EPILOG

1 0 0
                                    

《《 CHAPTER 》》

★♡★

Bahagiaku disini, Tuhan.

"KAK, BANG RIEL GAK MAU BAYARIN UANG SPP SEKOLAH NIH!" Lelaki SMA kelas 10 itu melangkahkan kakinya memasuki Rumah milik Abangnya yang belum lama ini menikah, Ia begitu kesal akan tingkah Abangnya.

Aylona yang berada di dapur dengan buru - buru berjalan keluar menuju Arah ruang tamu dimana Ajiel berteriak teriak marah. "Kenapa Aji marah - marah kesini?" Tanya Aylona lembut, Ia begitu perhatian dengan Ajiel setelah Luvian meninggal dunia satu bulan yang lalu.

"Bang riel tuh! Gak mau bayarin spp sekolah, Katanya Aji nakal." Ajiel mengadu, Menunjuk pada Geriel yang baru saja memasuki Rumah dengan dasi yang ia longgarkan dan Jasnya yang ia sampirkan di tangannya.

"Siapa yang ngajar lo bolos - bolos?" Tanya Geriel begitu tajam pada Adik laki - laki satu - satunya, Siapa yang tidak kesal jika tahu adiknya bolos sekolah untuk hal yang tidak jelas?

"Gue nanya sama lo, Ji." Tekan Geriel, Meminta agar Ajiel segera menjawab pertanyaannya sebelum dirinya benar benar emosi.

Ajiel menatap Geriel. "Gue mau ngelihat Keyna, Bang," Jawabnya, Ia masih menatap Wajah Geriel yang tampak masih marah itu.

"Cuman buat itu?! Lo bisa ketemu Keyna lagi kalau selesai sekolah, Ji!" Geriel membentak Adiknya tanpa sadar, Di sebelah Ajiel ada Aylona yang merangkul bahu Ajiel agar sabar dengan Geriel yang tengah marah itu.

"Ada temennya yang ngasih tahu gue kalau Keyna di bully, Lagi." Ucap Ajiel, Ia menundukkan kepalanya, Mungkin di mata Geriel hal ini nampak berlebihan, Tapi percayalah. Ajiel selalu ingin menjaga Keyna karena hanya dirinya lah dan Kak Aylona yang Keyna miliki saat ini.

Geriel mengusap wajahnya Gusar, Melemparkan Jasnya ke arah sofa. "Lo bisa izin dulu sama guru lo, Kan? Izin yang masuk akal. Jangan langsung lo bolos - bolos gitu aja, lo baru masuk sekolah beberapa bulan, Ji, Jangan buat masalah." Geriel memijat pangkal hidungnya pusing, Ia mendudukkan dirinya di sofa depan kedua orang yang sangat ingin dirinya jaga hingga akhir hidupnya.

Ajiel mendongak, Ia menatap Geriel merasa bersalah, Ia sadar kesalahannya saat ini. "Maaf, Gue gak akan ngulangin itu lagi."

Geriel menarik nafas dan menghembuskannya kasar. "Gue gak ngelarang lo buat ketemu Keyna ji, Gue cuman gak mau lo kena masalah dan berakhir di keluarin dari sekolah."

"Lo tau apa yang Papa bilang sama gue? Beliau nitip lo sama gue, beliau mau lihat lo suksess di atas sana sama pilihan lo sendiri, Beliau gak masalah lo gak mau lanjutin perusahaannya, Yang dia pengen cuman lihat anak - anaknya bahagia." Ucap Geriel, Hendak melanjutkan ucapannya namun tenggorokannya seperti ada batu yang menghalang hingga kata kata yang ingin di ucapkannya tidak tersampaikan pada Adiknya.

Mata milik Ajiel kini sudah berkaca kaca, Ia menunduk karena tidak mau dilihat menangis. "Maafin jiel, Jiel nyesel, Bang." Ucap Ajiel dengan suara bergetar.

Aylona yang menyadari adiknya itu menangis memeluk Ajiel dengan erat, Berusaha memberikan kenyamanan dari pelukannya. Sedangkan Geriel mengacak acak rambutnya frustasi, Ia membiarkan Ajiel di peluk oleh Sang istri. Biasanya ia akan marah besar jikalau ada lelaki yang Bersentuhan dengan Istrinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NARIEL [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang