bab 46

32.3K 3.2K 673
                                    

playlist stray kids if there's a shadow, there's must be light

adakah yang nungguin cerita ini update?

***

Hosea mengusap gusar rahangnya yang di tumbuhi bulu-bulu kasar, memandang sayu wajah istrinya yang sedari tadi sibuk mondar-mandir di depan sofa yang ia duduki.

"Nggak capek kamu mondar-mandir dari tadi?" tegurnya mendesah geram melihat tingkah sang istri, "aku udah pusing makin pusing liat tingkahmu, bun!"

"Zico nggak akan sampai bikin anak itu masuk rumah sakit kan, yah?" Dian menatap cemas suaminya yang kebetulan sedang menoleh kearahnya, "aku khawatir anak itu mukul atau yang paling parah buat laki-laki yang hampir memperkosa Zifa sampai masuk UGD." Dian ingat betul tempramental Zico yang sangat sangat luar biasa buruk, anak lelakinya itu sejak duduk di bangku SMP mulai tak dapat mengontrol emosi, hal itulah yang membuat Hosea khawatir saat tahu anak lelakinya berkeinginan menjadi dokter di rumah sakit. Ingin mewariskan perusahaannya sedangkan perusahaan miliknya tak cukup besar, jadi pelan-pelan ia bertanya tentang keseriusan anaknya tentang keinginannya tersebut, dan tentu saja dengan keras kepala yang di dapatkan dari ayahnya Zico menyahuti dengan lantang pertanyaan yang di ajukan untuknya, pria itu bersih keras berkeinginan menjadi dokter di rumah sakit.

Ia semakin pusing saat tahu anak itu menerima tawaran dari pihak universitasnya dulu sebagai dosen pengganti sementara di sana, berkali-kali dia menanyakan apa anak lelakinya itu benar-benar ingin mengajar di universitas tersebut dan tentu saja Zico menanggapinya dengan tatapan luar biasa tajam. Zico pasti mengira ayahnya meremehkan keputusannya tersebut.

Ia hanya mengkhawatirkan si sulung tak akan bisa mengontrol emosi jika sudah tak kuasa menahan luapan amarah yang memenuhi dadanya.

Zico pernah menghajar teman sekelasnya saat masih duduk di bangku SMP hingga temannya itu harus di larikan ke rumah sakit, tak masuk sekolah selama sebulan karena keretakan tulang punggung.

Di kelas dua SMA anak lelakinya itu juga lagi-lagi bikin ulah, kali ini masalah percintaan yang hampir membuatnya frustasi karena memiliki anak lelaki yang tingkat kenakalannya melebihi kapasitas, Zico menghajar membabi buta kakak kelas yang berani menjamah pacarnya, alasan yang membuat dirinya tak lagi memiliki muka untuk mengambil raport anak itu.

Kali ini dengan alasan yang sama anak kurang ajar yang hampir memasuki kepala tiga itu kembali berkelahi karena ada lelaki yang berani menyentuh 'calon menantu' untuk mereka, ia tak mengerti seberapa besar pengaruh gadis yang Dian bawa ke rumah sampai suara anak lelaki mereka terdengar parau seakan sedang menahan tangis di telepon.

"Aku nggak bisa tenang, anakmu nggak akan sampai bunuh orang kan, yah?"

Hosea menghela nafas, meraup kasar wajahnya, "aku nggak yakin anak kurang ajar itu kali ini cuma menghajarnya sampai babak belur."

Dian memijat pelipisnya yang mulai berdenyut sakit, "harusnya aku nggak biarin Haru bawa Zifa pergi kalo tau bakal kejadian kayak gini."

"Kamu gampang percaya sama orang asing itu yang bikin anakmu khawatir. Lihat, gadis itu hampir di perkosa udah pasti anakmu nggak akan diam aja."

Suara klakson mobil yang memasuki pekarangan rumah membuat ia menghentikan ucapannya, kaki jenjang itu segera melangkah menuju pintu utama.

Dosen & Gadis IdiotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang