DIA

0 1 0
                                    

《《 Chapter Eight  》》

★♡★

"Mungkin memang belum waktunya kita bertemu, dan jika itu benar benar terjadi maka aku akan menjadi orang paling bahagia didunia ini."
—Kevaros Garosha

Dia,

Sore hari ini begitu indah dengan Menyaksikan matahari terbenam di barat, Rasanya sosok lelaki itu ingin menyaksikan hal ini bersama gadis kesayangannya di Masa lalu. Bahkan, Walaupun sudah menjadi masa lalu, Tetap saja gadis itu spesial, Bahkan amat spesial untuknya hingga saat ini.

"Imy lona," Ucapnya kecil, menatap matahari yang berwarna jingga itu dengan tatapan rindu dan terpesona, Terpesona dengan kecantikan matahari tersebut yang ... amat sangat mirip dengan gadis kesayangannya, Keduanya sama sama bercahaya dan sama sama penting untuk dunia.

Matahari yang penting untuk bumi dan dunia ini, Sedangkan Gadis kesayangannya yang sangat amat penting untuk dunia Kevaros.

"Hahahaha, I miss you more sayang," Tawa terdengar memasuki pendengaran tajam Kevaros, Ia menoleh ke arah asal suara tersebut, Memebeku sebentar di tempatnya saat melihat kedua manusia berbeda kelamin tersebut melakukan tautan bibir yang sangat romantis.

Merekalah orang orang yang tengah melepas rindu dengan orang terkasih, Orang yang benar benar spesial di hati mereka, Sebuah ciuman yang hangat dapat membuat kedua sejoli tadi semakin lebih baik untuk kedepannya.

Apa kabar dengan Kevaros? Untuk menyapa dan melihat Gadis kesayangannya pun amat sangat susah, Di karenakan gengsi yang tinggi dan larangan sang papa yang memintanya agar tidak terburu buru.

"Mungkin memang belum waktunya kita bertemu, dan jika itu benar benar terjadi maka aku akan menjadi orang paling bahagia didunia ini."

Kembali menikmati matahari yang mulai hilang dari pandangannya, Kevaros terus menerus menatap Matahari tersebut yang semakin lama menampakkan bulan purnama yang sempurna.

Indah, Satu kata yang dapat menjelaskan segala hal yang dilihat Kevaros hari ini, dan mungkin untuk keesokannya? Karena ia akan kembali ... kembali melihat dan akan kembali memiliki gadis kesayangannya.

Drrtt ...

Dering telepon tersebut membuyarkan lamunan Kevaros yang tengah memikirkan Gadisnya, Memang bucin huh ..

Kevaroa meraba kantung depannya dan melihat nama si penelepon, Owhh .. papa, Kevaros dengan cepat menekan ikon hijau lalu menempelkan benda pipih itu ke telingannya.

"Halo," Sapa Kevaros terlebih dahulu, Entah mengapa Feelingnya berkata ada kabar baik dan kabar buruk, Entahlah perasaannya tidak enak.

"Pulang, Ajiel hilang,"

Tut.

★♡★

Satu hal dipikiran Kevaroa adalah, Gadis berhoodie oversized kemarin dan bocah kecil perempuan, Ia yakin Ajiel bersama dengan perempuan tersebut.

"Damn it." Umpat Kevaros merasa kesal dengan perempuan muda itu, Mengapa wajahnya harus tertutup oleh hoodie besar sih? Toh bisa saja dia membukanya, Memang secantik apa wajah nya? Ia jadi susah mencari rumah gadis tersebut.

"Permisi, Kenal perempuan tingginya se dada saya, sama anak kecil yang di sapa key tidak?" Oke, Kali ini ia akan memanjangkan ucapannya hanya karena perempuan dan adiknya yang merepotkan itu, Ah bahkan sangat merepotkan.

Ibu ibu yang berbicara dengan Kevaros pun berfikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk. "Hanya ada satu anak kecil yang di panggil key disini, Ia anak kompleks belakang perumahan, Namanya keyna."

"Kompleks? Dibagian mana jalannya?" Ya beginilah repotnya setelah meninggalkan jakarta setahun lamanya, Ia pun tidak tahu kompleks yang berada di belakang perumahannya.

"Ohh kamu gak tahu ya? Pas di depan rumah 003 itu ada rumah 333, Nah di sampingnya ada jalan menuju kompleks." Kevaros mengangguk dan menaiki motornya setelah berterimakasih kepada ibu ibu tadi.

Sebelumnya, Ia memasukkan motornya di garasi rumah terlebih dahulu sebelum akhirnya berjalan menuju gang di sebelah rumah 333.

Saat berada di kompleks tersebut, Ia terdiam sebentar dan mengamati banyaknya orang tengah berkumpul di depan rumah mereka untuk bergosip ria.

"Permisi, rumah adek keyna dimana ya?" Salah satu anak muda disana menjawab dan menujuk kostan angka 2 dari samping kiri.

"Terimakasih."

"BANGSAT WOII CAKEP AMAT!" Pekik gadis tadi tertahan dengan mendaratkan pukulan pada kawannya itu.

Tok, tok, tok

Tak ada sahutan, Kevaros kembali mengetuk pintu, Tetap sama .. Tak ada sahutan, Kini yang terbuka pintu kostan yang berada di belakangnya.

"Orangnya tidak ada mas," Ucap perempuan itu dengan wajah sedikit bingung, Pakaian orang di depannya sangat mewah.

"Mas dari perumahan depan ya?" Tanya nya lagi, Jiwa keponya kini tak bisa di bendung lagi, Apalagi lekuk tubuh lelaki tersebut seperti abang Ajiel.

"Kakak Ay, Lihat!!" Ajiel menghampiri Aylona di pintu kostan dan menunjukkan karya playstisinnya.

Aylona menoleh menatap Ajiel dan melihat karya amburadul anak lelaki itu, Namun ia tetap membalasnya. "Kerenn Ajii!!"

Kevaros yang hendak berbalik setelah mendengar pertanyaan perempuan tadi tertunda saat menyadari ada kecoa di dekat kakinya, Ia pun dengan cepat menginjaknya hingga berbunyi.

Crrkk ..

Suara kecoa yang mengeluarkan seisi tubuhnya, Baunya tak enak huh.

Kevaros dengan cepat menoleh saat kembali mendengar suara Adik laki laki nya.

"Jiel ken—"

"Nahkan bener abangnya Aji, Pul—" Aylona melotot kaget saat melihat punggung yang berdiri di depannya kini sudah pergi dengan cepat, Baru saja Aylona bisa tenang kini tertunda lagi ..

★♡★

NARIEL [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang