Leak: BERAWAL DARI KEBENCIAN BERAKHIR 24 JAM
Semua berawal ketika lelaki yang pada sore itu baru menginjakkan kakinya di negara kelahirannya, Indonesia. Yang tak lain lelaki itu bernama DEVANO.
SAMUDRA DEVANO ALFAREYZA PUTRA ARDION cowok berperawak...
"Baper itu manusiawi, yang nggak boleh itu memaksa untuk memiliki."
- Gavin Elvino Ganendra -
• . • .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
21.Mabuk.
Sudah sepuluh menit Devano menunggu, Edrea masih tak kunjung keluar juga dari rumahnya. Entah apa yang dilakukan gadis itu lagi di dalam rumahnya. Hal itu tentu saja membuat geram Devano, ia terus menerus menekan klakson mobilnya, mendesak Edrea agar segera cepat keluar.
Pintu rumah gadis itu pun terbuka, dan terlihatlah batang hidung milik sang gadis. Ia menekuk wajahnya kesal, jujur saja, dirinya sangat tidak suka di desak seperti ini.
Kaca bagian kiri mobil Devano tiba-tiba saja terbuka. "Cepat!" teriak Devano dari dalam mobil.
Edrea menatap tajam Devano, ia menghentakkan kaki kirinya. Setelah selesai mengunci pintu rumahnya, dirinya berjalan menghampiri Devano yang sudah tak sabaran menunggunya di sana.
Devano terkekeh, yang benar saja, wajah Edrea sangat menggemaskan jika sedang marah. Ia jadi berpikir, bisa-bisanya semua teman sekelasnya takut pada saat Edrea marah. Padahal, wajahnya sama sekali tidak ada sangar-sangarnya, eh, ada deh sedikit.
Tangan lentik milik gadis itu bergerak membuka pintu mobil Devano, ia memasuki mobil itu, lalu duduk di dalamnya. "Kenapa nggak sabaran?"
"Lo lama, liat, udah jam berapa," ucap Devano sambil menunjukan angka yang tertera di jam tangannya.
"Itu salah lo, suruh siapa lo jemput gue jam segini?"
"Maunya jam berapa? Tadi aja gue jemput lo belum siap-siap."
"Makanya, kalau mau cepat, jangan jemput gue." final Edrea yang berhasil mengakhiri perdebatan tidak bermanfaat ini.
Devano menyerah, ia melajukan saja mobilnya dengan kecepatan sedang.
Sudah lumayan lama mobil ini berjalan, namun, keadaan di dalamnya masih sama. Hening, tidak ada siapapun yang membuka suara. Devano melirik Edrea, ia mengerutkan keningnya, ada apa dengan gadis di sampingnya ini? Sakit kah?
"Edrea?" panggil Devano yang hanya dijawab dehaman oleh Edrea.
Huekk
Devano terkejut melihat Edrea yang sedari tadi nampak sedang menahan mual.