《《 Chapter Twenty Three 》》
★♡★
Mama,
"Lo terlibat dalam penganiyayan cewe Gue?" Tanya Geriel yang di balas Gelengan oleh Ajogar, "Gue masih punya hati nurani yang nolak buat nyentuh nyentuh Perempuan yang lo sayang."
"Aylona di apain aja?"
"Gak perlu gue jelasin kan? Lo udah tau pasti apa yang di lakuin cowo cowo brengsek itu sama Aylona, Sebelum sampai intinya gue sengaja nyenggol meja biar mereka lebih was was, setelahnya gue ambil bicara dan merintah mereka buat pergi dengan alasan Bakal ada yang datang."
"Lo tenang aja, Aylona melawan disitu. Perempuan mana yang mau badannya di sentuh sentuh sama cowo?"
"Lo udah tau banyak kan tentang Aylona bagaimana di indonesia tanpa lo? Dan sebahaya apa Kacey, Yang sekarang lagi sok baik menjadi teman Aylona." Ucap Ajogar menyeruput Coffie miliknya dari atas meja, Lalu meletakkannya kembali.
"Buat rencana Kacey selanjutnya bakal terjadi di Bar, Gue gak tau jelas rencana gila apa yang Kacey mau lakuin buat waktu dekat ini, Yang gue harap lo jagain Aylona jangan sampai lepas dari penjagaan lo, Karena mungkin kalau lo lalai lo gak akan bisa lihat Aylona tersenyum lagi."
"Gue berhenti jadi partner Kacey, Gue rasa cukup sampai sini ke brengsekan Gue." Ajogar berdiri dari duduknya di ikuti juga dengan Geriel.
"Maafin sifat gue rel, Gue nyesel." Geriek tersenyum kecil dan menepuk Bahu Ajogar.
"Santai aja, Gue kasih lo bogeman sekali gapapa kali ya?" Ajogar melototkan matanya dan setelahnya mengangguk pasrah, Namanya Geriel Luvistra jika ia menolak kemauannya lelaki itu akan marah besar.
Bugh!
"Makasih." Ucap Geriel, "lo kalau pengen ketemu kembaran lo kerumah aja, Masih ingat kan?" Ajogar di buat membeku akan ucapan Geriel barusan.
"Tapi gue udah jahat banget rel."
"Kita masih temen, gue duluan ya ada urusan lain, gue tunggu lo dateng."
★♡★
"APASIH LO ANJIR??!" Gojora sedikit menjauh dari Geriel yang duduk di sebelahnya dengan wajah yang -- kalau kata Gojora sih mesum.
Ya jujur saja jika wajah Geriel serius dimata Gojora malah tampak seperti wajah lelaki mesum, Sungguh kurang ajar.
"Ajogar bakal kesini."
"BANGSAT BANGSAT BANGSAT KENAPA LO BARU BILANGG SIALAN????" Gojora melompat dari duduknya dan berdiri di depan Geriel dengan wajah memerah karena terlalu keras berteriak.
"Lo berisik anjing." Ucap Geriel mengusap telinganya sekilas dan membuka ponselnya saat mendengar suara notif.
Babe 🤍 :
Svb gue ya, Aylona.Anda:
👍Sebelum Aylona meminta Save Back pun Dari awal Geriel sudah menyimpan nomor gadis itu di ponselnya.
"Sapa tuh?" Gojora mendekat dan mengintip, "Halah so cuek lo, Giliran muka aja merah kayak tomat gitu." Gojora menahan tawanya melihat Wajah geriel yang tengah menahan agar tidak tersenyum.
"Gora, ini dia seriusan nge chat gue?" Gojora mengangguk.
"ARGHHHHH ANJING LUCU BANGET TYPINGNYAAA AYLONAA"
★♡★
"JEYYA?! SERIUSAN NIH LO??!!!" Aylona Naik pitam melemparkan beberapa bantal terus menerus pada Jeyya, Namun Kacey pun terkena imbasnya, Ia pun menadapatkan lemparan dari Aylona, Padahal ia tak ikut campur.
"Arghh bener bener, Gue kirain lo beneran ganti nomor." Aylona menunduk menatap Room chatnya dengan Nomor yang di akui nomor Geriel Luvistra, Ya.
Dia menjadi tempat biang usil Jeyya, Sungguh menyebalkan perempuan ini!
Bagaimana bisa ia ditipu oleh jeyya dengan kata "Gue ganti nomor baru, Chat duluan ye, 08--- bla bla bla." Dan lebih sialnya ternyata itu nomor GERIEL???? ORANG YANG BERUSAHA IA JAUHI SEUMURR 16 TAHUNNYA.
"Cey .." Panggil Aylona berusaha meminta pertolongan pada Kacey yang tengah berusaha menahan tawanya di sofa kamar kost Aylona.
"Eh aduh, Halo ada apa??" Kacey dengan segera membuka ponselnya dan berpura pura menjawab telepon seseorang.
"Kacey! Tega banget," Aylona berbaring lelah di lantai yang sudah di lapisi oleh Karpet halus yang cantik, Sama persis seperti pemiliknya.
Jeyya dan Kacey menghampiri Aylona, Ikut bergabung berbaring di sebelah kiri dan kanan Aylona, Dan disinilah posisi Aylona berada di tengah tengah kedua teman yang mau berteman dan menerima dirinya yang memiliki banyak kekurangan.
"Gue kangen mama." Satu Kata yang membuat kedua manusia di sebelah Aylona Ikut merasakan sesak di dada, Mereka mengerti apa yang di rasakan Aylona saat ini.
Bagaimana perasaan kalian sebagai seorang anak jika Seorang ibu yang sudah menemani kalian di perjalanan hidup kalian tiba tiba hilang? Dan kembali lagi dengan kabar yang buruk, Setelah ibu hilang, Ibu kembali dengan ibu yang sudah tak bernyawa? Meninggalkan Aylona sendiri di dalam dunia yang kejam ini.
Aylona masih membutuhkan Ibu, Masih memerlukan semangat dan pelukan darimu .., Namun kenapa tuhan begitu cepat mengambilmu?
Satu tetes Air mata terjatuh dari pelupuk mata cantik Aylona turun membasahi pipi itu dan berakhir terjatuh di atas karpet Halus itu.
Semakin lama suara isakan perlahan keluar dari bibir ranum Aylona, Masih tidak menyangka bahwa sang ibu sudah tidak ada di dunia, Melainkan berada di sisi tuhan.
Bertahun tahun Aylona mencari keberadaan ibunya bukan malah menemukannya dan mendapat kabar baik, Ia malah mendapat Kabar bahwa ibunya telah pergi untuk selamanya dari dunia ini.
Aylona bangun dari tidurnya dan duduk menyandar pada kaki sofa, Ia menekuk kedua kakinya dan menelungkupkan kedua wajahnya dilipatan tangannya di atas lutut.
Jeyya dan Kacey ikut bersandar pada kaki sofa dan memeluk Aylona berusaha sebaik mungkin memberi kesabaran dan rasa tenang.
"Lo jangan terus terusan hanyut dalam kesedihan lo gini Ay ... Gue tau lo sedih, Lo sedih karena di pertemukan sama mama lo dengan kondisi mama lo udah gak di dunia, Jangan pernah ngerasa lo sendirian ya? Ada Gue sama jeyya di belakang lo, Selalu Ay." Ucap Kacey Mengusap punggung Aylona yang bergetar Hebat.
Ia tahu Aylona lelah dengan dunia yang ia miliki, Namun Aylona harus tau bahwa ada Jeyya dan dirinya yang akan selalu mendukung dan menemani Gadis itu di sisinya.
"Seharusnya gue ga biarin mama pergi sama lelaki itu, Ini semua salah gue," Jeyya mendengus saat kata itu kembali terucap.
"Berhenti salahin diri lo Lona, Lo gak salah. Mau lo biarin atau lo larang pun mama lo pasti bakalan tetap pergi sama lelaki itu. Lo cuma biarin mama lo pergi sama kebahagiaannya."
"Berhenti merasa bersalah atas kepergian mama lo, Yang namanya takdir gak ada yang bisa tahu selain tuhan sendiri, Jadi gue mohon stop salahin diri lo ya."
★♡★
KAMU SEDANG MEMBACA
NARIEL [ENDING]
Teen FictionCerita ini resmi di publish 10 januari 2022. Dan resmi selesai pada 5 januari 2023. TIN! TIN! "Berisik!" Aylona membiarkan motor yang mengklakson di sebelahnya. "Gamau bareng?" Suara tersebut membuat Aylona berhenti secara mendadak membuatnya hampir...