MENJENGUK

1 0 0
                                    

★♡★

Kini, mereka semua masih menunggu Geriel sadar dari oprasinya satu jam yang lalu, Aylona yang terus terusan berdoa agar Geriel baik baik saja dan tidak akan melewati masa koma.

Gojora yang senantiasa berusaha mencairkan suasanya yang sedang panik karena Geriel tidak kunjung sadar sedari tadi, Gojora pun sama stressnya saat ini, namun ia tidak mau menunjukkannya kepada teman temannya yang lain.

Juandra? Lelaki itu hanya diam sedari tadi, kita tidak tahu jelas apa yang lelaki itu pikirkan. Dan jian, Laki laki lembut itu tengah tertidur di bahu kekar karelo, Awalnya Jian tidur di bahu juandra, Abangnya. Namun karena Juandra yang tiba tiba kebelet membuang air kecil, Jadilah ia mengoper perlahan lepala Jian kebahu Karelo.

Jika kalian bertanya, Dimana papa luvistra? Luvistra sudah pergi meninggalkan rumah sakit saat operasi Geriel dinyatakan selesai dengan lancar, Sebelum meninggalkan remaja remaja itu luvistra memberikan mereka uang agar membeli makanan jikalau mereka lapar nanti, Tak lupa luvistra juga memperingati mereka semua untuk pulang dan beristirahat, Setelahnya ia berlalu pergi setelah menitip pesan "Jika geriel bangun nanti, Telepon saya."

Beberapa saat berlalu hingga tiba kedatangan Dokter Ash, Sepertinya ia ingin mengecek kondisi Geriel saat ini. Dokter tersenyum melewati remaja remaja itu dan memasuki ruang rawat inap Geriel.

Beberapa menit setelahnya dokter keluar dan mengucapkan sesuatu, hal itu membuat mata semua remaja itu berbinar senang, Kabar baik.

Termasuk Jian yang tiba tiba terbangun saat sandarannya tiba tiba hilang. Iya, Karelo bangun tiba tiba saat Dokter Ash keluar dari ruangan. Bukannya membangunkan Jian lebih dulu, Ini malah langsung bangun. Kalau kepala Jian terbentur keras dan dia amnesia bagaimana?? Hayoo.

"RELO ANCRIT, ABA ABA DULU KALAU MAU BERDIRI." Jian membenarkan duduknya dan berdiri, Menghampiri teman temannya yang berkumpul pada Dokter Ash.

"Yaudah sih, Maapin." Keduanya Berjalan menuju pintu ruangan Geriel, dimana Dokter Ash tengah berbicara dengan Juandra.

Juandra menoleh saat melihat Jian di sebelahnya menggosok kepalanya yang terbentur, Ia bertanya demikian. "Sakit?"

"Iya sakit lah, Masa enggak." Jawab Jian nyolot, Juandra terkekeh mendengarnya dan kembali mendengarkan Dokter Ash.

"Geriel baru saja sadarkan diri, apa kalian tidak mengeceknya ke dalam tadi?" Tanya Dokter Ash, Dia sudah mengizinkan teman teman Geriel untuk mengecek kondisi Geriel setelah beberapa menit saat oprasi selesai.

"LAH???" Gojora membolakan matanya, Menatap bingung Dokter Ash dan Suster yang tengah terkekeh di belakang dokter Ash.

"Waktu beres operasi si suster bilang jangan masuk dulu ya, takutnya kita semua ketularan." Jelas Gojora, Mulai menatap curiga suster tersebut. "Ya agak heran sih .. ketularan apa emangnya??" Heran Gojora bertanya.

"Ahahahah, suster hanya bercanda, memang begitu orangnya. Maaf ya kalau bercandanya berlebihan. Sekarang kalian bisa lihat kondisi Geriel di dalam." Dokter Ash tertawa, Melihat sekilas ke dalam ruangan Geriel sebelum berlalu pergi. "Saya permisi dulu."

"SUSTER SIALAN LO, MACEM MACEM LO YA SAMA GUE LO! AWAS LO!!"

"IYA SAYA TUNGGUIN AWASNYA DEK."

"NYEBELIN SIANJING!" Gojora membuang muka, Menempelkan wajahnya ke kaca transparan di pintu Geriel, Dingin. Enak.

Kini, Semuanya terdiam. Mereka semua saling menatap, Bingung.

Siapa yang akan masuk lebih dahulu? Tidak mungkin mereka semua masuk kan? Geriel baru sadar dari operasi, jika Geriel melihat wajah mereka semua secara bersamaan mungkin Geriel akan pingsan di kasurnya.

"Lo aja, na." Ucap Juandra dengan suara seraknya.

"Eh? Beneran Gue nih? Gak apa apa? Kalian duluan aja deh .. gue belakangan aja, kan yang dari tadi disini nungguin Geriel itu kalian." Balas Aylona tidak enakan, menatap teman teman Geriel yang badan dan wajahnya terdapat luka, Jian doang yang paling mulus, Orang dia di jagain mulu sama abang abangnya.

"Udah lona, Sana lo masuk aja kita belakangan juga jadi." Ucap Gojora, Mendorong pelan punggung perempuan itu agar segera memasuki ruangan Geriel.

"Tapi nanti lo pada masuk ya? Gue nanti bakal canggung banget sama Geriel di dalam kalau gak ada kalian." Ke empatnya mengancungkan jempol dan memberi kode agar perempuan itu untuk segera masuk.

"Aman buk Aylona." Sahut Karelo

"Selamat berjumpa kekasih, Aylona."

Aylona terkekeh mendengar ucapan jian, setelahnya ia mendorong pintu ruangan itu. Saat langkah kakinya memasuki ruangan, udara dingin AC sudah menghembus mengenai kulitnya yang putih dan mulus.

Di kasur sana terdapat Geriel yang menatap Aylona terus menerus, Benar benar tidak mengalihkan pandangannua kemanapun saat Aylona masuk.

Sesampainya Aylona di sebelah Geriel, ia duduk dan menatap balik lelaki itu, seolah meminta penjelasan.

Jika di ingat, tadinya Aylona khawatir saat Geriel masih dalam masa operasi, kini melihat wajah menyebalkan lelaki itu Aylona malah kesal mengingat Geriel membohonginya.

"Apa sayang?" Tanya Geriel seolah tidak melakukan kesalahan besar, Kalem. Padahal tatapan si doi udah ngeri ngeri sedap minta di cipok. Ga deng boong, tapi asli menggoda. Boonh boong

Rill cuii!

"Apa sayang, Apa sayang!" Balas Aylona kesal, Siapa yang tidak kesal coba jika memiliki pacar tidak jelas, Aneh, Sinting, Otaknya sebelas duabelas sama buaya seperti Geriel ini, bisa di tukar tambah tidak ya? Tapi sepertinya tidak usah, Aylona tidak akan rela nantinya.

"Lo emamg mau gue lempar ya?" Tanya Aylona Cetus, Sudah kelewat kesal dengan lelaki yang sedang berbaring ini.

"Kenapa lo nekat turun tawuran?" Geriel menghembuskan nafasnya kasar.

"Dih apaan, fitnah lo ah!" Elak Geriel, Ia membuang tatapannya ke arah lain agar tidak ketahuan berbohong oleh Aylona. "Gua gak ada turun tawuran kok." Lanjutnya lagi, Masih belum menatap Aylona.

"Tatap gue kenapa." Aylona menghembuskan nafas kesal, mengambil handphonenya dan mengutak atik benda itu. Setelahnya ia mengarahkan tampilan roomchatnya dengan Gojora.

"TERUS INI?!" Aylona menyodorkan ponselnya di depan mata Geriel, Menunjukkan room chatnya yang terdapat foto Geriel semalam saat baru saja turun dari tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"TERUS INI?!" Aylona menyodorkan ponselnya di depan mata Geriel, Menunjukkan room chatnya yang terdapat foto Geriel semalam saat baru saja turun dari tangga.

"Masa percaya sama gojora sih, Na?" Geriel menggerutu sebal, Menatap kesal Aylona.

"Ya percaya lah! Buktinya juga sekarang lo baring kayak orang penyakitan disini." Ucap Aylona sinis membuat Geriel tersindir.

"Mulutnya yang sopan." Tegur Geriel, Tidak bisa di biarkan, Nanti Kebiasaan bahaya.

"Iya - iya!"

"Itu masih gak sopan." Tekan Geriel sekali lagi.

"Iya." Menurut, Geriel tersenyum kecil.

"IH LO KENAPA JADI NGALIHIN TOPIK SIH EL??!" Aylona menghentakkan kakinya sebal kelantai, Berbicara dengan lelakinyang sangat sulit untuk berbicara jujur sangat menyebalkan. Selalu saja ada cara mengalihkan topik.

"Jawab pertanyaan gue dulu!" Ucap Aylona.

★♡★

NARIEL [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang