SISWA BARU

0 0 0
                                    

《《 Chapter Ten 》》

★♡★

Siswa baru,

"Dosa apa gue ketemu jenglot pagi pagi buta gini," Ucap Jeyya mendesah kesal, Dan memasuki kelas bersamaan dengan Gojora yang tengah tersenyum mesem mesem.

"Lo kenapa dah jo? Mesem mesem mulu dari tadi, Serem Gue liatnya anjir!" Sahut Jeyya menyimpan tasnya di kursi lalu duduk.

"JEYAYAYA GUE SENENG BANGET HARI INI!!" Gojora menghampiri meja Jeyya dan duduk di sebelahnya.

"Kenapa sih kenapa?" Jeyya yang awalnya melihat ponsel kini fokus pada Gojora yang sepertinya memiliki cerita seru pagi ini.

"Temen Gue masuk sekolah ini, akhirnya Gue ga sendiri lagii!!" Jeyya menganga kaget, "Lo punya temen juga ya ternyata, hmm" Gojora mendelik sebal.

"Bangke lo!" Gojora berdiri dari duduknya dan keluar kelas,entah mau kemana lelaki itu.

Tak ingin berdiam diri di kelas sendirian Jeyya pun bangkit dari duduknya berjalan keluar kelas untuk menunggu Aylona di depan seperti biasanya.

"Lo ngikutin gue?" Tanya Gojora berbalik badan saat merasa jeyya berjalan di belakangnya.

"Apaan lo, gue mau kedepan nungguin ayang bebep gue!" Jeyya mempercepat jalannya, dan saat berada di sebelah Gojora ia mengibaskan rambutnya.

"Ya ilahirobbi, Gue nanya perasaan ga pake saos ngegas dah." Gojora mengelus dada bersabar.

★♡★

"AAAAAA MANA SEPATU GUE???" Aylona nampak sudah frustasi mencari sepatunya setengah hidup di dalam kostannya.

"Auah! Pakai sendal aja dulu," Aylona membuka pintu dengan terburu buru dengan memegang sendal di tangannya.

"Yassalam, berarti kemarin Gue lupa masukin ni sepatu?" Aylona mendesah kesal, melempar sendalnya asal kedalam rumah lalu dengan cepat memakai sepatu.

"Telat gue mampus!" Melihat jam di pergelangan tangannya kembali, sudah menunjukkan pukul 07.20.

Aylona berlari dengan cepat berjalan kedepan dengan tenaga dalamnya, Kalau telat hilang sudah karisma taat peraturannya.

TIN! TIN!

"Berisik!" Aylona membiarkan motor yang mengklakson di sebelahnya.

"Gamau bareng?" Suara tersebut membuat Aylona berhenti secara mendadak membuatnya hampir salto depan jika saja orang di motor itu tidak menahan tasnya.

Aylona dengan perlahan menoleh kebelakang dan menatap lelaki itu dengan pandangan yang tak bisa di jelaskan.

"Bareng?" Aylona dengan cepat mengangguk walaupun otaknya masih memikirkan bagaimana bisa lelaki ini ada di sekitarnya dan bahkan ia duduk di atas motor milik lelaki itu.

"Cepet ya." Lelaki itu diam, tapi dia mempercepat laju motornya membuat Aylona memperkuat genggamannya di jaket lelaki itu.

"Panas gini dia masih aja pakai jaket," Batin Aylona merasa dirinya yang kepanasan.

NARIEL [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang