DEVANO - 09

1.1K 41 20
                                    

"Hal yang paling menyedihkan dalam hidup ini. Saat aku nggak menemukan apa yang buat aku nggak bahagia lagi."

- Edrea Leta Leteshia -

9. Mulai!

Lima belas menit berlalu, tetapi Ariel beserta tim-nya belum juga kembali ke lapangan. Apakah laki-laki itu benar-benar ingin kalah?

Gibran melirik jam tangannya, ia pun bertanya-tanya kepada teman-temannya. "Mana si Ariel? Ini udah pas lima belas menit lho."

"Udahlah, kalah-kalah, dia kalah," timpal Abi.

Devano mengedarkan pandangannya ke sekitar, ia bangkit dari duduknya.

"WAKTU LO HABIS! KALAU SAMPAI HITUNGAN KE LIMA LO BELUM ADA DI LAPANGAN. LO KALAH!" ucapnya dengan nada yang tinggi agar dimana pun laki-laki itu berada, ia dapat mendengar suaranya.

"TUNGGU!" sahut seorang laki-laki yang sedang berlari dari lantai dua turun ke lantai satu.

Gibran, Kenzie, Abi dan Gavin pun turut bangkit dari duduknya. Mereka kembali berjalan ketengah lapangan bersama Devano.

"SATU!"

"DUA!"

"TIGA!"

"EMPAT!"

"LI--"

"Stop!" ucap Ariel yang sudah berada tepat dihadapan Devano.

"Dateng juga lo, ganti baju ae lama banget, kek cewek lo," ujar Gibran.

"Yaudah, ayo kita mulai," balas Ariel.

Tunggu, Devano kembali melihat ada kejanggalan pada tim Ariel. I

a rasa anggota tim Ariel itu lebih banyak dari pada timnya, ia hitung-hitung ternyata benar.

Jumlah anggota tim Ariel ada tujuh orang, sedangkan timnya hanya ada lima orang.

"Sebentar, tim lo lebih dua orang."

Gibran dan Abi yang mendengar itu, mereka pun langsung menghitung jumlah tim Ariel. Ternyata memang benar, tim Ariel unggul dua orang.

"Curang-curangg Lo curangg," celetuk Gibran

"WOOO CURANG! ARIEL CURANG! KELUARIN KELUARIN!" sorak para penonton.

"Keluarin," perintah Devano.

Ariel tersenyum miring, ia berkata, "Wushh, suka-suka gue dong, kan yang ngadain pertandingan ini gue. Lagi pula gue ga ngomong kalau tim-nya masing-masing harus lima orang kan?"

"Makanya, otak tu dipake," timpal Eren.

"Alah, bacot lo! Curang!" maki Gibran.

"Tau, curang.. Woo woooo! Ciwi-ciwi sorak-in dia weyy!" ucap Abi tak terima.

"WOOOOOOOO!!" benar saja, para gadis-gadis penonton pertandingan itu langsung menyoraki Ariel dan para tim-nya.

DEVANO [ On going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang