URGENT

0 0 0
                                    

《《 CHAPTER 》》


★♡★

Urgent,

"Jadi rencana buat lo pulang kesini kapan?" Tanyanya di seberang telepon, Dengan backsound suara berisik teman temannya yang entah sedang apa di sana.

"Gue kurang tahu, lupian juga nambah waktu gue disini." Balas Geriel dengan ponsel menempel di tangan kirinya yang di tempelkan ke telinga dan tangan kanan yang sesekali menandatangani yang harus dirinya paraf.

"Sopan lo anjir!" Celetuk Karelo dengan tawanya yang meledak saat itu juga, di iringi suara teman temannya yang lain yang juga ikut nimbrung.

"Apaan nih, apaan?" Suara Gojora yang awalnya kecil itu semakin lama semakin membesar dan terjadilah kegaduhan yang lebih di bandingkan beberapa detik yang lalu.

"Ngobrol sama siapa lo?!" Jian bertanya nyolot, sepertinya lelaki itu sudah mengarahkan kepalan tangan kepada Karelo saat ini.

"Wah nyelir sianjing!" Tuding Ajogar di sebelah Karelo saat mendengar tawa lelaki itu keluar dengan begitu mulusnya dari mulut lelaki itu.

"Gue bilangin ibu polwan!" Juandra bahkan sudah berani berbicara lantang seperti ini pada temannya, Bagaimana tidak? Calon istri Karelo saat ini adalah teman Juandra, Oke satu hal yang harus di ketahui, Juandra tidak senolep itu.

"Ngobrol sama Geriel bangsat! jangan aneh aneh ngomong sama bini gue!" Panik Karelo mendengar ucapan Juandra barusan, Bagaimana bisa ia memiliki teman modelan monyet begini? Sudah berkepala dua padahal.

"MUKANYA MANA MUKA, PICE DULU KENAPA SIH BAPAK CIIO!" Ajogar nampak misuh misuh dengan suara yang amat melengking di susul kembarannya, Hal itu membuat Geriel tertawa terpingkal pingkal mengganti sambungan telepon itu menjadi panggilan Video.

"Kapan resepsinya, Rel?" Tanya Geriel pada Karelo, Kini yang ia lihat Karelo berada di tengah tengah ke 5 temannya, Di satu sofa panjang dimana sekarang ke enamnya duduk mepet mepet.

"Lusa, Lo harus dateng, Kalau lo gak dateng gue pundung!" Ucap Karelo bersedekap dada secara paksa karena tidak ada ruang untuk melipat tangannya, Hal itu membuat temannya yang lain menggaduh kesal dan turut mengomeli satu sama lain.

"Geser sedikit kenapa?! Sempit kali loh Aku ini!"

"Ya, aku'pun sempit juga lah!"

"Disebelahmu itu luas loh, geser geser lah!"

"Banyak bacot kali kau, aku ini sempit kali!"

"ELU PADA BACOT ANJING, BISA KAGAK SIH GUE TENANG BENTARAN DOANG??!!" Kan, Ngamuk. Kalian sih! Juandra yang tadi pasrah di dorang dorong teman temannya memilih bersuara karena lelah.

"Gak bisa diem banget lo pada, Itu juga muka kayak seleb aja kudu masuk kamera mulu, Minggir lo pada, Gue mau ngomong sama Karelo." Ucap Geriel di selingi bercandaan dalam kalimatnya, Hal itu membuat beberapa wajah di kamera menghilang namun sudah dapat di tebak siapa yang keras kepala disini.

"Ngapain masih di sana Jo?" Tanya Geriel pada Gojora yang tersisa.

"Gak apa - apa, Iseng aja sih." Jawabnya polos, Dengan menggaruk tengkuknya sembari melihat sekeliling tanpa melirik ke arah kamera, Takut takut Geriel menerkam.

NARIEL [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang