HARI SIAL

0 2 0
                                    

《《 Chapter four 》》

★♡★

Hari sial,

Aylona berjalan di koridor menuju kelasnya sendiri, Tadi dirinya berpisah dengan Kacey karena Aylona singgah sebentar di kamar mandi sedang Kacey Aylona minta agar segera menuju kelas saja. Di sepan tadi Aylona tidak melihat tanda tanda adanya Jeyya, Sepertinya Jeyya belum sampai di sekolah, terbukti gadis itu tidak menunggunya di depan tadi.

"Lah?" Aylona mengerutkan keningnya bingung, Mengapa pintu kelasnya tertutup? Ia mengintip di jendela kelas sebelum akhirnya ia membolakan mata kaget.

"Damn! Udah masuk, aduh mati gue!" Aylona berbalik badan hendak pergi meninggalkan kelas namun suara seseorang membuatnya jantungan mendadak, Dia ketahuan ingin bolos!

"AYLONA QUENSHIA!!"

"Quenisha bu .." Koreksi Aylona merasa namanya janggal di katakan oleh guru tersebut.

"KENAPA TELAT KAMU?! LIHAT JAM SANA!!" Aylona melihat jam di pergelangan tangannya, masih jam 07.20 waktu masuk masih lama bukan? Masih ada 5 menit.

"Jam tujuh lewat dua puluh bu, bel-"

"KAMU NYAHUT TERUS YA?! BERANI KAMU SAMA IBU?!" Aylona menunduk, serba salah terus rasanya, Nanti kalau gak di jawab salah lagi gitu?! Ini di marhain kayak gini melibihi di marahin Guru BK pas mode galak.

"KE LAPANGAN! BERDIRI SAMPAI JAM PELAJARAN SAYA SELESAI!!" Aylona mendesah malas, lalu mendongak menatap guru itu, Hendak bertanya.

"Jam pelajaran ibu selesai jam berapa?" Tanya Aylona, karena ia juga baru melihat guru ini, Dari bentuk badannya sih.

"Sampai istirahat pertama, hanya 1 jam." Ucap Guru itu lalu masuk ke dalam kelas.

Aylona membolakan matanya shock, "Hanya?! Hanya satu jam! Iihhh! Satu jam gitu tetep aja gue bisa gosong tai!" Kesal Aylona menjemuk jemukkan tangannya.

Ia membuka sedikit pintu kelas dan mencari keberadaan Jeyya.

"Shttt!!" Panggil Aylona pada Jeyya yang .. DUDUK PALING DEPAN?! LALU NANTI AYLONA DUDUK SAMA SIAPA??

Brak! 

Saat jeyya menoleh Aylona segera melempar Tasnya.

"AYLONAAAAAAAA!!!!!"

Sekelas menutup kupingnya kuat kuat, Pekikan bu guru sangat amat keras, Sepertinya Aylona membuat Guru itu Darah tinggi hari ini.

"Guru sialan! Masuk black list most guru yang gue gak suka setelah bu wika!"

"Waktu masuk masih ada beberapa menit lagi dia udah masuk duluan aja kayak bu wika," Wika : Wiyya kill. Maksudnya adalah bu wiyya yang killer, Memang galak gurunya lho! Nama Kill dari bu wiyya memang sudah di anggap nama killer bagi para siswa siswi di sekolah.

Bruk!

Damn it! Ketabrak mulu deh hari ini! Orang orang pada kompakan buta apa hari ini? Jalan bisa bisanya gak lihat lihat.

Aylona mendongak menatap orang yang menubruk bahunya secara sengaja, Hingga kini ia tergeletak miris di lantai yang dingin.

"Apa lo liat - liat?! Bantuin gue!" Aylona melotot menatap orang yang memakai helm itu, Lalu dengan cepat ia menerima uluran tangannya, Sepertinya Aylona pernah melihatnya ..

"LO YANG TADI NABRAK GUE YA?!"

"Lo mengganggu ketenangan hidup gue tau gak?!" Lelaki yang sama beberapa menit lalu itu mengernyitkan keningnya.

"Ngomel mulu mba, Pantes mukanya kayak umur puluhan." Celetuknya tanpa dosa, Mata Aylona membola sempurna lalu mendaratkan pukulan bertubi tubi pada lelaki itu, tidak peduli mau kena apanya kek terserah Aylona, intinya kekesalannya meluap.

"Apaansi lo? Gak usah mukul mukul, Gue banyak urusan." Lelaki itu mendorong pelan badan Aylona yang menghalangi jalannya, Dan berlalu pergi dari sana.

Meninggalkan Aylona dengan wajah kesal untuk yang kedua kalinya.

"Sial banget sih gue hari ini, Kapan coba hari gue gak ada masalahnya sama sekali, Pasti adem banget." Aylona berjalan di koridor yang sepi dengan kaki yang di hentak hentakkan, Mungkin jika itu adalah kartun wajah Aylona sudah mengeluarkan asap, Lihat wajah Aylona sekarang, Sudah merah karena tingkah lelaki tukang paket tadi.

"Helmnya alay banget pakai segala helm ninja." Batin si cantik berjalan ke kantin, YAKALI KE LAPANGAN, EMOH!

★♡★

"NA!"

Aylona berjengit kaget, Yang tadinya melamun menatap lapangan kini menoleh menatap teman temannya yang baru saja mengagetkannya.

"Ah! Ngagetin lo berdua." Aylona menoleh sebal, Membiarkan kedua temannya mendudukkan diri di kursi.

"Gue kirain lo masih di hukum di lapangan tadi." Aylona memutar bola matanya malas mendengar pernyataan Kacey.

"Gue gak mau keleus gosong di jemur sejam." Balas Aylona, Mengibas ibaskan tangannya karena merasa kepanasan saat ini.

"Lo berdua setan ya? Lo pada dateng gue kepanasan." Jeyya reflek menabok tangan Aylona hingga terdengar bunyi yang lumayan keras.

"Sakit!" Aylona mengusap usap lengannya bekas pukulan Jeyya.

"Sebanyak banyaknya dosa kita masih banyakan dosa lo ya," Ucap Kacey menatap Aylona dengan wajah sinisnya.

"Enggak ya, Kalian kali yang gitu."

"Dih kebiasaan emang balikin fakta," Sahut Jeyya ikut memojokkan Aylona.

Aylona mendelik. "Gak salah nih? Yang kemarin ngajak gue ngedugem pas malming siapa? Jeyya sama Kacey apa Kacey sama Jeyya?" Aylona membalas.

"Elah, Tetep aja kan itu gak jadi karena lo gak mau!" Kacey membela, Diangguki oleh Jeyya.

"Sama aja lah anjir! Lo berdua ngajak Gue ngedugem, Ntar kalau gue di culik terus di aniyaya sama cowok disana gimana? Di hamilin sama cowok disana gimana? Masih mending kalau cakep plus bisa tanggung jawab sama kaya raya, Kalau enggak? Udah mampus gue, Bokap nyokap di surga ntar bakal kecewa berat sama gue dong?? Lo pada gak setia kawan emang mah!" Ucap Aylona panjang lebar, Super dramatisnya keluar.

"Bawel banget sih lo." Sahut Jeyya yang di balas putaran mata oleh Aylona.

"Mirror lah, Lo juga bawel keleus, Lebih bawel di banding gue." Bela Aylona pada dirinya sendiri, Tidak membiarkan Jeyya mendapat celah untuk memojokkannya.

"Udah deh, Yang paling waras emang cuman gue doang!" Sahut Kacey Dengan menumpukan kakinya di atas kaki lain secara Anggunly.

Kedua temannya menatapnga jijik. "Gak usah mulai lo sinting!"

"Hadeh! Lo berdua harus tau, Gue kayak gini juga biar cowok ngelirik gue kali, Kan Gue jomblo mulu."

"Ya itu sih derita lo ya, Kita jomblo gini masih santai santai aja, ya gak, na?" Tanya Jeyya meminta pembelaan pada Aylona yang terdiam.

Aylona menoleh menatap Jeyya yang menyodorkan tos tangan, Ia menerimanya. "Enggak." Balas Aylona.
Perempuan itu berdiri dari duduknya untuk memesan makanan.

"LAH TERUS NGAPAIN TOS BALIK???"
Wajah Jeyya sudah nampak kecewa war byasa, Ia menatap sendu Kacey yang berusaha menahan tawanya yang sedikit lagi akan meledak jika di tahan terus terusan.

"Ada orang di hati gue." Kacey yang tadinya akan meledakkan tawanya kini terhenti dan menatap Jeyya yang tengah mesem mesem dengan serius.

"Siapa jey?"

"Kepoan lu jablay."

★♡★

NARIEL [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang