DUA HARI TIGA MALAM

0 0 0
                                    

《《 CHAPTER 》》

★♡★

"Kamu balik sini papa pulangin lagi kayak kemarin." Ledek Luvian di seberang sana, Ia akan melakukan apapun agar anaknya tidak bosan di Amerika dan tidak pulang ke indonesia dalam waktu cepat.

"Gak usah bikin darah tinggi bisa gak sih." Gumam Geriel yang masih dapat di dengar oleh Luvian di seberang sana.

"Berisik, Toh sama anak papa juga." Balas Luvian terkikik geli mendengar nada suara Geriel yang terdengar sudah malas.

"Ya."

"Urgent apa?" Tanya Luvian, Beberapa detik setelahnya ia kembali bertanya saat menyadari pertanyaannya tampak bodoh.

"Maksudnya papa sepenting apa sampai harus balik?" Tanya Luvian sungguh sungguh, Ia sudah malas jika mengurus Geriel seperti kemarin itu, Merepotkan sejujurnya, tapi mau bagaimana lagi biar lelaki itu tidak keras kepala?

"Mau ketemu aylona lagi?" Tanya Luvian sekali lagi yang berhasil membuat Geriel membenarkan duduknya dan fokus mendengarkan Luvian.

"Papa sudah bilang ya, El," Luvian menarik nafas sebelum kembali berbicara. "Aylona sudah tidak papa temukan di jakarta." Oke, Fakta yang begitu membuat Geriel kesal dan ia kembali duduk dengan lemas, Ia pikir akan mendapatkan jawaban yang ia mau dari Papanya, Namun sialnya masih sama seperti bulan bulan yang lalu.

"Kali aja pindah terus nikah sama oppa oppa korea, Kamu kan kayak gembel."

"Yang ngebuat gak kalah gembel."

"Dih? Maksud kamu princess Papa gembel gitu?"

"Yang nyemprot sperma."

"Sialan!"

Geriel kembali menarik nafas panjang untuk yang kesekian kalinya. "Pa, Papa tau kan pertemanan Riel sama mereka semua gimana dari dulu? Izinin Riel balik ke indonesia, Riel janji cuman seminggu disana dan habis itu balik lagi kesini." Ucap Geriel meyakinkan Luvian, Tidak mungkin di hari spesial kerabatnya itu dirinya tidak hadir, Benar benar seperti teman dekat yang tidak di undang, Atau bahkan di bilang miskin? Hanya sekedar untuk pulang ke indonesia melihat temannya menikah saja tidak bisa.

"Kalau kamu pulang kesini, Nanti yang lanjut urus perusahaan disana siapa? Perusahaan papa yang satu itu bener bener gak bisa ditinggalin Geriel, Sudah cukup papa ngebebanin Jeila buat ngurus perusahaan selama papa pulang balik indonesia amerika." Ucap Luvian dengan nada yang sulit Geriel mengerti, Apakah papanya ini frustasi? Sakit? Lelah? Entahlah, Dari suaranya terdengar seperti itu.

"Lagi pula, Jeila sudah jarang kamu bawa buat ikut rapat kantor kan? Kamu kasih dia cuman tugas tugas kecil, Bukan urusan yang sangat penting bagi kantor." Lagi, Geriel dibuat terhenyak akan ucapan papanya, Kembali berfikir apakah ia bisa seeogis ini? Meninggalkan perusahaan papanya begitu saja tanpa pemimpin yang pasti, Dan lebih mementingkan Pernikahan temannya di indonesia? Bisa saja bukan jika Geriel meninggalkan perusahaan-- yang katanya tidak bisa ditinggalkan ini-- Ini bisa saja bangkrut dan kembali seperti awal mula kedatangan Geriel, Bisa sia - sia usahanya selama ini.

"Kalau gitu Geriel fokus urus kantor aja dulu, Mungkin tahun depan baru Geriel bisa balik indonesia dan ngasih selamat secara langsung buat keluarga Karelo nantinya." Ucap Geriel, sudah bersiap hendak mematikan sambungan telepon namun terdiam seketika saat mendengar ucapan Luvian.

★♡★

"Halo."

"Halo, tuan." Sapa Balik gadis itu dengan sopan dan ramah, Ada apa boss besarnya ini menelepon tiba tiba? Sepertinya ada hal penting yang harus dibicarakan.

NARIEL [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang