RUMAH SAKIT

1 0 0
                                    

DOR!

"KACEY TOLOL!"

"Apa? Lo gak ada niatan buat pelesetin tembakannya kan?" Kacey memasang smirknya, Menatap Sasarannya yang tengah di tumpu oleh teman temannya sembari memegang perutnya yang baru saja terkena tembakan.

Sial! Sial! Sial seharusnya ia tidak melakukan ini, Ini semua tidak termasuk dalam renacanya.

"Jo? ..." Karelo yang melihat kejadian barusan terdiam, setelahnya berteriak keras menatap emosi Gojora. "ANJING LO YA GOJO!"

"GOJORA BANGSAT, LO GILA!" Jian pun tak tinggal diam, Lelaki itu mengeluarkan makiannya yang jarang sekali ia katakan.

"Gua kecewa sama lo jo." Ucap Juandra sembari berusaha membopong tubuh Geriel yang hampir jatuh di bantu dengan karelo untuk membawa Geriel yang sudah lemah keluar dari gedung, Meninggalkan Gojora yang sedang mengatur pelatuk pistol, di belakang Juandra dan Karelo di susul oleh Jian yang masih menatap sinis Gojora sembari berjalan.

Sesampainya Mereka di luar, Juandra hendak menaikkan Geriel ke atas jok motor belakangnya, Berniat ingin membawa Geriel bersamanya dan meninggalkan motor lelaki itu.

Pergerakan Juandra tiba tiba terhenti saat Geriel sedikit menjauh dari jangkauannya. "G--Gak usah, Gua bisa naik motor sendiri." Ucapnya sedikit terbata sembari memegangi perutnya yang terkena tembakan.

Jian seketika menoleh, Menatap sinis lekaki itu. "EL, JANGAN BUAT GUE MARAH MARAH DISINI YA, LO MENDING IKUT JUAN!" Marahnya.

"Mau mati emang lo tot." Sahut Karelo sinis.

"Lo bisa naik motor sendiri, El?" Geriel mengangguk kemudian menjawab.

"Doain, ahaha." Geriel tertawa lemah, darahnya semakin banyak yang keluar mengalir di sela sela jari jemarinya, Ia tak kaget melihat Gojora tadi, Memang dia sudah merasa janggal sedari melihat Gojora bersama kacey saat turun dari tangga.

"Bentar, mau ngabarin cewe gue dulu."
Ucap Geriel membuka ponselnya, Melihat pesan terbaru dari Aylona ia terkekeh.

"Ucap Geriel membuka ponselnya, Melihat pesan terbaru dari Aylona ia terkekeh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oke, cabut!" Ucap Juandra.

Ke empat lelaki tampan itu menaiki motor mereka masing masing dan meninggalkan bangunan tua yang tak terpakai itu. Dan ..

DOR!

Suara tembakan yang kedua kalinya terdengar saat mereka baru saja meninggalkan gedung, Sepertinya ada perkelahian besar di dalam sana.

Geriel yang mendengar bunyi itu terus menerus berdoa kepada Allah untuk keselamatan temannya itu.

"Gue harap lo baik baik aja."

★♡★

Tepat setelah Geriel turun dari motornya, Dirinya jatuh terpakar di parkiran rumah sakit karena darah yang terus menerus keluar selama di perjalanan menuju rumah sakit.

NARIEL [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang