HOTEL TERBENGKALAI

0 0 0
                                    

"Na."

"Apa?"

"Tawuran." Satu kata, Membuat Aylonan segeramenoleh kesal kearah Geriel.

"Tawuran mulu, Kemarin udah." Balasnya cetus.

"Itu gak jadi." Geriel membalas, Memang benar, Kemarin Geriel tidak turun tawuran, Melainkan turun ke jalan. Balapan.

"Tapi lo izinnya tawuran, Itu juga gue udah larang keras." Aylona memakan cilok yang ia genggam sembari menatap langit malam di pinggir jalan, Ia baru saja pulang dari keliling bersama Geriel dan singgah sebentar di pinggir jalan yang dimana ada akang cilok.

"So? Salah lo nyianyiain kesempatan." Geriel mendengus, merebut cilok yang hendak Aylona masukkan ke dalam mulutnya.

"Penting na."

"Enggak, El." Aylona menarik tusukan yang masih Geriel pegang dan kembali memakan ciloknya.

"Na .." Geriel menatap Aylona, hendak kembali membujuk. Namun tatapan Gadis itu sangat menyeramkan, Lebih baik ia menurut. "Oke, Gue ga turun."

"Nice!" Aylona kembali tersenyum, Memakan ciloknya sembari menggoyangkan kepalannya ke kanan dan ke kiri. Sepertinya cilok yang Aylona makan sangat enak.

"Mau nambah lagi?" Tanya Geriel melihat Aylona ke enakan memakan ciloknya, Geriel pun sama begitu sih, Hehe.

"Lo mau? Sana pesen, bayar sendiri ya." Aylona terkekeh, kembali menatap langit sembari memakan ciloknya yang tersisa sedikit. Membiarkan Geriel berdiri untuk memesan cilok seharga sepuluh ribu (10 ribu).

"Gak kebanyakan itu?" Tanya Aylona melihat porsi yang Geriel beli sangatlah banyak, Dari pertanyaannya tadi Geriel menggeleng sembari mengaduk cilok tersebut.

"Ilih, banyak itu, Bagi sedikittt .." Geriel menoleh, Menatap Aylona dengan padangan yang seperti .. 'Ih? Beli sendiri aja sana.'

"Dih! Pelit." Aylona membuang mukanya, Kembali menarik tusukannya yang hendak menusuk beberapa cilok Geriel tadi.

Tiba tiba Geriel menyodorkan tusukannya, Yang berisi beberapa tusukan cilok, Aylona menoleh sembari tersenyum. "Baik deh, i love you."

Uhuk uhuk

"Eh, loh? Kenapa kenapa? Mas estehnya satu dong," Aylona berucap demikian dan beberapa detik kemudian di sodorkan esteh oleh akang nya.

Geriel dengan cepat menerima pemberian Aylona dan meminumnya, Sedetik setelahnya Geriel menghela nafas. "Makasih."

"Iya, Gak Apa apa kan?" Geriel membalas dengan Anggukan, Ia menyodorkan ciloknya yang masih banyak kepada Aylona dan berdiri.

"Ayo pulang."

"Loh ini? Gak di habisin dulu aja?" Aylona menerima cilok yang di berikan Geriel. Lelaki itu tampak menggeleng dan menaiki motornya, bersiap untuk menstarternya.

"Bawa pulang, makan di rumah nanti." Aylona mengangguk, Sebelum pada akhirnya menaiki motor Geriel dan berlalu pergi dari sana.

★♡★

"Gue sendirian, lo pada barengan." Geriel berucap demikian, Memakai helm full facenya dan menaiki motor, Bersiap akan jalan.

Namun di tahan dengan teman temannya, Ah kalian belum kenal ya? Ini teman teman Geriel di geng motornya.

"Lo nyari mati mulu ngentot." Maki karelo, Ia menarik kerah belakang Geriel agar lelaki itu tidak jalan lebih dulu.

Ini karelo, Si paling emosian dan PMS setiap hari, Orangnya toxic dan kasar namun ia begitu penyayang kepada orang di sekitarnya.

NARIEL [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang