MALAM

0 0 0
                                    

《《 Chapter Fifteen 》》

"Terimakasih sudah hadir Walaupun hanya sementara di masa laluku."
-Aylona Quenisha

★♡★

Malam,

Biarkan aku hanya untuk malam ini saja membuka kembali buku kenangan diantara kita, Aku rindu.

Disaat aku membuka halaman pertama di sana sudah tertulis sebuah kata yang menyentuh hatiku, Yang mengingatkan ku padamu yang dulu waktu dimana kamu masih menunjukkan rasa cintamu padaku.

"Tentang gadis kesayanganku, Aylona .."

"Hufftt .. Sekarang aku masih menjadi gadis kesayanganmu tidak ya?" Aylona membuang nafas yang terasa begitu sesak.

Di halaman selanjutnya terdapat sebuah Gambar dimana seorang lelaki dan perempuan tengah tersenyum manis sembari saling merangkul di bawah derasnya hujan di depan pagar sekolah.

Aylona tersenyum karena kembali di ingatkan pada momen saat itu.

Kevaros menghampiri Aylona, Merangkul bahu gadis yang tengah berteduh di koridor sekolah, Ia menatap gadis tersebut dengan senyuman manisnya yang di khususkan untuk Aylona tersendiri.

"Apa kamu?" Tanya Aylona berbalik menoleh menatap Kevaros dengan wajah kebingungan, Sedetik setelahnya ia melotot dan sedikit menjauh dari lelaki itu.

"Kamu hujan hujan'an ya Aros?!" Kevaros yang awalnya bingung itu terkekeh tanpa merasa bersalah. "Hehehe, Aku nyari kamu Lona." Aylona menghembuskan nafasnya, kembali mendekat Menghampiri Kevaros dan memeluk lelaki itu untuk sekejap, Guna menghangatkan badan lelaki itu.

"Na? Kamu nggak salah kan? Kamu meluk aku loh ini?? Eh na, Beneran deh, Na." Kevaros berucap Heboh dalam pelukan Aylona sebelum akhirnya Aylona melepas pelukannya dan mengusap rambut Kevaros yang basah.

"Hahaha, Gemes!" Aylona kembali menoleh pada langit yang mendung, Hujan tak kunjung berhenti ia ingin segera pulang dan meminum Teh hangat.

"Hujan ya," Ucap Kevaros membuat Aylona mengangguk di sebelahnya.

"Iya."

"Ayo kita hujan hujan'an!" Tanpa mendapat persetujuan dari Aylona, ia sudah menarik lengan gadis itu dan berlari kecil menuju pagar sekolah.

Aylona tertawa berasama Kevaros di bawah derasnya hujan di depan sekolah.

Cekrek!

Aylona dan Kevaros menoleh, Mendapati Gojora yang lewat dengan memegang ponsel dan payung, Baru saja dia mengambil potret sepasang kekasih yang tengah bersenang senang di bawah derasnya hujan.

"Peace, duluan ya ges!" Gojora Lari ngibirit dengan memegang erat payung dan ponselnya meninggalkan kedua remaja yang menatap Gojora dengan wajah yang tidak bisa di jelaskan.

Kembali di sadarkan oleh kenyataan, Aylona tersenyum kecil senyum yang miris. Ia rasa itu hal paling bahagia yang pernah ia lakukan bersama Kevaros di bawah guyuran hujan yang deras, Dan itu tidak akan pernah terulang kembali.

Aylona mulai membuka halaman ke tiga, Dimana disana ada sebuah tulisan cantik yang mungkin sedikit sulit untuk di baca.

"kadang yang indah diciptakan untuk dikagumi, bukan dimiliki."

"Tapi yang indah dapat kumiliki sekarang ini, gadis cantik dan indah yang diciptakan oleh tuhan, Aylona Quenisha."
Kevaros tampan

Aylona terkekeh, Seberuntung apa dia di masa lampau sampai pada akhirnya ia pernah menjalin hubungan asmara se sweet ini dengan Kevaros yang sekarang tampak asing.

"Lucu ya kamu, Kangen deh."

Halaman selanjutnya ... Halaman yang terdapat Foto foto milik Kevaros yang di tangkap gambar oleh Aylona sendiri, Lalu ia menempelkannya di buku yang mereka buat berdua. Jangan lupakan disana terdapat tulisan yang Kevaros tulis tentang diri lelaki itu contohnya seperti,

'aku aneh, bisa suka sama perempuan galak kayak Aylona, beneran aneh kan?'

'aku gak suka bawang bombai, tapi aku suka wanginya, Harum apalagi kalau mamaku yang masak,'

'aku sayang Aylona, mama, papa.'

"Sekarang kenapa rasanya aku gak kenal kamu ya? Aku rasa Kevaros yang sekarang seperti bukan Kevaros yang ku kenal."

Pada halaman selanjutnya, Halaman dimana banyak sekali foto foto Wajah kesal Aylona yang bermacam macam, Aylona sudah tau jelas siapa yang memotretnya, Siapa lagi jika bukan Kevaros.

"Kamu bener bener perhatiin aku banget ya? Bahkan lagi di kelas aja kamu bisa dapat wajah marah aku." Ucap Aylona, Tapi ia Yakin yang mengambil potretnya langsung sudah jelas bukan Kevaros, Paling teman sekelas Aylona yang Kevaros perintah.

"Apaan ini?"

"Beneran?"

"Jangan sampai Kevaros yang ambil foto ini sendiri?"

"Malu-maluin! Masa iya aku ngupil di foto?! MALUU!!" Aylona segera melanjutkan halaman berikutnya, dimana halaman tersebut adalah halaman favoritenya, Kevaros menceritakan kecemburuannya.

Jangan lupakan, Di halaman itu ada satu foto yang di tempel dimana foto tersebut di isi oleh Aylona dan ketua osis.

Dengan tulisan yang tidak terlalu rapih Geriel menulis kecemburuannya.

'Osis monyet nyebelin, Kenapa dia caper sama cewek gua sih?! Terus bahu cewek gua di SENTUH, gua nggak bisa terima. Buat orang emosi aja, gua cemburu karena Aylona biarin osis itu pegang pegang dia gitu aja, yang boleh kayak gitu sama Aylona cuma gue, Gue. KEVAROS.'

'Cewek gua gak ada niatan buat mukul terus matahin lengan itu cowok apa?! Nyebelin amat, masa dia biarin gitu aja.'

'Abis kejadian ini aku ngambek! Gak akan aku maafin Aylona, Apalagi itu osis. Gak akan gua biarin.'

'buat osis yang megang megang bahu cewek gua, "bocah monyet lo" jangan begitu lain kali ya.'

"Ahahahaha ini udah kelewat lucu, Aku gak kuat bacanya." Aylona menatap tulisan itu dengan wajah yang rasanya ingin memeluk Kevaros saat itu juga.

"Osisnya memang gatel, Aku udah menjauh tapi tetap aja dia deketin aku terus megang bahu aku dan ngomong serius, Aku nyerah dan biarin dia kayak gitu biar dia lebih cepat ngobrolnya, Jujur aku risih." Jawab Aylona, Ia menulis kata yang barusan ia ucapkan di halaman 'kecemburuan Aros'

"Aku rasa sudah cukup, aku takut jika  perasaanku bertambah setiap membaca sudut kata di buku ini."

"Terimakasih sudah hadir, Walaupun hanya sementara di masa laluku."

Buku bernuasa biru laut dengan sedikit warna putih itu Tertutup, Aylona kembali menyimpannya di tempat semula.

★♡★

NARIEL [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang