu dengan ponsel yang masih dirinya genggam di sisinya.
"Dapet juga lo! Harusnya lo berterima kasih sama gue, karena gue bawa lo jalan keluar," Sindir Jeyya, Mengait tali miu, Miu pun nampak cuek bebek solah olah jalan keluar bersama Jeyya tidak terlalu ia minati.
Akhirnya Jeyya berjalan mengajak pulang anak anak kesayangan Aylona karena hari sudah mulai sore.
"Miaw miaw."
Aylona menoleh menatap pintu kostnya yang menampilkan miu yang basah kuyup, Anaknya itu terlihat ingin lepas dari Jeyya dan menghampiri Aylona.
"Ya ampun miu! Kamu kenapa bisa kayak gini? Di apain sama onty Jeyya??" Aylona dengan cepat bangkit dari duduknya dan menghampiri kucingnya, termasuk Jeyya yang cengengesan di depan pintu.
"JEYY, LO APAIN LAGI ANAK GUE??" Gemas Aylona membawa Miu masuk dengan Jeyya yang mengekori Aylona menuju kamar mandi.
"Kenapa bisa basah kayak tadi?" Tanya Aylona.
"Dia ga liatin jalan kali ah! Sampai masuk got gitu,"
"Mana mana kucing kalau jalan juga liat liat setan! Apalagi ada emaknya kayak gue gini!"
"Gak lagi deh gue ngasiin anak - anak gue sama lo."
"IH NA, KOK LO GITU SIH??"
★♡★
KAMU SEDANG MEMBACA
NARIEL [ENDING]
Teen FictionCerita ini resmi di publish 10 januari 2022. Dan resmi selesai pada 5 januari 2023. TIN! TIN! "Berisik!" Aylona membiarkan motor yang mengklakson di sebelahnya. "Gamau bareng?" Suara tersebut membuat Aylona berhenti secara mendadak membuatnya hampir...