bab 34

33.7K 3.9K 355
                                    

"Bunda punya nomor mamanya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunda punya nomor mamanya?"

"Buat apa?"

"Biar aku aja yang minta izin sama dia bawa gadis itu ke rumah sakit tempat aku bekerja, sekalian mau ngomong sesuatu juga sama mama dia."

"Ngomong sesuatu? Mau lamar gadis itu? Garcep banget, bunda suka." ujar bunda seraya tersenyum manis, membuat anak lelakinya bergidik ngeri, "bunda apa-apaan sih! Ada atau enggak nih?"

"Ada ada. Ya ampun sabar."

"Hari ini ngajar, Zic?" bunda berjalan mendekati anak lelakinya yang sedang duduk santai di sofa ruang tamu, "hm. Hari ini kayaknya aku pulang terlambat, ada acara makan-makan sama teman."

"Jam berapa?"

"Gak tau, nanti aku kabarin. Emang kenapa bun?"

"Kamu berangkat jam berapa hari ini?"

"Nanti jam sepuluh."

"Hari ini bunda mau nemuin seseorang, gak tau balik ke rumah jam berapa, kirain kamu balik kayak biasanya soalnya gak ada yang jagain Zifa. Chie belum bisa masuk." bunda duduk di samping pria dewasa itu.

"Kan ada Salsa, bun."

"Dia maksa mau ikut, mau beli sesuatu katanya."

"Zifanya bawa kalo gak ada yang ngawasin. Gak mungkin dia di rumah sendirian. Emang bunda mau nemuin siapa?" atensinya menoleh kearah bunda yang juga sedang menatap kearahnya.

"Bidan."

"Bidan?"

"Iya, bidan yang bantuin Divia lahiran, bunda mau tanya sesuatu." wanita paruh baya yang masih tampak anggun itu mengalihkan pandangannya ke layar televisi yang layarnya menggelap, helaan nafas berat berembus melalui bibirnya yang tak terkatup.

"Tau emang alamat rumahnya di mana?"

"Bolehkah aku ikut bersama kalian?" gadis yang sedang memeluk anak kucing berbulu putih itu bertanya kepada Salsa yang sedang bersiap-siap ikut bersama sang bunda, ia hendak membeli perlengkapan ujian hari ini.

"Kapan-kapan aja, ya. Kita cuma bentar kok."

"Kalian akan kembali bukan?"

"Pasti. Nanti jangan lupa kunci rumah ya, bunda udah bilang sama satpam biar gak asal buka gerbang kalo ada yang dateng kemari. Oh, iya lo mau di bawain apa?"

Dosen & Gadis IdiotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang