Menumpang hidup di rumah orang asing membuat gadis penyandang disabilitas yang di buang ibunya merasa semua orang memiliki jiwa dan hati yang tulus karena di perlakukan layaknya manusia oleh Dian, wanita yang membawanya masuk ke dalam hunian wanita...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pak dosen
di dunia ini hanya ada dua jenis manusia, manusia munafik dan berhati baik, dan aku menganggap kamu salah satunya dari keduanya, kamu orang baik dan terimakasih
playlist nctu my everything
🐰🐰🐰
Zico berdiri tepat di depan pintu gudang, ia ragu haruskah ia menghampiri gadis itu?
Gadis itu hanya manusia biasa, ia memang agak keterlaluan memperlakukan anak itu hari ini, hanya karena tak mau menyahuti ucapannya ia malah menganggap anak perempuan itu tak punya sopan santun.
Benar, anak dekil itu tak bersalah, hari ini ia hanya terlalu sensitif saja jadi keputusannya sudah bulat, ia memang harus menghampirinya.
Zico menaruh asal payung milik bunda di atas tanah, pria itu segera mengetuk pintu yang sebenarnya tak di kunci dari dalam, telapak tangannya yang agak basah karena tetesan air hujan mendorong pintu tersebut dan berjalan masuk.
Netranya tak menemukan sosok gadis yang ia cari, apa dia salah lihat? Atau tadi hanya halusinasinya saja sangking geramnya ia terhadap anak liar yang bunda bawa kemari?
Zico hendak kembali ke rumah namun suara decitan meja pada lantai membuat ia mengurungkan niat, ia menoleh ke sumber suara ada sepasang kaki menjulur dari kolong meja.
Zico sudah yakin itu kaki milik gadis yang ia cari, ia membawa langkah mendekati meja tersebut.
Zico memandang prihatin anak perempuan yang meringkuk memeluk erat kedua lututnya, "keluarlah!"
Zifa spontan mendongakkan wajahnya, ia lagi lagi di buat kaget dengan kemunculan manusia yang meneriakinya hari ini.
"Keluar saya bilang, gak punya telinga kamu?"
"..."
"Saya gak mau kasar tapi tingkah kamu minta di kasari, keluar!"
"..."
"Gak pernah di ajarin sopan santun kamu ya! Kalo di ajak ngobrol itu nyahut! Keluar sebelum kesabaran saya habis."
Zifa tak mengindahkan peringatan ancaman dari Zico, ia malah menarik kedua kakinya semakin masuk ke dalam kolong meja.
Cukup sudah. Kesabaran Zico jika terus-terusan di pancing seperti ini bisa habis, tangannya dengan kasar menarik kaki Zifa, kepala gadis itu sampai kena jedot bagian laci meja akibat tarikan kasar darinya.
