bab 24

36K 2.9K 356
                                    

mine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mine

bby kng dtng ke apart please

aku jmpt?

bby

bls, yang, please

gue dpn rmh lo, buruan keluar

"Kamu mau ke mana?" gerakan memakai sepatu sneaker itu terhenti, tanpa berbalik Haru sudah sangat familiar dengan suara perempuan murahan yang baru saja bertanya. Ia akan ke mana?

Oh tentu saja ia akan pergi bersenang-senang, lagipula siapa yang betah serumah dengan perempuan yang sudah merebut ayahnya? Yang berani merebut posisi ibunya? Divia, hanya wanita ular itu yang tak punya muka padahal sudah bertahun-tahun berlalu, ia masih saja menjadi perempuan murahan tak tahu diri!

Haru mengibaskan bagian bawah rok pendeknya, membenarkan tali tasnya sekilas lalu hendak berlalu dari sana, namun lagi lagi suara bajingan Divia menahan langkahnya, ia menggertakan gigi menahan kesal.

"Kamu mau ke mana?"

"Bukan urusanmu!"

"Kamu pergi sendiri?"

"Bukan urusanmu apa otakmu masih belum mengerti?!"

"Aku ibumu bersikaplah sedikit lebih sopan, jangan mempermalukan almarhum ibumu dengan tingkah burukmu terhadapku!"

Haru berbalik telapak tangannya saling mengepal di kedua sisi tubuhnya, ia tertawa sumbang sebelum berseru, "apa kau pikir kau lebih baik dari mendiang ibuku? Seharusnya kau mengerti kenapa aku menjadi pemberontak seperti ini?! Jangan sekali-kali membawa nama ibuku, mulut kotormu tak pantas menyebut wanita hebat sepertinya,"

Divia tersenyum manis, senyuman wanita itu malah membakar amarah di dalam kepala Haru, ia juga mencoba tersenyum supaya tak terlihat lemah di mata wanita sialan itu, "aku selalu mengira kau mengerti apa yang selama ini kukatakan ternyata dugaanku luar biasa salah, jadi mulai hari ini aku tak akan pernah berharap lebih pada perempuan murahan sepertimu, karena selain tak punya harga diri kau juga tak punya otak!" dan setelah mengatakan kalimat sarkas itu Haru benar-benar pergi dari ruangan itu.

mine

bls bby

Haru menghapus kasar air matanya, kakinya tampak gemetaran ia hanya membaca pesan yang di kirim oleh June tak berniat sama sekali membalas pesan pria itu.

Dosen & Gadis IdiotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang