KEBERANGKATAN

0 0 0
                                    

《《 Chapter 》》

★♡★

Keberangkatan,

Geriel sudah berdiri di depan kamarnya dengan koper sedang yang berada di sebelah kakinya, Lelaki itu sibuk mengetikkan pesan pada seseorang di ponselnya, Hingga terdengar panggillan dari Luvian di bawah, Barulah lelaki itu memasukkan ponsel ke saku celananya.

Geriel menarik kopernya dan mengangkat benda itu saat menuruni tangga rumah besar tersebut. Sesampainya di bawah, Lelaki itu menghampiri Luvian dan Ajiel, Beserta Gojora disana, Sedangkan teman teman Geriel yang lain akan menyusul nantinya dikarenakan mereka masih memiliki sebuah urusan pribadi.

"Mau berangkat sekarang aja ke bandaranya?" Tanya Luvian pada anak sulungnya yang berdiri dengan wajah datar.

Geriel membalasnya dengan anggukan sekilas dan segera menyusul Luvian, Ajiel yang sudah berjalan lebih dulu dengan Gojora.

"Gak mau samperin Aylona dulu?" Tanya Gojora dengan suara berbisik pada Geriel, Lelaki di sebelahnya itu mengendikkan bahu.

"Dia gak mau di temuin." Ucap Geriel, Beberapa menit lalu saat masih berada di atas, Geriel sibuk mengetikkan sebuah pesan kepada Aylona, Namun nihil. Hanya centang satu yang Geriel dapati, Komunikasi terakhir keduanya hanya tadi malam. Saat Aylona meminta satu hal kepadanya.

"Gue juga gak mau maksa Aylona buat ketemu sama gue sekarang ini, Yang gue harap, Aylona bisa cepat balik dan semoga aja urusan gue di USA bakal cepet selesai." Ucap Geriel memasukkan kopernya ke bagasi mobil dan berjalan ke kursi sebelah kemudi, Luvian yang mengemudi, Sedangkan Gojora dan Ajiel duduk di belakang.

Mobil keluar dari pekarangan rumah, Dengan Ajiel yang memperhatikan sosok gadis manis yang baru saja keluar dari gang kostan.

Ajiel dengan cepat menurunkan kaca jendela mobil. "Eyn!" Seru Ajiel yang membuat Gadis yang si sapa Eyn oleh Ajiel itu menoleh dan setelahnya tersenyum manis, Amat sangat manis.

"HAI EL!" Teriak Gadis itu sembari melambaikan tangan seperti Ajiel, Mobil itu semakin menjauh dan menghilang dari pandangan Gadis tadi.

Gadis itu adalah Keyna Anarasla, Gadis biasa yang hidup di sekitaran orang orang yang tidak mampu dan tidak jelas kehidupannya, Keyna Hanya manusia biasa, Orang tidak mampu yang di pertemukan oleh Ajiel Ghiarstar Adratama yang memiliki kekayaan segunung dan tidak akan pernah ada habisnya.

Waktu kecil memang Keyna berfikir berteman dengan Ajiel itu seru, Asyik dan juga bahagia. Namun semakin bertambahnya umur keduanya dan hubungan persahabatan yang semakin kuat membuat Keyna sadar, Apakah dirinya pantas berteman dengan Ajiel anak orang kaya? Jika dilihat lihat, Keduanya berbeda kasta, Sangat tidak mungkin untuk berteman.

Sudah semakin banyak caci makian yang di terima oleh Keyna saat beranjak SMP, Karena orang sekitar tidak suka Keyna berteman dengan Ajiel, Banyak omongan yang selalu membuat Keyna kepikiran, Contohnya Seperti

"Lo sama Ajiel beda kasta! Jangan harap deh mau temenan sama dia!"

"Lo temenan sama Ajiel cuman mau harta dia kan? Dasar miskin!"

"Kalau lo gak mampu, Jangan sampai morotin Ajiel juga dong!"

"Udah miskin, Sok cantik lagi! Tebar pesona depan Ajiel kan?! Biar bisa di beliin ini itu."

"Lo gak malu apa?? Banyak yang gak suka sama lo disini!"

"Pindah sekolah aja sih!"

"Gak ada yang mau menampung orang miskin di sekolah ini!"

Dan banyak lagi yang Keyna dengar, Namun Ajiel selalu berada si sisinya, Mau suka maupun duka. Saat Keyna merasa sedih dan sakit hati oleh perkataan orang orang sekitar, Ajiel selalu ada dengan kata kata yang bisa membuat Keyna tenang.

"Jangan dengarkan mereka, Toh Eyn gak ngelakuin seperti apa yang mereka bilang kan? Masalah kasta, Itu gak penting, mau Iel dari keluarga konglomerat kek, Presiden kek, Kalau cuman Eyn yang mau jadi temen dan ngertiin Iel, gimana coba? Iel cuman maunya temenan sama Eyn gimana? Iel gak mandang apapun yang ada sama diri Eyn,"

"Dengerin Iel ya, Iel bakal selalu ada buat Eyn, Kalau Eyn butuh Iel, Eyn bisa kerumah atau mau Iel samperin aja? Anggap Iel rumahmu, Anggap rumah iel juga rumahmu."

Kata kata itu, Selalu Keyna ingat saat pikirannya tidak tenang dan karu karuan, Memang begitulah Ajiel di kehidupan Keyna.

Sebagai penguat, Teman, Saudara, Kakak, Rumah, Ajiel segalanya bagi Keyna.

★♡★

"

Lamat amat lo, El." Ucap Karelo sembari melakukan tos ala lelaki pada Geriel di susul temannya yang lain.

Geriel baru saja sampai di bandara udara Jakarta, 30 menit lagi pesawatnya akan tiba, Geriel masih punya waktu untuk berbincang sebentar bersama teman temannya.

"Macet." Balas Geriel singkat, Moodnya kurang baik hari ini, Karena Tidak mendapat kabar apapun dari Aylona.

Dia merindukan gadis yang super bawel itu.

"Jangan bengong," Tegur Juandra yang membuat Geriel tersadar dari lamunannya, Juandra duduk di sebelah Geriel. Sedangkan teman temannya yang lain sibuk berbincang bincang.

"Jangan terlalu lo pikirin, Jangan larut larut dalam kesedihan," Sahut Juandra. "Gak baik, Pasti nanti Aylona bakal balik sama lo kalau emang dia udah siap buat dengar semua penjelasan lo."

Juandra menatap lurus kedepan. "Lo juga salah, El. Seharusnya lo gak nerima gitu aja pertunangan antar perusahaan itu, Emang lo gak mikir? Gimana nanti perasaan Aylona saat tahu status lo sama Kumara ternyata lebih dari apa yang lo sama Aylona jalanin?" Lelaki itu menoleh pada Geriel yang masih fokus menatap tiang tinggi di depannya.

"Harapan papa ada sama Gua, Ndra." Sahut Geriel dengan suara beratnya, Tampak sangat amat lelah dari wajah lelaki tampan itu.

"Gua gak mau ngecewain papa, Papa udah minta tolong banget sama gue biar bisa buat perusahaan itu mau menerima kerja sama dari Adratama Corp," Geriel menarik nafas dalam dan membuangnya perlahan, Stres. "Perusahaan pak Brioma terima, Asal gue mau tunangan sama Kumara, Keponakannya." Geriel menegakkan badannya, Mengacak rambutnya kesal.

"Disisi lain gua gak mau buat bokap kecewa, Tapi di sisi lain gue berhasil buat Aylona kecewa, Sekecewa cewanya sama gue sampai kata break keluar dari mulutnya."

Juandra menepuk bahu Geriel menguatkan, Ia tersenyum kecil menatap Geriel. "Lo fokus dulu aja sama perusahaan di USA, Nanti dari jauh gue bakalan ngasih kabar Tentang Aylona sama lo."

Geriel tersenyum menatap Juandra. "Thanks, Bro." Geriel memberikan salaman tangan seperti tos pada Juandra.

Geriel melirik Arloji di pergelangan tangannya dan berdiri menghampiri Luvian, Ajiel dan teman temannya di susul Juandra di sebelah lelaki itu.

"Gue duluan ya, Dikit lagi pesawat gue bakal landas." Ucap Geriel, Yang tiba tiba mendapat pelukan satu persatu dari teman temannya.

★♡★

NARIEL [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang