PAPA LUVIAN

0 0 0
                                    

Chapter Twenty Nine 》》

"Ga janji, Bibir calon menantu papa Menggoda."
- Geriel Luvistra

★♡★

Papa Luvian,

Pagi pagi ini, Sekitar jam 05.40 Luvian menemukan tiga orang di dalam kamar Geriel yang tertidur di karpet kamar Anak pertamanya dengan permainan balok susun di tengah tengah mereka.

Geriel yang bersandar pada kaki kursi dan kepala mendongkak keatas, Aylona yang tertidur di karpet dengan bantal beralas tangan gadis itu sendiri, Tak lupa bocah kecil di sofa yang tidur dengan badan melekuk sembari memeluk bantal tidur Geriel.

Awalnya Luvian kaget saat melihat kehadiran Aylona di kamar anaknya, Namun ia percaya, Geriel tidak akan melakukan hal aneh aneh kepada gadis itu, Bahkan pernah, Saat Geriel sedang berada di tingkat nafsu tinggi, Aylona datang dan memeluknya Erat, dapat di pastikan Geriel bisa merasakan sesuatu yang mengganggu lelaki itu, Namun Geriel dengan tenang dan wajah sesak membalas pelukan Aylona tak kalah erat.

Geriel mengerjapkan matanya, Menggosok nya sedikit dan segera menoleh kepintu saat melihat Luvian masih dengan keadaan baju yang lengkap, Walaupun kemeja papanya itu sudah di keluarkan dari dalam celana.

"Udah lama pa?" Geriel bertanya sembari berdiri dari duduknya dan membenarkan baju kaosnya, Geriel menatap sekitarnya, Membolakan mata saat melihat Aylona tertidur dilantai dengan keadaaan tidak memakai selimut dan bantal satupun.

Geriel khawatir badan gadis itu akan pegal pegal nantinya, Dengan telalten Geriel menggendong badan ramping itu secara lembut agar tidak membangunkan si pemilik badan, Setelah Melihat Aylona terbaring dengan cantik di kasur Geriel segera menarik selimut dan menutupi badan gadis itu sebatas dada.

Geriel menoleh ke arah Luvian, Takut Papanya itu marah karena Aylona tidur di satu kamar yang sama dengannya tanpa status apapun.

"Gak di apa apain kan anak orang?" Geriel menggeleng keras menjawab pertanyaan dari suara berat papanya.

"Papa istirahat aja, Aylona bangun Geriel langsung antar pulang." Ucap Geriel, Ia yakin Semalaman Luvian tidak istirahat sama sekali, Lihat kantung mata papanya itu, Sangat lemas dengan bibir yang sedikit pucat.

"Kasih makan anak orang dulu Geriel Luvistra Adratama." Geriel terkekeh mendengar ucapan papanya dan mengangguk, Setelahnya papanya memasuki kamar Geriel, Menatap Ajiel yang tertidur pulas dengan bantal yang di peluk erat.

Luvian kini menunduk untuk mengambil anaknya dan ia bawa ke gendongannya, Saat sudah berada di gendongan Luvian dengan nyaman, lelaki itu terkekeh.

"Adikmu ternyata sudah berat, Tidak seringan dulu saat papa gendong bersama mama mu." Bukannya Geriel ikut terkekeh, Ia malah tersenyum miris, Papanya pasti merindukan mamanya, Namun sayang tuhan sudah lebih dulu mengambil mamanya itu.

"Papa bawa adikmu ke kamar dulu ya, Aylonanya di jaga, Kamu jangan lupa mandi pagi pagi biar sehat sehat terus badannya ya."

Geriel diam, Ia menatap papanya sendu, Entah kenapa rasanya Geriel merasakan hal aneh pada papanya, Kenapa juga pria di depannya ini berkata seperti seolah olah akan meninggalkan Geriel dan Ajiel jauh.

NARIEL [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang