DEVANO - 03

2.2K 67 4
                                        

"Jadilah orang yang terus terang, karena orang yang terus terang akan terus tenang."

-Samudra Devano A.P.A-

••••

3. Janji

Edrea membuat sekolah heboh bukanlah peristiwa langka. Bahkan saat ini juga seluruh murid SMA Pelita Bangsa tengah memperhatikan Edrea dengan tatapan ternganga. Murid-murid itu pikir Edrea sudah benar-benar masuk Pesantren. Lantas bagaimana bisa gadis itu ada di SMA ini.

"Apa liat-liat, suka Lo pada sama gue?" tanya Edrea membuat seluruh murid yang memperhatikannya berkata...

"Ke-ge'er-an!" ucap mereka kompak, lalu pergi ke sembarang arah.

Edrea sudah tau apa yang ada di pikiran teman-temannya, namun Edrea pura-pura tidak mengerti agar tidak bingung ketika menjawab jika seandainya di tanya. Gadis itu berlenggang pinggang dengan kaki yang melangkah menuju kelas XI MIPA-2.

Pada hari pertama masuk sekolah, Edrea sudah terkenal dengan sifatnya yang sangat nakal. Tidak dapat di percaya, Edrea lah Satu-satunya siswi yang sangat nakal, susah dinasehati dan keras kepala. Bahkan gadis itu sudah menjadi langganan guru BK. Karena tingkah nya yang tidak normal sebagai seorang gadis remaja, semua guru di buat geleng-geleng kepala.

Langkah kakinya tiba-tiba berhenti ketika ada yang berlari kencang ke arahnya. Ia berbalik badan dan langsung mengenali pemilik kaki yang berlari tadi.

"L-lah kok.... Edrea! Lo kenapa bisa ada di sini?!" tanya Cindy dengan suara melenggegar 'kan. setelah ia dan Dela sampai di depan Edrea.

"Kepo aja Lo!"

"Gue tau! Lo pasti kabur, kan?" tebak Cindy tepat sasaran.

Mendengar itu Edrea menyungging senyum miring dan alis yang sengaja ia naik turunkan. "Nah, pinter lo."

Dela tidak menggubris perkataan kedua sahabatnya. Dengan alasan, karena tidak mengerti. Gadis itu terkadang sangat lemot ketika di ajak berbicara.

Percakapan mereka terhenti ketika mendengar suara sekumpulan motor yang masuk ke perkarangan SMA Pelita Bangsa. Seluruh murid sudah mengenali deruman motor tersebut, yang pastinya milik anggota REVORGES -geng motor yang dulunya dipandang rendah, kini disegani.

Seluruh inti serta ketua REVORGES memarkirkan motor mereka di parkiran sekolah. Jaket kebanggaan mereka yang berlambang paus di bagian belakang selalu mereka kenakan. Jika ditanya, mengapa jaket tersebut berlambang paus? Jawabannya Karena sang ketua yang memintanya. Kebetulan, Devano penggemar berat paus.

Devano berhenti tepat di depan Edrea setelah selesai memarkirkan motornya di parkiran. alisnya terangkat sebelah, lalu mundur beberapa langkah untuk melihat wajah cantik gadis yang lebih pendek dari dirinya di depannya ini.

Wajah Edrea terlihat sangat jelas di mata biru Devano. "Eh, ada setan rupanya."

Gadis itu mendongak. Tanpa sengaja membuat mata coklatnya bertabrakan dengan mata biru milik cowok di hadapannya. Hingga beberapa saat, mereka hanya saling bertatapan tanpa ada sepatah kata yang keluar dari mulut keduanya. Tatapan mata mereka begitu dalam dan lekat. Hingga suara Edrea baru saja terdengar.

"Gue berwujud, Lo buta?"

"Gue nggak buta, gue kira Lo udah jadi arwah," Ucap Devano tanpa dosa.

Tidak memperdulikan ucapan Devano, mata Edrea melihat sekumpulan kaum hawa yang sedang tergila-gila melihat cowok itu.

DEVANO [ On going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang