bab 2

48K 4.3K 441
                                    

Seharusnya kamu bersyukur terlahir dari seorang ibu berhati mulia, aku? bahkan di terima saja kehadiranku tak pernah, bukankah kadang semua ini tak adil?

playlist nct dream rainbow

🐰🐰🐰

"Pak Zico, ini laporan saya." seorang mahasiswi menyodorkan beberapa kertas ke hadapan pria yang baru saja keluar dari ruangan dosen tersebut.

Pria itu segera menerima laporan anak ajarnya, "ini sudah lengkap?"

"Udah pak." jawabnya sembari mengangguk dan tersenyum malu-malu.

"Baiklah. Kalo ada kesalahan nanti saya kabari kamu," Zico hendak beranjak dari sana dengan laporan yang sudah ada di tangan satunya yang tak memegang tas laptop.

"Ngg, anu pak," tahan anak ajarnya sehingga langkah panjang Zico tertahan, "bapak punya waktu?" tanyanya dengan seulas senyum canggung, alis kanan Zico terangkat naik, "kenapa?"

"Itu, boleh gak saya ajak bapak makan malam? Kalo bapak sibuk bapak bisa tolak." gadis itu meremas tali tas yang melingkar di bahunya dan hal tersebut tak luput dari pandangan Zico.

Mengajak makan malam, ya? Sudah ia duga, gerak-gerik gadis ini membuat ia sangat risih.

Zico menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya dengan amat kasar, "saya sibuk dan sampai kapanpun saya tak bisa menerima ajakan makan malam seperti yang kamu minta." Zico menjeda ucapannya seakan memberi waktu agar anak ajarnya bisa mencerna apa yang akan ia ucapkan selanjutnya.

"Saya tak tahu apa tujuanmu menawari saya makan malam, namun yang jelas saya tak bisa membalas perasaan kamu terhadap saya, saya bekerja dengan sangat profesional saya tak mengencani anak ajar saya sendiri."

"Tapi pak, saya-"

"Saya harus pulang." Zico menyela ucapan mahasiswinya dan segera pergi dari sana, ia menatap laporan gadis itu untuk sesaat dan menghembuskan nafas kasar.

"Sial! Sombong banget itu dosen, awas aja lo bakal bucin banget sama gue!" sentaknya tak senang memandang nyalang punggung lebar dosennya.

"Liat aja! Gue bakal buat lo gak bisa nolak gue lagi!" desisnya menarik sudut bibirnya tersenyum miring, sejenak melupakan keberadaan kekasih posesif yang senantiasa berada di sisinya.

🐰🐰🐰

Zifa memukuli kepalanya berulangkali, ibunya marah lagi kali ini sudah pasti alasannya karena dirinya, sebenarnya apa kesalahan yang sudah ia perbuat sehingga wanita itu tak pernah tersenyum saat bersamanya?

"Dasar anak haram!" maki Divia murka menatap penuh kebencian pada anak perempuan yang hanya bisa memukuli dirinya sendiri itu, ia sudah tak tahan lagi hidup bersama anak bodoh ini.

Solusi satu-satunya ialah mencampakkannya ke panti asuhan.

Sudah cukup dirinya mengabdi untuk Zifa, anak itu tak akan bisa menjanjikan kebahagiaan untuknya yang anak perempuan sialan itu tahu hanya makan minum dan tidur, ini sudah hampir delapan belas tahun ia menafkahi gadis itu, dan apa yang ia terima?

Rasa lelah lelah dan lelah.

Ia tak punya pilihan lagi, ia sudah lelah memberi makan anak perempuan bodoh ini, di jual juga ia tak akan bisa melayani para pria hidung belang.

Dosen & Gadis IdiotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang