BERAKHIR

0 0 0
                                    

★♡★

"Bangsat lo, Gak denger? Gue bilang enggak ya enggak anjing." Kacey di seberang telepon tertawa keras, Akhirnya Geriel emosi juga.

"Kalau lo ga segera ke lokasi yang gue share, Bokap lo bakal .. erghh."

Tut .. tut.

Geriel menatap ponselnya kesal, Kacey benar benar tidak punya hari nurani lagi, Hanya karena obsesi perempuan itu sampai rela melakukan apapun hingga berani membunuh orang sekitar Geriel.

Geriel dengan cepat berlari keluar rumah untuk segera pergi ke lokasi yang Kacey kirimkan, Perempuan penyakitan itu masih sempat sempatnya membuat onar seperti sekarang ini.

"AJIEL KAMU TUNGGU GOJORA! KE RUANG BAWAH DAN KUNCI PINTUNYA, AMBIL PONSEL DI KAMAR SEBELUM TURUN, NANTI GOJORA TELEPON LANGSUNG DI ANGKAT!!" Teriak Geriel Saat sebelum menutup pintu rapat rapat, Ia yakin Kacey akan mengirimkan orang orang untuk menuju rumahnya dan memabawa adik semata wayangnya.

Sebelum menjalankan motornya Geriel menelepon Gojora, Meminta agar lelaki itu segera kerumahnya dan membawa Ajiel ke tempat yang aman.

Dengan kesetanan Geriel langsung menancapkan gasnya tanpa henti untuk segera menuju lokasi yang telah di kirimkan oleh Kacey.

Tidak terlalu jauh, Jika menggunakan kecepatan sedang motor mungkin akan sampai dalam waktu 15 menit, Dan Geriel. Sebelum 5 menit ia sudah harus sampai, dan yap! Dengan cepat memarkirkan motornya dan turun dari motor.

Ia kini berada di sebuah rumah kosong yang terlihat masih lumayan bagus, Namun ada beberapa tumbuhan di rumah ini.

Geriel memperhatikan sekitar dengan seksama, Dan terkekeh sinis. Ia berjalan masuk dengan santai sembari memutar mutarkan kunci motornya.

"Akhirnya, Yang di tunggu datang juga ya." Suara Yang dapat langsung Geriel kenal itu kini berdiri tak jauh dari hadapannya, dengan ... Papa Geriel yang juga berdiri di sebelah Kacey.

Geriel menggepalkan tangannya saat melihat papanya itu hanya menunduk, Tak berniat melakukan perlawanan atau melakukan sesuatu.

"Gue udah disini, Lepasin bokap gue." Ucap Geriel, Menatap Kacey dengan tatapan elangnya, Sungguh. Jika melihat wajah Kacey rasanya Geriel selalu ingin memukulnya membabi buta, sekalipun Kacey mati.

"Lo pikir segampang itu? Main main dulu dong!" Kacey terkekeh, Ia mengangkat tangannya yang memegang balok dengan tinggi dan ..

BUGH

Geriel masih diam di tempat, Melihat apa yang akan Kacey lakukan selanjutnya kepada Papanya.

"Kenapa lo cuman diam?! Lo rela papa lo gue bunuh tepat di depan mata lo?!!" Kacey menatap Geriel dengan sorot mata heran, Wajah Kacey pun sedikit berkeringat.

Geriel tetap diam di tempat, Menatap Papanya yang kini bertumpu dengan lututnya sembari menunduk, Seolah pasrah pada pukulan balok yang sangat amat sakit itu.

BUGH

BUGH

BUGH

NARIEL [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang