PROBLEM

0 0 0
                                    

《《 Chapter Eightteen 》》

"Seandainya malaikat bertugas mencatat rindu, mungkin dia akan bosan berulang kali mencatat namamu."
- Geriel Lavistra

★♡★

Problem,

Dari sekian banyaknya orang di dunia ini, Mungkin Saat ini, detik ini, waktu ini. Akan menjadi waktu favorite Aylona, Lihat tangannya.

Iya. Di genggam erat oleh Geriel dengan terus berucap doa agar Aylona cepat sadar tanpa menyadari keberadaan Geriel.

Sayangnya doa terakhir agar Aylona tidak menyadarinya tidak terkabul, Alhasil sekarang Aylona hanya menutup mata dengan bibir berkedut berusaha tidak tersenyum dan meledakkan tawanya.

"Kalau udah sadar jangan becandain gue Na," Geriel menatap lurus pada Wajah Aylona yang sangat jelas jiwa kesadarannya, Bisa bisanya Gadis ini dalam keadaan sakit masih bercanda seperti itu.

"HAHAHAHA KETAHUANNN." Geriel membuang wajah malu, Kini telinganya memerah yang dapat Aylona lihat dari tempat ia berbaring.

"Aduh!" Gaduh Aylona saat ingin kembali tertawa, Ia sempat ingin bertanya kenapa ia bisa berada di rumah sakit? Bukannya dia tidak luka?

Beberapa detik setelahnya Aylona terdiam, Kembali mengingat saat badannya di pegang dan di sentuh Oleh lelaki bajingan yang tidak ia kenali itu, Kenapa ia bisa lemah? Kenapa tidak ada yang menolongnya saat itu?

"Bangsat, Jijik." Umpatan kasar keluar dari mulut Aylona sendiri, Mengatai dirinya kotor dan tak layak.

Geriel menarik nafas, Cukup sudah ia tak ingin Aylona terus terusan benci padanya, Mungkin sekali ini ia akan luluh sebentar untuk Gadis itu.

"Kenapa hm?" Walaupun Geriel sudah tau pasti jawabannya, Ia tetap bertanya walau dalam benaknya bertanya tanya Gue udah bener kan nanya kayak gini? Gue gak akan nambah rasa trauma dia kan?

Jeyya sudah menjelaskan semuanya pada Geriel, Dari awal kacey pulang hingga Aylona yang ia temukan lemas di kelas dengan kondisi punggung terluka dan mengeluarkan darah.

"Jangan deketin gue, Gue kotor .." Aylona yang tengah tiduran itu menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan memeluknya, Ia memejamkan matanya saat merasa usapan lembut di kening hingga kepalanya.

"Lo gak kotor, Lo cantik, Bersih, Anak baik." Rasanya Geriel ingin berkata lebih namun masih mau sok cool di depan Gadis kesayangannya, Dia di cap apa nanti sama Aylona? Tak sanggup sudah Geriel memikirkannya, Hingga Akhirnya Aylona tertidur lelap.

Geriel mengecup keningnya lama, Sembari berdoa agar Gadis kesayangannya sembuh dan rasa takut itu hilang secepatnya.

"I love you, Always." Ucap Geriel menjauhkan wajahnya dari Aylona. "More than anything." Lanjutnya dan beranjak pergi keluar dari sana.

"Dia udah bangun tapi gue tidurin lagi, Dia terus terusan bilang dirinya kotor." Ucap Geriel langsung saat tau apa yang akan keluar dari mulut kedua temannya ini.

"Ish lo mah, Padahal gue mau ajakin dia ketawa ketiwi." Ucap Jeyya menatap Ke dalam ruangan Aylona, Aylona tengah terbaring cantik di brankar rumah sakit. Rasa bersalah karena tidak menjaga Aylona dengan baik membuat Jeyya menunduk, Menguatkan dirinya sendiri dan Aylona di dalam hati.

NARIEL [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang